Rabu, 06 November 2013

Neraca Perdagangan Indonesia Defisit

Neraca Perdagangan Indonesia Defisit

Menurut VIVAnews setahun terakhir, tanda-tanda defisit perdagangan sebenarnya telah dimulai sejak Juni 2012 dimana tahun ini merupakan tahun yang mengalami defisit tertinggi pada neraca perdagangannya.
Pada periode mei 2013, Badan Pusat Stastistik mencatat bahwa neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit mencapai 2,53 miliar dolar AS. Penyebabnya adalah kinerja ekspor migas dan non migas cenderung melambat, hal tersebut disebabkan karena krisis ekonomi global yang masih stagnan sehingga kinerja ekspor belum bisa naik secara signifikan.
Pada Januari 2013, neraca perdagangan juga mengalami defisit sebesar 171 juta dolar AS atau setara dengan Rp 1,64 triliun (kurs Rp.9.600 per dolar AS). Kondisi itu diakibatkan karena impor Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan ekspor.
Nilai ekspor Indonesia Januari 2013 mencapai 15,38 miliar dolar AS sedangkan nilai impornya sendiri sebesar 15,55 miliar. Defisit ini dikontribusi oleh sektor migas yang defisit sebesar 1,425 miliar dolar AS, minyak mentah sebesar 554,7 juta dolar AS, dan hasil minyak sebesar 2,182 miliar dolar AS.
Defisit tersebut tidak terlepas dari tingginya impor minyak untuk diolah menjadi BBM besubsidi dimana pemasukan negara akan pengalami pengurangan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemasukan dan pengeluaran tidak seimbang yang berarti mengalami defisit.
Selain migas, kinerja non migas juga berpengaruh terhadap defisit pada neraca perdagangan. Dalam hal ini, yang berpengaruh adalah kinerja impor yang masih cukup tinggi dimana kebanyakan impor yang datang ke Indonesia berupa bahan baku untuk kepentingan investasi sehingga kertergantungan Indonesia akan bahan impor masih sulit dihilangkan. Bahan baku impor tersebut kemudian diekspor dalam bentuk bahan jadi dimana nilai tambah yang dihasilkan tidak menghasilkan devisa.
Di tambah lagi, tahun 2013 ini impor akan bahan baku terus meningkat sedangkan disisi lain ekspor Indonesia masih rentan atau masih dibawah nilai impornya sendiri.
Jika defisit pada neraca ini terus meningkat maka akan menimbulkan tekanan pada rupiah karena permintaan dolar AS melonjak.


Saran
Dalam jangka pendek, pemerintah harus dapat membuat para investor asing nyaman agar investasi terus masuk ke Indonesia. Modal asing dapat digunakan untuk menutupi defisit pada neraca perdagangan. Caranya adalah dengan memperbaiki infrastruktur yang ada. Jika investasi asing masuk, maka tidak menutup kemungkinan dapat meningkatkan ekspor Indonesia dengan sendirinya.
Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa salah satu penyebab defisit adalah impor akan minyak untuk BBM bersubsidi dimana pemasukan pemerintah dari migas mengalami defisit. Disini, pemerintah perlu ektra effort dimana salah satu ekstra effort adalah dengan manaikkan harga BBM sehingga ketergantungan masyarakat terhadap impor berkurang yang akan menimbulkan berkurangnya impor minyak sehingga defisit dapat ditekan.
Impor bahan baku juga harus ditekan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di Indonesia karena bahan baku impor tersebut nantinya akan di ekspor lagi dimana besar kemungkinan nilai ekspor dibawah impor yang merupakan salah satu faktor defisit terjadi.


sumber : Berbagai sumber


Tidak ada komentar:

Earning Per Share

a.      Definisi Earning Per Share Earning Per Share (EPS) atau pendapatan perlembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberik...