Rabu, 26 Oktober 2022

Solvabilitas (Debt to Equity Ratio)

a. Pengertian Solvabilitas

Solvabilitas adalah kemampuan perusahan untuk mengembalikan pinjaman atau melunasi utang yang diberikan oleh kreditor baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Umumnya, solvabilitas jangka pendek biasanya akan diukurdan dibandingkan dengan asset lancar. Sedangkan solvabilitas jangka panjang, maka pendapatan akan menjadi poin penting dalam pengukuran tersebut.

Rasio solvabilitas merupakan rasio yang akan menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya. Rasio ini juga akan memperlihatkan bagaimana pendanaan perusahaan yang berasal dari internal maupun eksternal serta sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Dapat dikatakan juga bahwa solvabilitas akan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu perusahaan dikatakan solvable apabila perusahaan tersebut mempunyai aset yang cukup untuk membayar semua hutangnya (Kasmir, 2015).

Dalam rasio solvabilitas ini, menyiratkan tiga hal penting. Pertama, dengan menaikkan dana melalui utang, pemilik dapat mempertahankan pengendalian atas perusahaan dengan investasi yang terbatas. Kedua, kreditor mensyaratkan adanya ekuitas, atau dana yang disediakan oleh pemilik (owner supplied funds), sebagai marjin pengaman, jika pemilik dana hanya menyediakan sebagian kecil dari pembiayaan total, risiko perusahaan dipikul terutama oleh kreditornya. Ketiga, jika perusahaan memperoleh tingkat laba yang lebih tinggi atas dana pinjamannya daripada tingkat bunga yang dibayarkan atas dana tersebut, maka pengembalian atas modal pemilik diperbesar, atau “diungkit”.

Berdasarkan pendapat tersebut diatas, sampai pada pemahaman penulis bahwa solvabilitas atau leverage merupakan kemampuan perusahaan dalam membiayai aset yang dimiliki dengan menggunakan pinjaman dan bagaimana perusahaan tersebut memenuhi kewajiban-kewajibannya dalam pembayaran pinjaman. Perusahaan yang tidak mempunya leverage berarti menggunakan modal sendiri 100% untuk kegiatan perusahaannya.

 

b. Tujuan dan Manfaat Solvabilitas

Dalam perusahaan, memilih menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman haruslah menggunakan beberapa perhitungan. Seperti diketahui bahwa pengguaan modal sendiri atau dai modal pinjaman akan memberikan dampak tertentu bagi perusahaan. Pihak manjemen harus pandai mengatur rasio kedua modal tersebut. Pengaturan rasio yang baik akan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan guna menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi. Namun, semua kebijakan ini tergantung dari tujuan perusahaan secara keseluruhan (Kasmir, 2015).

Tujuan dari solvabilitas digunakan untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajibannya kepada pihak lain atau kreditor dan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang bersifat tetap seperti angsuran pinjaman termasuk bunga. Selain itu, solvabilitas dalam perusahaan dapat digunakan dalam menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal dan  menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Kemudian, digunakan juga dalam kaitannya  menilai atau mengukur seberapa bagian dari setiap rupiah atas modal sendiri yang telah dijadikan jaminan dalam hutang dan menilai berapa besarnya dana pinjaman yang akan segera ditagih.

Sementara itu manfaat solvabilitas sebagai salah satu dasar untuk menganalisa kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya, menganalisis kemampuan perusahaan dalam hal memenuhi kewajibannya yang bersifat tetap seperti angsuran pinjaman termasuk bunga, dan menganalisa seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang. Selain itu, manfaat dari solvabilitas juga untuk menganalisa besarnya utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktivanya, menganalisis atau mengukur berapa banyak bagian dari setiap rupiah atas modal sendiri yang telah dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang, dan menganalisis berapa banyak dana pinjaman yang akan segera ditagih (Kasmir, 2015).

c.      Metode Pengukuran Solvabilitas

Salah satu jenis rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis kinerja perusahaan adalah rasio solvabilitas yangmana terdapat beberapa jenis mulai dari debt to asset ratio, debt to equity ratio, long term debt to equity ratio, times interest earned, dan fixed charge coverage. Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti akan menggunakan debt to equity ratio.  Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang membicarakan mengenai keputusan pendanaan perusahaan. Keputusan tersebut akan terkait dengan keputusan tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh perusahan. Sumber pendanaan dapat diperoleh dari dalam perusahaan (internal financing) dan dari luar perusahaan (eksternal financing). Modal internal berasal dari laba ditahan, sedangkan modal eksternal dapet bersumber dari modal sendiri dan melalui hutang. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan salah satu rasio leverage (solvabilitas) yang mengukur perbandingan antara modal eksternal dengan modal sendiri. Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Untuk mencari rasio ini dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rumus dari Debt to Equity Ratio adalah (Kasmir, 2015):

Dalam debt to equity ratio perlu membagi total utang dengan total ekuitas. Dengan hal tersebut maka investor akan mengetahui perbandingan modal eksternal denga modal sendiri.

           Berikut yang termasuk akun-akun dalam kategori liabilitas jangka pendek, antara lain :

-        Utang bank jangka pendek

-        Utang usaha terdiri dari ; pihak berelasi dan pihak ketiga

-        Utang lain-lain –pihak ketiga

-        Utang pajak

-        Utang akrual

-        Bagian pinjaman bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun

-      Bagian utang obligasi jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun

      Berikut yang termasuk akun-akun dalam kategori liabiltas jangka panjang, antara lain :

-      Liabilitas pajak tangguhan

-        Pinjaman jangka panjang

-        Liabilitas sewa

-        Utang obligasi jangka panjang

-        Liabilitas imbalan kerjajangka panjang

                     Berikut yang termasuk akun-akun dalam kategori ekuitas, antara lain :

-        Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang teriri dari; modal saham, modal dasar dan modal ditempatkan & disetor

-     Tambahan modal disetor

-        Saldo laba terdiri dari ; ditentukan penggunaanya dan belum ditentukan penggunaannya

-        Selisih kurs

 

Tidak ada komentar:

Earning Per Share

a.      Definisi Earning Per Share Earning Per Share (EPS) atau pendapatan perlembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberik...