Minggu, 15 Januari 2012

Antara kita dan kata. ( observasi aneh Fadhil tentang ‘kata’)

 TULISAN di bawah ini adalah tulisan FADHIL ABDILAH - SMK 4 Bandar Lampung

link facebook Fadhil Abdilah :  https://www.facebook.com/fadhil.conanlovers

11 januari 2012  -  11.12 pm
Dulu, di saat gue masih duduk di bangku sekolah dasar. Gue sering banget mengulangi suatu kata hingga pengulangan kata itu terdengar sangat aneh di telinga gue. Misalnya, gue ulangin satu kata seperti kata “benyek”.

( dengan suara agak keras, kalau bisa dengan boyband gila yang gagal ngamen di jalan ) ‘benyekbenyekbenyekBENYEK,BE…NYEK..BE..NYEK..BEN..YEK..’
mungkin kalian akan membaca: a.benyek b.benyekbenyek. c. be…,nyek atau d. bennn.,nyek.

Ulangi lagi sampai dengan sepuluh kali. Dan saya tidak akan bertanggung jawab bahwa anda dikira hamil karena efek sering muntah – muntah seumur hidup.

Terbesit di pikiran gue satu pertanyaan yang gak mudah orang untuk menjawabnya: ‘kenapa kata itu harus ada di dunia? Dan kenapa harus dengan ‘benyek’ kenapa dengan kata yang agak enak didenger, seperti: ‘lumut di suatu objek’ , ‘gel seperti menyentuh air di setiap benda’ , atau ‘meja(?)’ , dan  ‘ sendoki(?)’.

Sampai sekarang, saat gue masih duduk di bangku smk, pertanyaan itu masih menjadi target gue yang sangat melampaui batas otak albert einsten. Bahkan, gue akan bahas pertanyaan itu abis – abisan untuk menjadi tesis kulaih gue nanti.

Tahukah kawan? walau satu kata itu tidak enak didengar dan dibicarakan. Tetap saja tidak akan berubah. Karena memang, mereka, kata itu, mempunyai pendirian yang konsisten. Tidak seperti kita.
……………..
Masih bicara soal kata. Dimana gue mencoba untuk ber-kurang kerjaan lagi dengan menerjemahkan semua kata baku yang sering kita pakai. Misalnya seperti kata ‘sesuatu’ yaitu: sebuah kata atau objek yang dapat diartikan. Lalu, gue coba untuk artikan ‘sebuah’ yaitu:  suatu benda. Begitu seterusnya, setiap kata yang diartikan akan menggunakan kata lain agar saling melengkapi.

Dari sini, gue dapat menyimpulkan: bahwa setiap kata itu saling melengkapi dan membutuhkan. Gue harap juga ‘saling melengkapi dan membutuhkan’  itu masih ada didiri kita dan takkan pernah lupa.   
……………..
Seperti halnya yang kita tahu bahwa gabungan dari beberapa kata berikut sangatlah umum di diri kita. Misalnya: ‘I love you’ , atau ‘kita putus aja deh’, ‘ aku benci kamu’., dan masih banyak yang lainnya. Ini menandakan bahwa: kata sangatlah tidak jauh untuk berhubungan dengan perasaan. Layaknya, kakak beradik, mereka selalu mengikuti.
Misalnya, ‘ aku cinta emak karena allah ‘ mungkin di dalam perasaanya masih ada rasa kesal , ngambek, atau marah. Lalu, setelah di mengucapkannya. Apa yang terjadi? Yang terjadi adalah melupakan perasaan negatif dan menjadikannya sesuatu yang baik dari hidup kita. Hanya karena sebuah kata..

Tapi, ingatlah satu hal untuk bekal di masa depan: bahwa kata dan perasaan memang saling mengikuti. Tapi tetap saja ‘sifat’ mereka berbeda. Kita tahu sendiri, bahwa kita bisa mengucapkan sebuah kata yang sangat berbeda dengan perasaan kita di kondisi tertentu. Itulah yang namannya kebohongan.
……………….
13 januari 2012 - 06.25 am 
Disinal gue berada, di sebuah angkot yang sedang menuju sekolah gue. Lalu, tepat di depan mata gue, terdapat orang yang seumur hidup takan bisa berbicara, takkan pernah mengeluarkan kata apapun dari mulutnya. Dengan menggunakan bahasa tubuh, ia ‘berbicara’ pada sopirnya untuk memberhetikannya di suatu tempat.

Gue tersenyum lebar.

Betapa gue enggak mengerti sama sekali bahwa sebuah kata itu pertama kali dibuat oleh siapa. Dan sebelum ada kata, mereka menggunakan bahasa  apa?
Dalam hati gue pula, disaat bersamaan, gue bersyukur.
Betapa gue bisa hidup disaat orang sudah mengenal banyak kata yang dapat membantu kehidupan kita kelak.
Dari perkataan emak gue yang sering marah – marah, lalu dengan nasihat pedas teman – teman gue untuk lebih memperbaiki diri lagi, dan berlanjut ke guru – guru agar gue gak telat lagi dateng ke sekolah, hingga anak kecil yang memperingati gue untuk tidak membuang sampah semabarangan.
Ya: mari kita bersyukur walau masih sempet ada perasaan kesal di hati kita. Bersyukur untuk  bisa benar – benar mendengarkan per-kata-an hingga hari ini. Detik ini, dan menandakan bahwa kita masih ada. Masih patut tuk diperhatikan.

Lebih baik mendengarkan perkataan orang lain daripada  terus berdiam diri saja, kan?

Withmyhand: fadhil abdillah :D   Mencoba lebih mendekatkan diri walau sama sekali belum pernah bertatap muka.

Tidak ada komentar:

Earning Per Share

a.      Definisi Earning Per Share Earning Per Share (EPS) atau pendapatan perlembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberik...