Selasa, 01 Januari 2013

CUPLIKAN NOVEL gue :)

Cuplikan NOVEL : -->

Gallien hampir saja menghunuskan pedang pada Michael sebelum bantuan datang dengan cepat.

“Kuberi kau satu kesempatan tapi, jika kau gagal, Aku akan mengurungmu, selamanya,”

Selamanya
Selamanya

Michael berjalan pelan, meninggalkan Gallien dengan amarah yang mulai mereda. Ia tidak ingin membuat kesalahan untuk kedua kalinya. Jika itu terjadi, dia bukan hanya dikurung dalam botol tapi dalam penjara dan tidak bisa keluar, selamanya.

Michael tidak bisa menghindar lagi, dia harus kembali. Apapun yang terjadi, itu menyangkut hidupnya, kebebasannya yang sekarang sedang di pertaruhkan.

Ia menjauhi kastil itu, melihat dari kejauhan kalau ia yakin Gallien sedang berusaha meredakan emosinya.

“Kau berjalan kaki,”

“Ya, Allie,”

“Gallien akan tenang sendiri, kau hanya perlu melakukan kewajibanmu, takdirmu,” Allie menangkap ketakutan di wajah Michael, “kau melakukan kesalahan terbesar beberapa abad lalu dan dalam waktu beberapa hari setelah kau bebas, kau ingin melakukan kesalahan lagi?”

Wajah Michael yang penuh ketakutan mencoba mencari lagi kekuatannya. Beberapa saat kemudian, Michael tersenyum dan matanya menunjukkan bahwa dia akan menyelamatkan hidupnya sendiri.

Kemudian Allie melihat, sosok Michael menghilang dalam sekejap mata. Ia tersenyum melihat kepergian Michael. Tergesa-gesa, tanpa pemikiran panjang, itulah yang Allie pikirkan mengenai Michael.

Faza sudah di tinggalkannya beberapa hari ini oleh Michael, dan hari ini ia kembali. Ia melihat Faza terbaring, membelakangi jendela besar yang membiarkan cahaya bulan memasuki kamarnya.

Saat tertidur seperti ini, Faza terlihat seperti seorang manusia sewajarnya, bukan gadis galak seperti nenek sihir yang di takutinya.

***

‘Apa yang terjadi padamu?’

‘Aku hanya ingin kau lebih berani dariku, itu saja. Tinggalkan Aku, maka Aku akan pergi dengan damai,’

Kelopak mata Faza mulai terbuka perlahan. Dia membuang jauh-jauh kenangan yang hadir pada mimpinya. Lagi dan lagi mimpi itu muncul, selama enam tahun.

Di sudut kamarnya, ia mengenali sosok itu walaupun cahaya matahari sedikit menyilaukan. Faza maju, melangkah mendekati Michael dan memandang sengit seolah mereka musuh dalam dua kubu kerajaan.

“Sejak kapan kau bisa masuk ke kamarku?”

“Itu mudah, tidak ada yang sulit untuk membuatku bisa menemuimu,”

Kaki Faza mundur tiga langkah, menjaga jarak dari Michael. Ia benar-benar ingin melihat sosok di hadapannya ini menghilang-pergi-jauh-tenggelam dalam semua ingatannya.

“Ini tugasku, kewajibanku atau lebih tepatnya, ini keinginanmu,”

“Kau akan mengabulkan permintaanku? Apa begitu? Jelas tidak, kau pernah mengatakannya dengan sangat jelas,” Faza mendekat lagi dan memukul keras kepala Michael, “kau hanya bilang tugasmu menjagaku, bodoh, mana bisa kupercayai itu,”

Kedua tangan Michael memegang kepalanya. Ia tidak tahu lagi dengan cara apa agar gadis dihadapannya bisa memandangnya sebagai seorang jin yang bukan dalam dunia dongeng.

“Apa kepalamu sakit? Ah! Ternyata kau bukan jin yang hebat seperti dalam pikiranku, kau tidak bernilai dimataku, kau tampak seperti manusia, itu saja,”

Faza mengambil handuknya lalu mandi dan kembali lagi setelah selesai memakai seragam sekolahnya. Ia melihat Michael menunduk pasrah, tidak seperti yang di lihatnya ketika mereka pertamakali bertemu.

Mata Michael sesaat beradu pandang dengan Faza. Faza duduk di samping Michael, yang jauh dari kesan ingin menerima Michael disisinya.

“Aku hanya membuka sebuah botol jelek di pinggir jalan, Aku menyelamatkanmu, kau tidak perlu membalas budi padaku. Ini hal terbaik yang kulakukan,”

Tangan Michael menyentuh kedua tangan Faza, ia memohon, lagi dan lagi. Mata berganti mata, mereka saling memandang, penuh arti.

“Bukankah lebih baik kau tinggal tanpa mengurus seseorang?”

“Aku akan di kurung di tempat yang sangat buruk, tidak bisa keluar, selamanya,” jawab Michael dengan hati-hati agar gadis ini tidak memarahinya lagi, “Aku harus menjagamu sampai saatnya Aku bisa benar-benar terbebas, tanpa beban.”

Michael yang di lihatnya saat ini berbeda dengan Michael yang dilihatnya pertamakali. Wajah ceria, kekanak-kanakan, melakukan lompatan-lompatan aneh, tertawa, semua itu sudah lenyap sekarang. Hanya ada ketakutan.

“Baiklah,” Faza membuka sedikit kebaikannya, “kau bisa memunculkan wajahmu di depan manusia bukan?” ia mengangguk
.......................
 
mau tau lengkapnya? Wani piro? wkwkws
follow twitter @Aulanurul atau klik disini

2 komentar:

AI by Artifisial mengatakan...

judulnya apa?

LALA 'Aula Nurul M' mengatakan...

Belum ada judul karena saya kalau menulis novel/cerpen lebih sering judulnya terakhiran :)

Kamu suka dengan cerita di atas?
Bagaimana pendapatmu?

Terimakasih sudah berkunjung ;)

Earning Per Share

a.      Definisi Earning Per Share Earning Per Share (EPS) atau pendapatan perlembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberik...