Sabtu, 03 Agustus 2013

Buka Bersama Kance-kance


Alumni SMA N 13 Bandar Lampung


Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung


Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung


Alumni SMA N 13 Bandar Lampung


Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung


Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

  
Alumni SMA N 13 Bandar Lampung


Alumni SMA N 13 Bandar Lampung

Ketika Website The Sun Tidak Lagi Gratis

Ketika Website The Sun Tidak Lagi GratisTRIBUNNEWS.COM - Rupert Murdoch mewujudkan ambisinya melawan prinsip "gratis" di dunia online. Raja media dan pemilik The Sun itu mulai memaksa pengakses website thesun.co.uk untuk membayar.
Sistem pembayaran paywall sudah diperkenal pada Maret dan mulai diberlakukan Agustus 2013 ini. Anda yang terbiasa mengakses thesun.co.uk kini harus gigit jari. Tidak ada lagi berita lengkap di sana. Begitu Anda menginginkan informasi lebih jauh, Anda harus merogok kocek.
Free online access, kata Murdoch, sudah berakhir.
The Sun adalah salah satu koran terbesar di Inggris. Setiap hari The Sun mencetak 2,3 juta eksemplar. Sementara portal onlinenya, thesun.co.uk, dikunjungi 1,7 juta visitor setiap hari.
Pengakses berita di website terbiasa menikmati konten tanpa perlu bayar atau gratis. Murdoch sejak awal menentang kecenderungan ini karena organisasi media harus mengeluarkan biaya, bahkan kadang-kadang meminta korban nyawa wartawan, untuk mendapatkan berita.
Google, perusahaan internet terbesar, adalah salah satu motor utama untuk prinsip "free is business model". Online mencari uang dari iklan, bukan dari pembaca.
The Sun meluncurkan program Sun+ untuk menjaga pembacanya tetap menikmati sajian The Sun tapi harus bayar. Salah satu iming-imingnya adalah peserta Sun+ bisa menikmati goal-goal indah pertandingan Liga Inggris.
Arus gratis dan arus berbayar, itulah dua arus di dunia online yang sekarang bertarung.
Bagaimana dengan website berita di Indonesia?

Kapolri Ingatkan Pemudik Motor: Kalau Capek Istirahat

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ign Agung Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, MERAK - Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengingatkan pemudik yang menggunakan sepeda motor lebih berhati-hati.
Sebab, setiap tahun saat mudik Lebaran, banyak pesepeda motor menjadi korban akibat kecelakaan, mulai dari luka berat hingga meninggal dunia.
"Bagi pengendara sepeda motor, saya ingatkan kalau capek istirahat, jangan dipaksakan. Silakan istirahat di lokasi yang telah disediakan," kata Timur Pradopo saat bersama Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono memantau langsung suasana arus mudik di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Sabtu, (3/8/2013).
Kapolri juga mengimbau agar pengendara juga tertib dalam berkendara, dan mematuhi aturan lalu lintas. (*)
Kapolri Ingatkan Pemudik Motor: Kalau Capek Istirahat


Malu-malu tapi Mau - CERPEN

“Loe bahagia amat putus sama Tito?” Tanya Yesil, teman sebangku Karina. “Hello nona...” dia kesal karena Karina terus tertawa.

Hari ini, di ruang seni sekolah, Karina dan Tito resmi putus. Tito agak kaget mendengar ucapan Karina yang meminta putus tapi, bagaimana pun dia juga tidak ingin memaksakan hubungan ini.

“Rin, Apa kabar?” Sapa Tito di kantin sekolah.

“Baik.” Senyum Karina menggembang.

Tito menarik nafas panjang, merasa bahwa dari awal Karina tidak mencintainya dan ini baru disadarinya setelah putus. Lalu, mengapa Karina menerima cintanya? Apa karena dia kapten basket yang di kenal? Atau karena wajahnya yang cukup tampan?

“Gue duduk sini ya?” Tanya Yesil, Karina menggangguk. “Cie mah yang baru putus bahagianya.”

“Iya dong, beban di hati gue ilang, byar!” Jelas Karina sambil tersenyum bahagia.

“Eh, Leo tuh.”

Karina langsung memandang ke arah yang di tunjukkan Yesil. Benar, itu Leo, sahabatnya sejak kecil.

Bukannya Leo yang duduk mendekat justru Tito yang bergabung bersama mereka. Itu tidak salah karena Karina dan Tito putus dengan baik-baik. Mereka tetap menjadi teman tanpa suatu permusuhan.

“Loe suka kan sama Leo?” Tanya Tito pada Karina, Karina langsung menunduk. “Kenapa waktu itu loe nerima gue Rin? Itu cuma nyakitin perasaan loe dan gue.”

“Maaf,” kata Karina lirih.

“Persahabatan To, persahabatan lebih penting dari pada hati.” Jelas Yesil pada Tito. “Loe pasti ngerti alesan Karina nerima loe tapi, loe nggak marah kan?”

“Gak, santai aja, apa yang buat Karina bahagia, gue ikut bahagia.”

Karina memandang Tito sejenak. Dia merasa sedikit bersalah pada cowok satu itu. Bukan hanya baik dan perhatian tapi, Tito sangat memanjakan Karina saat pacaran dahulu.

“Kita masih SMU, masih panjang, santai aja cantik.” Tito menepuk pundak Karina. Dia tahu kalau mantan pacarnya itu merasa bersalah. “Tapi, Leo gak tau perasaan loe kan?” lanjutnya, Karina menggangguk.

Siang ini, sepulang sekolah, Tito mengajak Karina jalan-jalan sebagai teman. Tentu saja, Karina menerima ajakannya. Mereka teman dan mereka tidak bermusuhan setelah pacaran.

Keduanya duduk di sebuah café lalu memesan minuman. Anehnya, minuman yang di pesan ada tiga gelas. Karina memandang Tito tapi, Tito hanya tersenyum saja.

“Rin…” Leo duduk di antara mereka. “Kenapa sih loe nggak jujur sama sahabat loe sendiri Rin?”

“Jujur apaan ya?” Tanya Karina, dia agak bingung.

Karina meminum jus alpukat yang di pesannya. Dia agak heran karena senyum Tito penuh makna yang mengandung misteri dan Leo, tingkahnya agak membuat Karina risih.

“Loe dulu cerita waktu deket sama Tito, gue kira loe bener-bener sayang sama dia tapi, ternyata loe cuma mau buat gue cemburu?” Tanya Leo, Karina langsung terkejut dan menundukkan kepalanya. “Kenapa loe kayak gini Rin?” lanjutnya sambil tersenyum.

“Rin, loe sama Leo itu sama aja, mendem perasaan cuma alesan persahabatan.” Jelas Tito sambil tersenyum kecil.

Karina agak bingung harus bicara apa. Satu hal yang baik, ternyata Leo juga memiliki perasaan yang sama tapi, satu hal yang buruk adalah kebodohannya yang aneh.

“Rin,” Leo memegang tangan Karina. “Jujur sama gue, gue mau denger dari loe.”

“Apasih, gue bilangin Mama loh!” Karina mengancam. Bagaimana pun mereka sudah mengenal sejak kecil apalagi rumah mereka bersebelahan.

Leo masih memandangi Karina, dia menyuruh Karina mengangkat kepalanya agar tidak menunduk. “Ih, iya gue sayang sama loe, ish! Udah sih, gue kan malu!” Karina mengangkat kepalanya, pipinya merah.

Karina berlari meninggalkan tempat duduknya tapi, Leo mengejar dan menggenggam tangannya. Mereka meninggalkan tempat ini bersama dan pipi Karina makin merona. Di lain sisi, Tito senang karena gadis yang di sayanginya telah jujur pada hatinya sendiri.


TAMAT

Cerpen oleh Aula Nurul M
Twitter @Aulanurul

Hey jangan copast yaa, kalau copast sertakan linknya. Okeey?

Earning Per Share

a.      Definisi Earning Per Share Earning Per Share (EPS) atau pendapatan perlembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberik...