Rabu, 26 Oktober 2022

Profitabilitas

 

Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Laba tersebut diperoleh dari modal yang dimilikinya. Profitabilitas sebagai salah satu acuan dalam mengukur besarnya laba menjadi begitu penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah menjalankan usahanya dengan efisien. Efisiensi sebuah usaha baru dapat diketahui setelah membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal.

Rasio profitabilitas merupakan rasio perbandingan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dari pendapatan terkait penjualan, aset, dan ekuitas berdasarkan pengukuran tertentu. Rasio ini dapat digunakan untu kinerja suatu perusahaan yang dalam hal ini pasti berorientasi pada profit motif atau keuntungan yang diraih oleh perusahaan tersebut. Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mencapai laba. Laba bisa diartikan sebagai pendapatan operasi perusahaan setelah dikurangi biaya bunga dan pajak. Hal tersebut memperlihatkan jika sasaran yang akan dicari dalam profitabilitas adalah laba perusahaan. Rasio profitabilitas akan dapat mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitas perusahaan maka akan semakin baik dalam menggambarkan kemampuan atas tingginya perolehan laba perusahaan (Hadi, 2018).

a.     Jenis Profitabilitas

Jenis profitabilitas terbagi menjadi tiga yaitu profit margin, Return On Asset (ROA), dan Return on Equity (ROE). Profit Margin akan menggambarkan efisiensi suatu perusahaan dalam menghasilkan lama. Angka dari profit margin menunjukkan bersarnya persentasi pendapatan bersih yang dapat diperoleh setiap penjualan. Semakin besar atau tinggi maka akan semakin baik karena dianggap sebagai kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba juga tinggi (Tyas, A.R et al., 2016). Return on Asset atau ROA merupakan rasio yang akan menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini maka semakin baik karena aktiva lebih cepat berputar dan meraih lama. Return on Equity atau ROE merupakan rasio yang menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukut dari modal pemilik dimana semakin besar maka semakin baik (Suwiknyo, 2010). Namun dalam penelitian ini akan menggunakan Return on Asset karena akan melihat perputaran aktiva yang diukur dari volume penjualan.

b.     Tujuan Penggunaan Rasio Profitabilitas

Tujuan dari digunakannya rasio profitabilitas bagi perusahaam ataupun pihak luar adalah untuk mengukur dan menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu. Selain itu, rasio tersebut dapat digunakan dalam menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang sehingga dapat menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu dan juga untuk membandingkan perusahaan lainnya, baik sejenis maupun beda. Terlebih, rasio tersebut akan memperlihatkan besarnya laba perusahaan sesudah pajak dengan modal sendiri dari dapat mengukut produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri (Kasmir, 2015). Rumus rasio profitabilitas adalah sebagai berikut:

 

                Berikut yang termasuk akun-akun dalam kategori laba bersih setelah pajak,  antara lain :

-        Penjualan bersih                          

-        Beban pokok penjualan 

-        Beban usaha yang terdiri dari; beban penjualan dan beban umum dan administrasi

-     Penghasilan (Beban) lain-lain yang terdiri dari; beban bunga, laba (rugi) selisih kurs  mata uang asing–bersih, penghasilan bunga, keuntungan penjualan aset tetap, dan lain-lain –bersih

-        Beban (Penghasilan) pajak yang terdiri dari; pajak kini dan pajak tangguhan

 

Kemudian, pada total asset untuk mengetahui return on asset yang merupakan jumlah keseluruhan asset dari perusahaan yang terdiri dari asset lancer dan asset tidak lancar. Aset lancar merupakan sumber daya atau klaim atas sumber daya yang dapat langsung diubah menjadi kas sepanjang siklus operasi perusahaan. Berdasarkan PSAK 1, suatu entitas akan mengklasifikasikan suatu objek sebagai aset lancar jika entitas mengharapkan akan merealisasikan aset atau bermaksud untuk menjual ataupun menggunakannya dalam siklus operasi normal. Kemudian, entitas memiliki aset untuk tujuan diperdagangkan dan merealisasikan aset dalam jangka waktu 12 bulan setelah periode pelaporan. Selain itu dalam aset lancar terdapat kas atau setara kas seperti uang yang dijatakan dalam PSAK 2, kecuali asset tersebut dibatasi pertukarannya atau penggunaannya untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya 12 bulan setelah periode pelaporan. Biasanya, kelasfikasi asset lancar berupa kas, setara kas, efek piutang, detivatif, persediaan, dan bebas diterima dimuka.

Asset tidak lancar merupakan sumber daya atau klaim atas sumber daya yang diharapkan dapat memberikan manfaat pada perusahaan selama periode atau melebihi periode. Menurut PSAK 16 asset tidak lancar adalah asset beerwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Asset tidak lancar mencakup properti, pabrik, peralatan, asset tidak berwujud, investasi dan beban-beban yang ditangguhkan. Dalam penelituan ini yang dimaksudnkan total asset adalah asset lancar.

 

c.      Fungsi Profitabilitas

Profitabilitas yang digunakan sebagai kriteria penilaian hasil operasi  perusahaan mempunyai manfaat yang sangat penting dan dapat dipakai. Profitabilitas memiliki fungsi sebagai analisa kemampuan kemampuan menghasilkan laba ditunjukkan untuk mendeteksi penyebab timbulnya laba atau rugi yang dihasilkan oleh suatu objek informasi dalam periode akuntansi tertentu  (Mahendra, 2015).

Profitabilitas dapat dimanfaatkan untuk menggambarkan kriteria yang sangat diperlukan dalam menilai sukses suatu perusahan dalam hal kapabilitas dan motivasi dari manajemen. Selain itu, profitabilitas merupakan suatu alat untuk membuat proyeksi laba perusahaan karena menggambarkan korelasi antara laba dan jumlah modal yang ditanamkan dan  merupakan suatu alat pengendalian bagi manajemen, profitabilitas dapat dimanfaatkan oleh pihak intern untuk menyusun target, budget koordinasi, evaluasi hasil pelaksanaan operasi perusahaan dan dasar pengambilan keputusan.

Tidak ada komentar:

Earning Per Share

a.      Definisi Earning Per Share Earning Per Share (EPS) atau pendapatan perlembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberik...