Sabtu, 11 Mei 2019

Bahan novel 2

Saya terkadang ingin menulis sesuatu tentang bagaimana kamu bisa bangkit.
Tentang bagaimana kamu terjatuh sejatuh-jatuhnya namun kamu bisa menghadapinya sendirian, tanpa siapapun hingga akhirnya kamu bicara pada saya.
Kamu membicarakan sesuatu yang gak pernah kamu bagi untuk siapapun.
Bagaimana beratnya kamu menghadapinya. Bagaimana mental kamu kuat menerimanya. Tapi pada akhirnya kamu kuat dan saya tidak ingin kamh terjatuh.

Mungkin jika saya diposisi kamu, saya akan benar-benar tidak bisa bersikap setenang kamu bahkan saya akan depresi terberat dalam hidup saya. Tapi kamu...., Kamu bahkan terlihat bahagia, hidup kamu tampak bahagia, dan kamu tampak tak memiliki masalah.

Tapi sejujurnya, saya tahu, apa yang kamu alami merupakan hal terberat bagi seseorang yang tahu dirinya salah namun sulit untuk membenarkan. Saya tahu, kamu bertarung dengan diri kamu sendiri. Saya tahu, kamu sulit untuk merubah satu hal yang mungkin terberat

Pada akhirnya, kesulitan kamu merubahnya membuatmu jatuh sejatuh-jatuhnya. Membuat kamu seolah hati itu bernyawa tapi tak hidup. Kamu kecewa. Iya. Kecewa dengan diri kamu sendiri. Kamu tidak dapat menyalahkan siapapun.

Tapi..,
Setidaknya, kamu sadar dan bangkit dari terjatuhnyaa kamu. Bagaimana kamu tertatih dan berapa lama kamu naik untuk ke permukaan lagi tanpa depresi berlebih. Setidaknya, saya tahu bagaimana kamu berproses tapi seharusnya, orang tahu hidup kamu tidak seperti yang orang bayangkan.

Saya ingin menulis tentang bagaimana seorang manusia (kamu) bisa menghadapinya.

Tulisan itu akan memperlihatkan pada beberapa orang kalau apa yang kamu alami adalah sesuatu yang gak semudah itu untuk kamu menyelesaikannya. Karena itu bukan masalah dengan orang lain atau kelompok tapi masalah tentang diri kamu. Masalah tentang cara pikir kamu dan bagaimana dulu kamu pernah memandang sesuatu dengan salah.

Sesuatu yang kamu sadar salah.
Bahkan bagi saya tidak rasional tapi tidak tahu bagi kamu.
Kamu sadar bahwa seharusnya kamu tidak berpikir seperti itu tapi kamu sulit mengenyahkan pikiran kamu yang....entahlah, bagi saya aneh.


Tapi saya tahu alasan kamu.
Saya tau bagaimana kamu bisa berpikir seperti itu.
Tapi apapun itu, apapun kamu, saya tidak pernah membenarkan walaupun saya mengerti tapi bagi saya tetap saja salah.

Hanya saya, saya tidak bisa menulis spesifik. Bukan menyakiti hati kamu. Bahkan mungkin kamu akan maklum selagi saya tidak menyebutkan nama kamu tapi....., mungkin tulisan itu tidak dapat diterima beberapa orang bahkan akan berpikir berbeda jika tidak membaca keseluruhan tulisan.

Tidak ada komentar:

Earning Per Share

a.      Definisi Earning Per Share Earning Per Share (EPS) atau pendapatan perlembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberik...