Minggu, 12 Mei 2019

Bahan novel 3 (cius?)

Hari itu, saya ingat.
Saya sempat berbohong sama salah satu orang terdekat kamu kalau kamu baik-baik saja
Tapi, kamu gak baik-baik saja.
Kamu terluka.
Mungkin
Atau kamu gak sadar sedang melukai diri kamu sendiri.

Keluarga kamu hari itu khawatir.
Karena ada sesuatu yang mereka lihat pada diri kamu berbeda.
Alhasil, kamu bilang ke saya agar mengatakan kamu baik-baik saja.
Kamu berkata, bahwa cukup dia yang menghadapinya, orang lain jangan tahu.

Loh, saya tahu.
Tapi, saya tahu kenapa kamu gak mau membaginya dengan keluarga kamu.
Kamu gak mau membagi beban.
Sesuatu yang luar biasa.
Padahal, sejujurnya, apa yang terjadi dengan kamu ketika itu, kamu butuh orang2 terdekat kamu, keluarga kamu misalnya, ayah-ibu kamu.
Tapi, kamu berusaha memendam pikiran itu sendiri. Menutupi masalah kamu sendiri.

Lalu setelahnya, saat kamu berkata baik2 saja, kamu memilih ke luar kota, liburan mungkin atau melarikan diri?

Saya hanya heran, tapi saya tidak bertanya lebih lanjut.
Karena kalau bertanya, kamu mungkin akan menghindar memberikan jawaban bahkan mungkin terlihat bersembunyi.
Tapi, saya tetap bertanya.
Satu per satu dengan rentang waktu yang lama.

Kenapa gak sekalian?
Karena saya tahu, semakin ditanya, semakin lelah kamu berpikir. Karena kamu tahu, kamu juga memiliki andil kesalahan disana.
Dan biasanya, saya hanya akan mengomel lalu menakut-nakuti yang ujungnya, kamu kadang jadi diam hening.

Kadang saya berpikir, kenapa saya masih berteman dengan kamu?
Singkat, jika orang tersebut tidak melukai saya kenapa saya harus memusuhi atau bahkan tidak ingin berteman.
Tidak ada alasan.

Saya kadang heran sama kamu.
Kamu mendengarkan saya tapi setelahnya mengabaikan nasehat saya.
Tapi, entahlah, saya blm lelah untuk mengingatkan karena ...., saya berpikir jika saya tidak mengingatkan kamu, saya merasa kamu benar-benar akan jatuh dan akan kesulitan berdiri lagi.

Saya juga kadang heran sama kamu.
Saat masalah itu datang lagi, kamu memilih liburan dengak gak menghitung rinci berapa banyak uang yang kamu habiskan.

Oke. Saya suka liburan kalau lagi suntuk.
Tapi bukan saya lari dari masalah.

Tapi kamu...,
Kamu liburan justru..., saya merasa kadang kamu sedikit nambah masalah.
Yaa walaupun kamu kalau liburan ngasih tau kalai gak depresi-depresi amat tapi saya berpikir, kalau kamu hanya ingin melupakan banyak hal sejenak.

Tapi..., saya juga tahu kalau dalam perjalanan liburan kamu justru masalah itu ikut dengan kamu.

Jadi kadang saya mikir kalau kamu share foto liburan, share pergi kesana kesini keliatan bahagia, dikit-dikit keluar kota liburan, kemaren bilang lagi di kota a tau-tau beli tiket mau liburan lagu, dikit-dikit blablabla pokoknya tampak bahagia.
Sebahagia itukah kelihatannya?
Saya cuma gak habis pikir, kamu luar biasa menutupi masalah kamu yang seperti itu dengan senyuman.
Tapi setidaknya, saya tahu kamu mulai memperbaikinya.
Walaupun memperbaikinya butuh waktu yang lama...cukup lama.
Bahkan, saya pikir selain diri kamu, kamu butuh beberapa orang untuk membuat kamu agar benar-benar baik-baik saja.
Tapi, saya tahu, berat masalah kamu untuk diceritakan pada oranh lain.
Dan saya yang tahu, saya pun diam membisu karena...., sudahlah jangan dibahas

Tidak ada komentar:

Earning Per Share

a.      Definisi Earning Per Share Earning Per Share (EPS) atau pendapatan perlembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberik...