Selasa, 21 Juni 2011

Cerpen - Intan or Tiwi (Cerpen jaman gue SMP)


 Intan or Tiwi

Ada seorang remaja yang duduk dikelas 3 SMP tetapi hidupnya sangat kacau. Ia bernama Intan Pratiwi. Tiada yang terlihat jika hanya melihat parasa cantiknya. Ia sangat cantik dan pastinya diidamkan semua pria. Namun tidak secantik hatinya, sifatnya sangat bertolak belakang dengan pandangan semua orang. Ia kejam, suka main kekerasan, pembuat onar disekolah, dan banyak siswa yang membencinya. Ia adalah ketua gank yang ditakuti. Bukan hanya anak perempuan saja yang takut tetapi anak laki-lakinya juga tidak bisa berkutik karena ia memiliki seorang kekasih yang juga sangat ditakuti. Kekasihnya bernama Galih Saputra. Namun Galih masih memiliki perasaan, berbeda dengan Intan yang sama sekali tidak memiliki perasaan.
Gank yang dibentuk Intan sangat menakutkan. Tidak ada yang berani terhadap Intan. Untuk anggota gank lainnya bisa dipahami tetapi untuk Intan tidak ada yang berani. Hanya Galih yang bisa tahan dengan sifat Intan kerena ia telah cinta mati terhadap Intan. Intan memang pintar tetapi tindakannya sangat bersifat negatif. Ia mulai merasakan ada yang berbeda dalam hidupnya. Tidak memiliki teman dan hanya ditakuti. Untuk apa? Intan merasa hanya memiliki teman sedikit karena ia terlalu kejam.
Intan mengikuti rehabilitasi kerena ia telah mengonsumsi obat-obatan terlarang. Galih masih menunggunya walaupun Intan mulai menghindar darinya. Beberapa minggu Intan mengikuti rahabilitasi dan selama itu pula ia tidak bertemu dengan Galih. Intan merasa hidupnya telah hancur dan snagat sendiri. Ia tidak memiliki teman ataupun seseorang yang dekat dengannya. Hanya Galih yang memahami dirinya tetapi ia juga butuh teman perempuan.
Ia masuk sekolah dengan biasanya. Semua siswa mengetahui bahwa Intan mengikuti rahabilitasi tetapi pihak sekolah tidak ada yang tahu atas hal itu. Intan menghindar dari Galih dan teman satu gank-nya. Ini sangat aneh! Intan meminta maaf kepada teman yang lain tetapi permintaan maaf itu ditolak. Ia mulai tidak mempedulikan bahwa ia adalah ketua gank.
Intan lulus dari sekolah itu dan ia ingin merubah dirinya. Ia tetap tinggal dikota itu tetapi penampilannya berubah 100%. Tidak ada yang mengenalnya di SMU itu. Ada banyak yang dahulu satu SMP dengannya dan sekarang satu SMU. Mereka tidak mengenal Intan. Bahkan Galih pun tidak mengenalinya. Intan tidak satu kelas dengan Galih tetapi ada satu orang  yang dahulu satu SMP dengannya dan ssekarang berada dalam satu kelas.
“Nama loe siapa?” tanya  Zakia yang sebenarnya adalah seseorang satu SMP dengan Intan.
“Intan Pratiwi. Panggil aja Tiwi.” Jawab Intan.
“Nama panjang loe sama persis sama temen SMP gue tapi beda banget sama loe.”
“Beda?”
“Dia itu angkuh, suka main kasar, nyebelin, pokoknya satu sekolah banyak yang benci sama dia. Apalagi dia sempet rehabilitasi gara-gara kasus narkoba.”
“Separah itu?”
“Anehnya dia punya pacar yang pengertian banget. Untung loe bukan dia. Cuma nama yang sama nggak masalah kok.”
“Sama persis?”
“Banget. tapi loe itu pendiem banget sih. Dari tadi gue liat loe diem aja.”
Intan memang sangat berubah sehingga tidak ada seorang pun yang dapat mengenali dirinya. Ia merubah seluruh penampilannya. Tidak terlalu culun tetapi sifat pendiamnya membuat orang  tidak dapat mengenali siapa ia sebenarnya. Sempat ada keributan antara Indan dan kakaknya kerena penampilannya yang berantakan.
“Kak! Intan mau semua orang  nggak tau masa lalu Intan.”
“Dengan perubahan kamu yang seperti ini?”
“Kak Reni ngertiin Intan dong.”
“Tapi kamu berantakan banget. kalau kamu mau, lebih baik kamu pindah dari kota ini.”
“Intan masih mau disini. Intan masih mau ngeliat Galih. Intan sayang sama dia.”
“Cuma bisa ngeliat Galih dari jauh! Gimana kalo Galih berpaling?”
“Yang jelas Intan nggak mau semua orang  tau gimana masa lalu Intan. Banyak temen SMP Intan yang sekarang satu SMA. Mereka semua benci sama Intan jadi Intan nggak mau ada yang tau.”
“Semua terserah sama kamu! Kakak nggak peduli lagi. Mau kamu berantakan, terserah.”
Intan begitu pendiam dikelas. Sempat ia berpapasan dengan Galih, namun Galih tidak mengenalinya. Sebenarnya Galih masih mencintai Intan dan menginginkannya kembali tetapi Intan tidak ada kabar. Galih memang tampan dan disekolah banyak yang mengejar Galih. Intan sangat cemburu tetapi tidak ada yang dapat Intan lakukan. Ia tidak bisa menerima kenyataan ini. dilain sisi ia sangat dekat dengan Zakia. Zakia belum mengetahui siapa Tiwi yang sebenarnya. Jika ia tahua Tiwi adalah Intan yang tidak lain adalah orang  yang sangat ia benci, pasti Zakia akan menjauh.
“Gimana kalo kerja kelompoknya dirumah Tiwi.” Usul Zakia pada yang lain.
“Gue nanti ada acara jadi nggak bisa kerja kelompok.” Jelas Intan atau Tiwi kerena mereka orang  yang sama.
“Kan bisa tau rumah loe sekalian” Ucap Dini.
“Kenapa sih loe nggak pernah ngasih tau alamat rumah loe. Loe juga tertutup sama semua orang .” lanjut Zakia.
Sebenarnya ia ingin bersama dnegan teman yang lain tetapi berbahaya. Zakia akan tahu siapa dirinya sebenarnya. Kebohongan akan Intan yang menyamar sebagai Tiwi akan terbongkar. Intan semakin tertutup dengan teman-temannya. Sebenarnya Intan bisa saja jujur tetapi ia akan lebih dibenci oleh teman yang lain, terutama Zakia yang mengenal siapa dirinya.
“Kak, temen-temen Intan mau kesini.” Beritahu Intan.
“Terus?”
“Mereka bisa tau siapa Tiwi sebenarnya.”
“Kamu ngelarang mereka kesini?”
“Ya kurang lebih. Gimana kalo Intan beli rumah aja apa nyewa?”
“Nggak usah banyak ngehindar nanti kamu sendiri yang rugi.”
“Maksud kakak?”
“Pindah keluar kota aja. Itu lebih baik.”
Intan begitu dihantui rasa bersalah. Ia menyesali perbuatannya dimasa lalu yang banyak menyakiti orang . apalagi disekolah harus melihat Galih yang didekati para waniata lainnya. Memang Galih masih menunggu Intan tetapi keadaan ini membuat Intan serba salah. nilai semester pertamanya hancur dan nilai semester keduanya lebih hancur. Apa yang difikirkannya?
Galih selalu membuat Intan sakit kerena ia selalu didekati para wanita disekolah. Ini bukan salah Galih tetapi salah Intan. Intan bosan menjadi pendiam dan harus selalu menutupi dirinya. Ia tidak kuat lagi jika keadaannya harus seperti ini. Sampai kapan? Tidak di SMP dan tidak di SMU Intan tidak memiliki teman. Kalau di SMP ia hanya memiliki teman satu gank dan yang lain takut padanya sedangkan di SMU karena ia pendiam dan pemurung serta menutupi dirinya. Semua sama saja. Tidak ada teman! Hanya beberapa teman Intan, itupun harus diiringi dnegan kebohongan.
Akhirnya Intan memutuskan untuk pindah sekolah diluar kota. Ia pindah diBandung dan tinggal bersama kakak pertamanya yaitu Iqbal. Intan disana lebih bahagia karena disekolah barunya ada banyak teman dan tidak harus berbohong. Nama panggilannya pun bukan Tiwi lagi melainkan Intan. Ia lebih mendapatkan banyak teman dan keceriannya yang sempat hilang telah kembali. Senyum, canda, dan tawa selalu mengiringi hidup Intan sejak ia pindah ke Bandung. Tidak ada yang membencinya dan memusuhinya dan tidak perlu berpenampilan berantakan. Ia kembali tampil dengan kecantikannya dan dengan ia tampil seperti itu, banyak pria yang mengejarnya. Di hati Intan masih ada Galih karena hanya Galih lah yang benar-benar bisa memahami dirinya.
Intan teringat akan Galih dan kenangan indah masa lalunya tetapi ia juga teringat akan kenangan buruk yang terus menghantui. Intan memutuskan untuk ke SMU-nya yang dulu. Ia ingin bertemu Zakia dan Galih untuk menjelaskan semuanya. Entah apa yang akan di dapat Intan tetapi ia yakin bahwa semua akan baik-baik saja.
Semua pria yang di SMU Intan yang lama memandang takjub. Seorang wanita cantik berdiri didepan sekolah mereka. Siapa dia? Tidak ada yang mengenali Intan kecuali teman satu SMP-nya dahulu. Semua menghindari Intan termasuk Zakia. Ada yang mengajak berkenalan tetpi Intan hanya menyunggingkan senyum manis. Galih belum terlihat saat itu karena ia mengikuti jam tambahan.
“I…….Intan!” seru Zakia terkejut dan berusaha pergi meninggalkan Intan tetapi Intan menarik tangannya.
“Jangan takut. Gue mau jelasin sesuatu sama loe.” Jelas Intan.
“Gue nggak ada salah sama loe. Please jangan ganggu kehidupan gue.”
“Gue udah berubah. Gue bukan Intan yang dulu.” Jelas Intan berusaha meyakinkan lalu Zakia mulai tenang dan percaya.
“Galih masih didalam.”
“Gue mau ketemu loe.”
“Ada yang penting?”
“Loe inget Tiwi yang penampilannya berantakan, pendiam, tertutup, dan selalu merahasiakan pribadinya?”
“Dia udah pindah sekolah. Kok loe bisa tau semua tentang Tiwi?”
“Karena itu gue. Intan Pratiwi. Gue ngambil nama belakang gue. loe pernah bilang kalo nama gue sama persis sama orang  yang loe bencin. Itu gue.”
“Tapi Tiwi itu……..”
“Ya. Tiwi pendiem. Gue ngelakuin itu karena gue ngerasa nggak punya temen tapi tetep aja gue nggak punya temen. Cuma loe temen yang deket sama gue. gue minta maaf udah bohongin loe.”
“Nggak. Nggak apa-apa kok. Gue seneng loe udah berubah.” Ucap Zakia lalu memeluk Intan sebagai tanda persahabatan.
“Galih masih didalem?”
“Dia ada jam tambahan kaya’nya. Loe mau kesini lagi?”
“Kaya’nya nggak. Gue nyaman sama kehidupan gue yang sekarang.”
“Gue nggak nyangka kalo Tiwi itu Intan.”
“Maafin gue ya?”
“Nggak masalah yang penting loe bisa berubah.”
“Makasih. Loe memang temen yang baik.”
“Gue sebenernya masih banyak yang mau gue tanyain sama loe tapi……..”
“Ya udah kalo loe ada urusan yang penting. Besok masih bisa ketemu kan? Gue disini sekitar seminggu.”
Sorry ya nggak bisa lama-lama.”
“Bye…..” ucap salam perpisahan Intan.
Intan menunggu Galih. Entah apa yang akan terjadi nanti tetapi biarlah Intan menghadapinya. Galih melihat Intan dan langsung menghampirinya. Ia memeluk Intan erat untuk mengungkapkan kerinduan yang mendalam. Intan menjelaskan smeuanya termasuk tentang Tiwi. Galih dapat mengerti posisi Intan saat itu karena bagaimanapun Intan mendapat masalah besar saat itu. Intan mengatakan bahwa sebenarnya ia masih mencintai Galih namun kaedaan berkata lain. Galih memahami penjelasan Intan dan sekarang Intan pasrah jika Galih sepenuhnya dimiliki orang lain.
Dugaan Intan salah. Galih masih menunggunya walaupun tidak ada kabar dari Intan. Cinta ini begitu dalam sehingga waktu tidak menjadi penghalang bagi cinta mereka. Intan kembali kepelukan Galih. Galih mendapatkan cintanya kembali walaupun butuh sebuah pengorbanan besar.
Intan kembali ke Bandung dan ia ingin melanjutkan kehidupannya yang menyenangkan. Urusannya dengan Zakia dan yang lain telah ia atasi dan berakhir dengan bahagia. Jarak bukan masalah bagi cinta Intan dan Galih karena cinta bukan sesuatu yang harus dilihat dari mata. Galih juga nantinya akan kuliah diBandung karena ia ingin lebih dekat dengan Intan. Untuk sekarang lebih baik hubungan jarak jauh kerena mereka menyukai suasana sekolah masing-masing. ‘Akan ada hari yang lebih baik jika hari itu dipenuhi kejujuran
By: Aula Nurul M. (26 Maret 2009)


Terinspirasi dari film jadi agak jiplak aja
hihi abis lagi buntu ide waktu itu

Tidak ada komentar:

Earning Per Share

a.      Definisi Earning Per Share Earning Per Share (EPS) atau pendapatan perlembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberik...