Senin, 13 Februari 2012

Makalah waktu SMP (rangkumannya)



Makalah











Kelompok:
- Aula nurul
- Danita aprisia
- Destiana Putri
- Elen Rianti
- Mutiara azilla








SMP NEGERI 19 Bandar Lampung
Tahun ajaran 2009


Daftar isi
Sampul………………………………………………………………………………..…1
Daftar isi………………………………………………………………………………...2
Pengertian kemerdekaan..................................................................................................3
A. Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Janji Koiso………………………………………………………………………...…….3
BPUPKI…………………………………………………………………………………3
PPKI……………………………………………………………………………….….…6
Jatuhnya Jepang ……………………………………………………………………….10
Piagam Jakarta dan pembukaan UUD 1945 …………………………………………..11
B. Proklamasi terbentuknya Indonesia
Peristiwa Rengasdengklok…………………………………………………….…….…13
Proses penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan dan Sikap Rakyat dari Berbagai Daerah………………………………………………………………………………….14
Proses pembentukan Negara dan pemerintah Republik Indonesia beserta kelengkapannya………………………………………………………………………..15
C. Dukungan Rakyat
Dukungan rakyat dari Jakarta………………………………………………………….16
Dukungan rakyat dari Jawa Barat……………………………………………………..16
Dukungan dari rakyat Sulawesi……………………………………………………….17
Dukungan dari rakyat Sumatera……………………………………………………….17
Dukungan dari rakyat Bali …………………………………………………………….17
Dukungan rakyat dari Maluku…………………………………………………………17
Kesimpulan ……………………………………………………………………………18



*Pengertian kemerdekaan:
Kemerdekaan, itulahkata yang diinginkan oleh seluruh rakyat Indonesia. Selama berabad-abad, berbagai bangsa seperti Belanda, Inggris, dan Jepang telah menjajah Indonesia atau yang dahulu dikenal sebagai kepulauan Nusantara atau Hindia belanda. Penjajahan ini menyebabkan terjadinya kesengsaraan bagi rakyat Indonesia.
Harapan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia mencapai titik cerah ketika bangsa Jepang datang ke Indonesia. Namun semua itu sirna ketika bangsa Jepang menjajah Indonesia. Kelaparan, kemiskinan, dan kesengsaraan dirasakan rakyak Indonesia sejak jepang menjajah. Memang bangsa jepang menjajah hanya tiga tahun saja tertapi penderitaan itu terasa selama berabad-abad.
A.     Persiapan Kemerdekaan Indonesia
1.   Janji Koiso
Pada tahun 1944 kedudukan Jepang pada perang pasifik makin terdesak. Satu demi satu wilyah yang dikuasainya, seperti Iran Timur, Kepulauan Solomon, dan Marshal jatuh ketangan pasukan sekutu. Pasukan sekutu juga melancarkan serangan bertubi-tubi terhadap kedudukan Jepang di Ambon, Makasssar, Manado, dan Surabaya.
Pada tanggal 17 Juli 1944, Perdana menteri Jepang Janderal Hideki Tojo meletakkan jabatannya dan digantikan oleh Jenderal Koiso Kuniaki. Perdana menteri Jepang tersebutbermaksud memulihkan kewibawaan Jepang dimata sessama orang Asia. Jepang berjanji bahwa Indonesia diperkenankan merdeka kelakdikemudian hari, janji itu dikenal dengan Janji Koiso.
2.   BPUPKI
Janji Koiso terealisasi ketika Jenderal Harada Kumakici mengumumkan pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai atau BPUPKI pada tanggal 1 maret 1945. badan ini bertugas untuk menyelidiki hal-hal penting menyangkut kehidupan politik dan upaya ekonomi dalam upaya pembentukan Negara Indonesia.
Pengurus BPUPKI terdiri dari seorang kaico (ketua), dua orang fuku kaico (ketua muda), dan 60 orang iin (anggota). Mereka terdiri dari kalangan bumi putera, peranakan Cina, Arab, dan Indo. Selain itu masih terdapat 7 orang Jepang yang berkedudukan sebagai pengurus istimewa.
Pengurusan BPUPKI diresmikan pada tanggal 29 April 1945. Radjiman Wediodiningrat sebagai ketuanya, sementara wakil ketuanya dijabat oleh Ichi Bangase dan R.P.Soeroso. Dalam melaksanakan tugasnya, BPUPKI dua kali siding resmi dan satu kali siding tidak resmi. Pada sidangnya yang pertama dari tanggal 29 Mai sampai 1 Juni 1945, BPUPKI berhasil menyusun rancangan Undang-Undang Dasar. Hasil dari persidangan itulah lahir Pancasila sebagai dasar nagara Indonesia.
Pada sidang yang pertama menghasilkan ususlan-usulan berupa gagasan yang disampaikan oleh lr. Soekarna, Mr. Moh Yamin, dan Dr. Supomo. Gitu adalah:
Gagasan Moh. Yamin pada tanggal 29 mai 1945 adalah:
1.      Peri Kebangsaan
2.      Peri Kemanusiaan
3.      Peri Ketuhanan
4.      Peri Kerakyatan
5.      Kesehjahteraan Rakyat
Gagasan dari Dr. Supomo pada tanggal 31 Mai 1945 adalah:
  1. Persatuan
  2. Kekeluargaan
  3. Mufakat dan Demokrasi
  4. Musyawarah
  5. Keadilan Rakyat
Gagasan lr. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 adalah:
  1. Kebangsaan Indonesia
  2. Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan
  3. Mufakat atau Demokrasi
  4. Kesehjahteraan Sosial
  5. Ketuhanan yang Maha Esa
Berdasarkan ke lima asas yang diuslkan lr. Soekarno kemudian diberi nama Pancasila. Oleh karena itu, pada tanggal 1 Juni dikenal sebagai hari Pancasila.
Tanggal 22 Juni 1945, BPUPKI membentuk panitia perumus yang tugasnya membahas dan merumuskan gagasan dasar Negara Indonesia merdeka. Sebagaimana kalian ketahui, gagasan dasar itu diusulkan oleh Moh. Yamin, Dr. Supomo, dan lr. Soekarno. Panitia perumus tersebut dikenal dengan Panitia Sembilan yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Ir. Soekarno (ketua)
Drs. Moh. Hatta (wakil ketua)
K.H. Whid Hasyim (Anggota)
Kahar Muzakir (Anggota)
Mr. A.A. Maramis (Anggota)
Abikusno Tjokrosujoso (Anggota)
H. Agus Salim (Anggota)
Mr. Achmad Soebarjo (Anggota)
Mr. Moh. Yamin (Anggota)

Dalam siding panitia sembilan itu menghasilkan rumusan meksud dan tujuan pembentukan Indonesia Merdeka. Rumusan itu diterima dengan suara bulat oleh seluruh anggota siding. Rumusan dasar Indonesia Merdeka itu oleh Mr. Moh. Yamin diberi nama Jakarta Charter atau Piagam Jakarta. Rumusan dasar Negara berdasarkan Piagam Jakarta adalah:
1.                 Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2.                 Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3.                 Persatuan Indonesia.
4.                 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5.                 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pada sidang kedua pada tanggal 10 Juli sampai 16 Juli 1945, BPUPKI berhasil menyusun Rancangan Undang-Undang. RUU selanjutnya ditetapkan sebagai Undang-Undang Dasar Indonesia setelah mengalami beberapa perubahan.
6.      Dalam masa reses,diadakan sidang resmi yang dipimpin oleh Soekarno untuk membahas Rancangan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Rancangan yang disetujui dalam rapat ini kemudian disampaikan pada rapat pleno BPUPKI yang dilaksanakan pada tanggal 10 hingga 17 Juli 1945.
3.    PPKI
Dokuritsu Junbi Inkai atau PPKI di bentuk pada tanggal 7 Agustus 1945. badan ini beranggotakan 21 orang yang mewakili seluruh lapisan masyarakat. 12 dari Jawa, 3 dari Sumatera, 2 dari Sulawesi, 1 dari Kalimantan, 1 dari Maluku, dan satu wakil dari keturunan Cina.
Pada tanggal 18 agustus 1945, PPKI bersidang untuk pertama kalinya. Siding ini menghasilkan keputusan yang sangat penting bagi kehidupan bernegara, yaitu:
  1. Mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945.
  2. Memilih lr. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil presiden.
  3. Sebelum terbentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat, pekerjaan presiden untuk sementara waktu dibantu oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).

Selanjutnya PPKI mengadakan sidang kedua pada tanggal 19 Agustus 1945. dalam sidang ini menghasilkan dua keputusan penting lainnya. Yaitu :
  1. Penetapan kabinet Pertama Republik Indonesia.
Hasil rapat dari panitia kecil yang terdiri dari Ahmad soebardjo, Kasman Singodimejo, dan Sutarjo Kartohadikusumo tentang susunan kementerian akhirnya dibahas dalam rapat pleno kedua. Rapat pleno kedua berhasil menyusun kementerian kebinet presidensil dengan 12 menteri yang memimpin departemen dan 4 menteri Negara.
Hany berselang sekitar tiga bulan setelah proklamsi kemerdekaan tatanan pemerintahan berubah dari system presidensil menuju parlementer. Perubahan itu menunjukkan kepada Negara-negara sekutu bahwa Indonesia adalah Negara yang demokratis. Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang semula berfungsi sebagai pembantu Presiden, namun sejak tanggal 16 oktober 1945 berfungsi sebagai badan legislative. Perubahan yang ditandai dengan keluarnya maklumat pemerintah pada tanggal 3 November dan dengan keluarnya maklumat pemerintah pada tanggal 3 November dan maklumat wakil peresiden benomor X yang menjelaskan tentang pendirian partai politik.
No
Kementerian
Penjabat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Menteri Dalam Negeri
Menteri Luar Negeri
Menteri Kehakiman
Menteri Keuangan
Menteri Kemakmuran
Menteri Kesehatan
Menteri Pengajaran
Menteri Sosial
Menteri Pertahanan
Menteri Penegaraan
Menteri Perhubungan ad interim
Menteri Pekerjaan Umum
Menteri Negara
Menteri Negara
Menteri Negara
Menteri Negara
R.A.A. Wiranatakusumah
Ahmad Soebarjo, S.H
Prof. Supomo, S.h
Mr. A.A. Maramis
lr. Surachman Cokroadisuryo
Dr. Buntaran Martoatmojo
Ki Hajar Dewantara
Iwa Kusuma Sumantri, S.H
Supriadi
Amir Syarifudin, S.H
Abikusno cokrosuyoso
Abikusno cokrosuyoso
Wahid Hasyim
Dr. M. Amir
Mr. R.M. Sartono
R. Otto Iskandardinata

b.      Pembagian daerah Republik Indonesia menjadi delapan provinsi.
Wilayah Indonesia berdasarkan hasil siding PPKI kedua pada tanggal 19 Agustus ditetapkan menjadi delapan provinsi. Setiap delapan provinsi diketuai seorang gubernur.
No
Provinsi
Gubernur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Sumatera
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Sunda Kecil (Nusa Tenggara)
Maluku
Sulawesi
Kalimantan
Teuku Mohamman Hasan
Sutarjo Kartohadikusumo
R. Panji Suroso
R.M Suryo
Mr. I Gusti Kutut Puja
Mr. J. Latuharhary
Dr. G.S.S.J. Ratu langi
lr. Pangeran Mohammad Noor

c. Membahas prioritas kerja Pemerintahan
PPKI melakukan beberapa rapat pleno lagi guna melengkapi perlengkapan kenegaraan pemerintahan Republik Indonesia. Tanggal 22 Agustus 1945, PPKI mengadakan rapat pleno yang dipimpin oleh wakil presiden Mohammad Hatta. Salah satu rapat pleno pada kesempatan itu, yakni terbentuknya  Komite Nasional Indonesia (KNIP) di seluruh Indonesia yang berpusat di Jakarta. Dengan terbentuknya KNIP, maka dengan sendirinya PPKI bubar. Keanggotaan baru dilantik pada tanggal 29 Agustus 1945. Pada saat itu kedudukan KNIP berfungsi sebagai DPR sebelum pemilu diselenggarakan. KNI terbagi menjadi dua, pada tingkat pusat disebut Komite Nasional Indonesia Pusat, dan pada tingkat daerah disebut Komite Nasional Indonesia daerah. KNIP pusat diketuai oleh Kasman Singodimejo.
Siding selain menetapkan pembentukan KNIP, juga membentuk Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Pada tanggal 23 Agustus 1945, Presiden Soekarno menyampaikan pidato radionya yang menyatakan berdirinya BKR, PNI, dan KNIP. BKR ditugakan untuk memelihara keselamatan dan keamanan rakyat Indonesia. Ketua umum BKR pusat dipimpin oleh Kapwari. Sementara untuk BKR daerah dipimpin oleh tokoh daerah, seperti dari Jawa Barat oleh Aruji Kartawinata dab dari Jawa Tengah oleh Soedirman.
Keberadaan BKR ernyata tidak mampu memberikan rasa keamanan dan keselamatan sepenuhnya bagi rakyat Indonesia, terutama setelah datangnya pasukan Sekutu. Akibat adanya provokasi dari pasukan Sekutu yang diwakili Inggris dan tentara NICA Belanda yang mengancam keamanan Negara, terjadilah pertempuran antara pasukan sekutu dan NICA melawan lascar perjuangan dari seluruh Indonesia. Pertempuran yang terjadi diseluruh Indonesia menyadarkan pemerintah, bahwa adanya tentara Nasional mutlak perlu. Pada tanggal 5 Oktober 1945, pemerintah RI mengeluarkan meklumat tentang pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Pemimpin tertinggi TKR ialah Supriadi (pemimpin pemberontakan PETA di Blitar) dan kepala staf umum ialah Oerip Soemoharjo.
Behubung Supriadi tidak diketahui keberadaannya, maka jabatan pemimpin TKR kosong. Atas inesiatif Oerip Soemoharjo, pada bulan November 1945 diadakan konferensi TKR yang dihadiri oleh wakil-wakil TKR sebelum Jawa dan Sumatera. Acara pokok konferensi adalah pemilihan pimpinan tertinggi TKR untuk menggantikan Supriadi. Akhirnya terpilih Kolonel Soedirman, panglima Divisi V/Banyumas, yang pada saat itu sedang bertempur melawan tentara sekutu di Ambarawa. Pemimpin tertinggi TKR dilantik oleh presiden tanggal 18 Desember 1945. sesudah diangkatnya Kolonel Soedirman sebagai Panglima besar TKR, dalam bulan Jnuari 1946 nama TKR dua kali diubah, pertama menjadi  Tentara Keselamatan Rakyat dan kemudian menjadi  Tentara Rakyat Indonesia (TRI).  Pada tanggal 5 Mai 1947, pemerintah memutuskan untuk mempersatukan TRI dengan laskar-laskar dalam satu wadah. Setelah melalui suatu proses, maka pada tanggal 3 Juni 1947 disahkan bedirinya  Tentara Nasional Indonesia (TNI).
4. Jatuhnya Jepang
Perang pasifik semakin berkobar. Dimana-mana pasukan Jepang mngalami kekalahan. Untuk persiapan penyerahan kemerdekaan bangsa Indonesia dari Jepang, maka pada tanggal 9 Agustus 1945, para pemimpin bengsa Indonesia yaitu: lr.Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Dr. Rajiman Widyodiningrat berangkat ke kota Dalat Vietnam. Masud keberangkatan itu ialah untuk membicarakan rencana kemerdekaan bangsa Indonesia dengan pimpinan Jepang Jenderal Terauci yang berpusat di kota Dalat. Jenderal Terauci yang menjadi panglima tertinggi tentara Jepang di seluruh Asia tenggara memberitahukan bahwa pemerintah Jepang di Tokyo telah memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.
Pada tanggal 14 Agustus 1945 ketiga tokoh pemimpin pergerakan Indonesia kembali dari Dalat menuju Jakarta. Pada saat itu sebenarnya ada hal-hal penting yang belum diketahui oleh ketiga tokoh tersebut kerena memang sengaja tidak diberitahu oleh Jepang. Hal-hal penting itu ialah:
a. Tanggal 6 Agustus 1945, pukul 08.15 pagi kota Horosima dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat. Lebih dari 70.000 orang penduduk Kota Hirosima menjadi korban.
b. Tanggal 9 Agustus 1945 bom atom yang kedua dijatuhkan oleh Amerika Sekikat di Kota Nagasaki. Akibat ledakan bom atom ini, lebih dari 75.000 orang penduduk Nagasaki menjadi korban.

Pemimpin Angkatan Perang Jepang, terutama Kaisar Jepang Hirohito, berkesimpulan bahwa tentara Jepang tidak mungkin lagi untuk meneruskan peperangan. Untuk menghindari rakyat Jepang dari kehancuran, maka pada tanggal 14 Agustus 1945 Kaisar memerintahkan untuk menghentikan perang dan mengakui kekalahan Jepang.
Berita tentang kekalahan Jepang masih sangat dirahasiakan. Semua radio disegel oleh pemerintah Jepang. Namun ada juga orang yang dengan sembunyi-sembunyi mendengar berita kekalahan Jepang tersebut. Diantaranya adalah Sutan Syahrir.
Sutan Syahrir yang lebih dahulu mengetahui kekalahan Jepang dari sekutu segera menemui Bang Hatta yang baru kembali dari Dalat (Saigon, Vietnam). Sutan Syahrir mendesak agar Kemerdekaan bangsa Indonesia segera diproklamasikan. Kemudian Bung Hatta beserta Sutan Syahriri menuju kerumah Bung Kerno yang terletak Di Jalan Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta. Sutan Syahrir kembali mendesak Bung Karno dan Bung Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

5. Piagam Jakarta dan Pembukaan UUD 1945
Pada tanggal 18 Agustus 1945 diadakan rapat yang membahas tentang Pembukaan UUD yang dibuat tanggal 22 Juni 1945. pembahasan itu terutama membahas tentang sila pertama pada dasar Negara yang terdapat kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” mengapa hal ini harus dibahas?
Karena pemeluk agama lain, terutama tokoh-tokoh dari Indonesia begian timur, mereka merasa keberatan terhadap kalimat tersebut. Bahkan karena itu mereka mengancam akan mendirikan Negara Indonesia Timur. Kemudian Bung Hatta dan keempat tokoh islam masuk salah satu ruangan untuk bertukar pikiran mengenai cara pemecahan masalah tersebut.
Akhirnya dalam waktu 15 menit dicapai kata sepakat itu untuk menghilangkan kalimat “dengan menjalankan kewajiban syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Mereka beralasan bahwa jika kalimat ini tidak dihilangkan akan menjadi rintangan bagi persatuan dan kesatuan bangsa.
Mengapa Pembukaan UUD 1945 disepakati dan menjadi keputusan bersama? Karena dalam pembukaan terkandung pokok-pokok pikiran, antara lain:
a. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam pembukaan ini diterima pengertian Negara kesatuan. Negara yang melindungi segenap bangsa Indonesia.inilah suatu dasar Negara yang terkandung dalam pembukaan yang tidak boleh dilupakan.
c. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rekyat Indonesia.
d. Pokok pikiran selanjutnya yang terkandung dalam pembukaan UUD 194, yaitu Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan. Oleh karena itu, sistem Negara yang terbentuk dalam UUD harus berdasar atas kedaulatan rakyat dan berdasar atas persyawaratan/perwakilan. Dengan mengingat hal-hal tersebut diatas maka UUD harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan penyelenggara Negara untuk memelihara budi pekerti.

B. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
1. Peristiwa Rengasdengklok
Pada tanggal 15 Agustus 1945 sekitar pukul 22:30 malam, utusan pemuda yang terdiri dari Wikana dan Darwis menghadap Bung Karno yang berada di Jalan pegangsaan timur No 56, Jakarta. Wikana menyampaikan tuntutan agar Bung Karno mengumumkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia esok hari, yaitu pada tanggal 16 Agustus 1945. Bung Karno menolak tuntutan itu karena ia tidak mau meninggalkan anggota PPKI lainnya. Apalagi anggota PPKI sudah diundang bersidang.
Mendengar penolakan Bung Karna itu, Wikana mengancam bahwa esok hari akan terjadi pertumpahan darah yang dahsyat dan pembunuhan secara besar-besaran. Terjadi ketegangan antara pemuda dengan Bung Karno yang disaksikan oleh Bung Hatta, Mr. Ahmad Soebarjo, Dr. Buntara, dan Mr. Iwa Kusumawati.
Pada tanggal 16 Agustus, Bung Karno dan Bung Hatta dibawa oleh sekelompok pemuda ke Rengasdengklok yakni subuah tempat yang terletak disebelah timur Kota Jakarta. Mereka memaksa Bung Karno dan Bung Hatta agar segera mengumumkan proklamasi. Bung Karno tidak mau dipaksa oleh para pemuda, namun beliau juga pahan akan keinginan para pemuda yang dibakar semangat untuk merdeka.
Sementara itu, di Jakrta tercapai kesepakatan antara Mr. Ahmad Soebardjo dari golongan tua dangan Wikana dan Yusuf Kunto dari golongan Muda untuk membawa kembali Bung Karno serta Bung Hatta kembali ke Jakarta. Pada hari Kamis 16 Agustus 1945 pukul 16:00 WIB, Mr. Ahmad Soebardjo dengan diantar oleh Yusuf Kunto menuju Rengasdengklok untuk menjemput kembali Bung Karno dan Bung Hatta. Pada pukul 21:00 rombongan meninggalkan Rengasdengklok kembali ke Jakarta dan sekitar pukul 23:00 WIB rombongan tiba dikediaman Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur no 56 Jakarta, untuk emnurunkan Ibu Fatmawati (isteri Bung Karno) yang ikut dibawa ke Rengasdengklok.
Pada malam itu juga, sekitar pukul 02:00 pagi, Bung Karno memimpin rapat PPKI dirumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta. Dalam rapat itu membicarakan tentang persiapan kemerdekaan untuk Indonesia. Pada pukul 04:00 WIB, rapat telah selesai menjelang sahur karena saat itu bertepatan dengan bulan Ramadhan.

2. Proses penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan dan Sikap Rakyat dari Berbagai Daerah
Pada tanggal 17 agustus 1945, pagi itu juga teks proklamasi telah sampai ketangan Waidan B. Palenewen. Ia adalah Kepala bagian Radio dari kantor Domei. Ia menerima teks tersebut dari seorang wartawan Domei yang bernama Syahrudin. Atas perintah Palenewen, teks proklamasi kemudian dibacakan oleh F. Wuz.
Penyiaran proklamasi kemerdekaan menyebabkan stasiun radio itu ditutup oleh Jepang. Meskipun demikian, para pemuda tetap bertekad menyiarkan proklamasi ke seluruh penjuru dunia. Rakyat Jakarta menyambut proklamasi dengan berpawai keliling kota. Sementara itu para pemuda yang dipelopori oleh Kmite Van Aksi Menteng 31 merencanakan untuk mengerahkan masa agar pemimpin mereka dapat berbicara dengan mereka.
Atas prakarsa Komite Van Aksi rakyat Jakarta akhirnya mengadakan rapat raksasa lapangan Ikada tanggal 19 September 1945. Rapat dihadiri oleh ribuah rakyar Jakarta sekitarnya. Kegiatan yang dipelopori oleh para pemuda yang tergabung dalam Komite Van Aksi itu bertujuan untukmendengarkan pidato politik Soekarno sekaligus memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Indonesia.
Inti dari Presiden Soekarno dalam rapat di lapangan Ikada antara lain:
1.                     Meminta dukungan dan kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Republik Indonesia.
2.                     Meminta Rakyat untuk mematuhi Kebijakan Pemerintah dnegan Baik.
3.                     Memerintahkan rakyat untuk segera meninggalkan lapangan Ikada dengan tertib dan tidak melakukan hal-hal yang bersifat merusakmaupun menimbulkan bentrokan dengan pihak Jepang.
Penyebatluasana berita proklamasi ke daerah dilakukan dengan berbagai cara baik secara rahasia oleh tenaga Indonesia yang bekerja pada kantor berita Jepang  Domei maupun melalui anggota PPKI yang kembali ke daerah asalnya masing-masing. Oleh karena itu terdapat jarak waktu antara disiarkannya berita proklamasi dengan reaksi masyarakat terhadap berita tersebut.
Penyambutan proklamasi kemerdekaan mendapat berbagai reaksi dari berbagai kalangan masyarakat dan daerah. Adanya pengibaran bendera merah putih, rapat-rapat politik, Domonstrasi, melucuti tentara Jepang, menyerang markas tentara Jepang dan lain sebagainya.

4.                Proses Pembentukan Negara dan Pemerintahan Republik Indonesia Beserta Kelengkapannya.
Proklamsi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, merupakan langkah awal mewujudkan cita-cita kesehjahteraan seluruh rakyat Indonesia. Langkah selanjutnya yang ditempuh setelah proklamasi kemerdekaan yakni segara membentuk landasan kehidupan bernegara. Hal ini dimaksud untuk menata tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara secara lebih baik.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan rapat pleno yang membahas penetapan alat kelengkapan bernegara. Rapat pertama PPKI tersebut dilaksanakan di Jalan Pejambon, Jakarta. Rapat dipimpin Soekarno dan Mohammad Hatta yang dihadiri oleh 27 anggota PPKI.
Hasil rapat ini menghasilkan dua keputusan penting sebagai syarat terbentuknya sebuah Negara dan pemerintahan. Keputusan tersebut adalah:
1.      Mengesahkan UUD 1945.
2.      Mengangkat Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Sehari setelah rapat pertama, kemudian PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945 mengadakan rapat pleno kedua.
C.     Dukungan Rakyat Indonesia
1. Dukungan Rakyat dari Jakarta
Antara tanggal 3 sampai dengan 11 September 1945, pemuda di Jakarta mengambil alih kekuasaan atas stasiun kereta api, system trem listrik, kantor pemerintahan, dan stasiun pemancar radio tanpa mendapat perlawanan yang berarti dari pihak Jepang. Pada bulan Agustus 1945, di Jakarta juga terjadi aksi pemindahan kekuasaan dari tangan Jepang.  Gerakan pertama dilakukan angkatan muda kepolisian RI dengan menmyebut semua kantoe dan asram polisi dari kepolisian Jepang. Persenjataan yang berhasil dirampas, kemudian diserahkan kepada laskar-laskar pejuang maupun badan rakyat yang saat itu telah terbentuk.
2. Dukungan Rakyat di Jawa Barat
Di Bandung, teks proklamasi kemerdekaan RI disiarkan  secara luas oleh Radio Hoso Kyoku pada tanggal 17 agustus 1945 pukul 19.00. suasana menyambut kemerdekaan benar-benar meriah sebab radio tersebut menyiarkan teks Proklamasi sevcara terus-menerus. Radio Hoso Kyoku di Bandung dalam siarannya menggunakan nama Radio Republik Indonesia Bandung.
Penguasa militer Jepang yang saat itu masih mempunyai pasukan kurang lebih 60.000 personel di wilayah Bandung berusaha menghambat kegiatan pemerintah RI di Jawa Barat. Dari bebagai tempat pasukan di Belanda melakukan provokasi.
 3. Dukungan Rakyat Dari Sulawasi
Langkah pertama yang dilakukan Sam Ratulangi (gubernur) adalah membentuk BPKR (Bandan Pusat Keselamatan Rakyat). Pertempuran antara pejuang-pejuang kemerdekaan dan pasukan Belanda semakin sering terjadi dibeberapa daerah. Pembunuhan missal terjadi dimana-mana. Keadaan ini mendorong pemuda di Sulawesi untuk membantu pergerakan setempat  dalam mempertahankan kemerdekaan dan memulihkan ketentraman di Sulawesi
3.    Dukungan Rakyat Dari Sumetera
Seluruh rakyat Sumatera sangat mendukung sekali untuk sebuah kemerdekaan yang telah menjadi kenyataan.  Pemerintah Jepang meminta rakyat Aceh tidak melakukan kegiatan apapun , apalagi membentuk organisasi yang membentuk ketentaraan.
Rakyat aceh tidak mau tunduk dan mengikuti perintah Jepang. Karena sudah merdeka, mengapa harus tunduk? Ucap pimpinan API. Dukungan rakyat dari Sumatera sangat membantu dan membuat Jepang semakin terpojok.
4.    Dukungan Rakyat dari Bali
Pimpinan ketentaraan I Gusti Putu Wisnu, dan kepala staf I wayan ledang sangat mendukung dengan dikumandangkannya kemerdekaan Indonesia yang selama ini diharap-harapkan. Para pemuda di Bali menerima dengan gembira dan bahagia Proklamasi itu. Mereka juga langsung menyebarkan kemerdekaan kepada rakyat Bali yang belum mengetahuinya.
5.    Dukungan Rakyat dari Maluku
Dianatrnya dua kapal Ankatan laut RI, KM Sidoro dan KM Simeru yang masing-masing dibawah komando Letnan Ibrahim dan Letnan Mulyadi. Disana mereka menggerakkan perlawanan rakyat dan mengibarkan bendera Merah putih. Di Ambon berita kemerdekaan disambut oelh tokoh-tokoh pergerakan den pemuda dengan membentuk wadah-wadah perjuangan. Di Maluku tengah (Tual) misalnya, muncul tokoh pejuang seperti Mohammad Fogi Renwarin.
KESIMPULAN
Indonesia telah menempuh perjuangan yang sangat sulit untuk mencapai sebuah titik terang kemerdekaan. Belanda dan Jepang telah menjajah bangsa Indonesia sehingga membuat rakyat tersiksa. Adanya kerja Rodi dan Romusha sangat menyengsarakan rakyat.  Berpuluh-puluh tahun bahkan beratus-ratus tahun bangsa Indonesia harus tersiksa dengan penjajahan.
Namun tekat bulat dan semangat yang berkobar membuat rakyat bersatu. Para pemuda dan semua rakyat bersatu untuk merdekanya Indonesi. Walupun tidak lengkapnya senjata karena hany dengan bamboo runcing bangsa Indonesia melawan, tetapi tetap maju pantang mundur. Betapa sulitnya untuk mencapai suatu kemerdekaan Indonesia.
Betapa sulitnya mencapai kemerdekaan sampai akhirnya mendapat titik cerah dimana Jepang mulai jatuh. Perumusan dasar Negara, perancangan UUD dan segalanya yang berhubungan dengan Negara telah dibuat. Pada akhirnya dengan perjuangan dan pertumpahan darah, tanggal 17 Agustus 1945 Proklamasi kemerdekaan dikumandangkan tepat pukul 10.00 WIB di Jalan Pegangsaan Timur no 56 Jakarta dimana lr Soekarno tinggal.



Tidak ada komentar:

Earning Per Share

a.      Definisi Earning Per Share Earning Per Share (EPS) atau pendapatan perlembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberik...