Selasa, 21 Juni 2011

cerpen - 50:50 ending


50:50 Ending
Hari itu Amara merasa dirinya sangat pusinng sekali. Ini mungkin suatu kesalahan besar tetapi hati memang yang mengatakan semuanya begitu saja. Baru satu minggu ia berpisah dengan Yoseph tetapi hatinya terbawa dengan seseorang yang tidak lain adalah teman sekelasnya sendiri, yaitu Ryan. Amara duduk di kelas XI IPA 2. sebenarnya semua itu sudah ia rasakan sejak lama tetapi ia belum begitu yakin sepenuhnya.

Semakin lama Amara memendamnya, semakin besar rasa cintanya. Namun di lain sisi Ryan menaruh hati kepada Chintya yang tidak lain adalah teman dekat Amara walaupun bukan sahabat. Memang saat Ryan mengungkapkan perasaannya, Chintya tidak menjawab tetapi hati Amara terasa sakit. Dilain sisi Amara tidak ingin membuat Ryan membencinya. Baru kali ini Amara merasakan sesuatu yang sangat berbeda walupun berkali-kali ia pacaran. Sayangnya seseorang yang ia cintai justru mencintai orang lain.

Amara berusaha melupakan Ryan namun sangat sulit sekali untuk melakukannya. Ia berusaha untuk tidak berbicara kepada Ryan walaupun biasanya mereka sedikit menjalin pertemanan. Dari hari-kahari dan minggu-keminggu, lalu waktru terus berjalan. Amara tidak lagi berbicara kepada Ryan dan waktu paling lama ia berbicara kepada Ryan tidak lebih dari satu menit. Memang sangat sulit untuk melakukan itu tetapi usaha tidak salah juga. 

Amara menjadi jauh dari teman sekelasnya. Ia jarang sekali berada dikelas dan sering berada dikelas lain. Diajak pergi dengan teman satu kelasnyapun ia menolak dan lebih senang menghabiskan waktu dengan teman yang sebenarnya memiliki sisi negative yang besar. Memang banyak sisi negative dari teman barunya diluar sekolah tetapi ia masih terjaga untuk tidak memakai obat-obatan telarang. Sulit bagi teman sekolahnya untuk menghubungi Amara karena ia juga tidak tahan sekolah disitu. Amara ingin pindah sekolah, namun kedua orang tuanya tidak memberi izin.ia mulai jauh dari kehidupan dikelasnya dan ia tidak ingin mengenal sisi yang indah dari suasana yang ada dikelas. Ia mencintai Ryan, namun Chintya menghalaginya. Memang Chintya teman baik Amara, namun Amara sendiri memiliki kebencian pribadi walaupun rasanya semua itu semakin menyulitkannya. Selain itu AMara membenci semua teman yang ada disekolah karena mereka mengharapkan agar Chintya menerima cinta Ryan. Amara tidak menerima akan hal itu.

Di lain sisi yang berbeda ada yang mengungkapkan perasaan hatinya kepada Amara. Ia adalah Raffi seorang siswa yang tidak terlalu dikenal Amara walaupun masih satu kelas karena Amara tidak ingin mengenal teman sekelasnya. Amara masih berfikir dan ada niat untuk mencoba walaupun hanya sebagai pelampiasan tetapi niatnya diurungkan karena ia juga berfikir bahwa seseoarng juga memiliki hak untuk mengetahui sebuah kejujuran. Sekolah masih diutamakan oleh Amara tetapi saat bel pulang sekolah, ia langsung pergi dengan teman-teman yang bisa dibilang sedikit berandalan. Hal itu bertolak belakang dengan Amara yang dulu, ia adalah remaja feminism, Anggun, serta menyukai sesuatu yang hening. Sekarang justru semuanay berubah bukan 180 derajat lagi, malainkan 360 serajat.

Amara terlalu menghindar dari Ryan akrena ia tidak ingin merndengar satu kata yang terucap dari bibir Ryan karena itu akan membuat sulit untuk melupakan sesuatu yang tersimpan dalam hatinya. Ia tahu Chintya menolak Ryan tetapi dari mata Chintya, Amara dapat menebak bahwa sebenarnya Chintya juga memiliki rasa yang sama. Entah mengapa, Amara sendri tidak mengerti apa yang telah terjadi. Ia merasakan suatu kebimbangan yang melanda dalam dirinya. Ia jauh dari teman-teman sekolahnya dan ia sering sekali berjalan dikoridor sekolah dengan wqajah yang menyeramkan. Ia menjadi seseornag yang pemarah, terkadang diam, dan terkadang tertawa sinis tanpa alasan.

Ia membenci semuanya! Teman yang dianggapnya baik, telah menusuknya dari belakang. Amara tidak menerima semua ini karena seharusnya CHintya jujur saja pada dirinya bahwa ia memili rasa yang sama terhadap Ryan. Semuanya dalam sebuahy rahasia yang sulit diungkap. Amara dan Chintya adalah wanita dan keduanya pasti mengetahui apa yang telah terjadi satu sama lain. Namuin semuanya diam dan tidak bisa berkata memberi alasan.
Ryan dan Amara tidak pernah saling berkata walaupun hanya satu kata. Semuanya menjadi begitu hitan dan Ryan maish mengharapkan cinta dari Chintya. Sakit yang Amara raskan begitu besar sampai ia bingung arti dari hidupnya. Semuanya dalam rahasia yang tidak terungkap dan sampai saat ini tidak ada yang mengetahui arti atau akhir dari kisah ini. (sorry, Endingnya belum tau)

judul-nya 50:50 ending krn emang gk dapet endingnya apa 

oleh : Aula Nurul Ma'rifah

Tidak ada komentar:

Earning Per Share

a.      Definisi Earning Per Share Earning Per Share (EPS) atau pendapatan perlembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberik...