Pagi ini menjelang siang bener-bener gak ngenakin.
Pertama, gue belum selesai ngomong di skak sama *tak usah sebut nama*
Kedua, selesai gue ngomong entah kenapa itu orang natap gue berasa gak suka *hedeh*
Dan oke, simpel kata, seolah-olah mungkin ucapan gue bagi itu anak cuman sampah. Iya. Sampah. Mungkin seperti itu menurut dia. Oke, terserah. Gue badmood, gue cuss dari ruangan, dan gue cuss tempat sahabat tercinta gue ngilangin bete akut.
Eh siangnya gue balik lagi ngampus karena berhubung masih ada mata kuliah di jam 1 keatas. Oke, dan ya, gue dapet kabar ternyata bukan gue seorang yang sakit hati dengan ucapan *oke tak usah sebut nama*. Ternyata ada beberapa orang walaupun kasusnya beda tapi tetap saja mereka tersinggung bahkan mungkin tersinggungnya lebih dari gue. Dan di jejaring sosial ada yang sindir lalu yang kesindir. Dan dalem hati gue 'oh kira-in gue aja'
Dan cerita berlanjut-berlanjut kemudian ada satu hal yang..... ah, sudahlah. Males dikatakan lagi. Itu sulit dijelaskan melalui tulisan. Intinya, sikap dan sifat orang kan beda-beda tapi ada satu waktu dimana kita harus bisa menempatkan cara bicara. Yaa begitulah. Tau kan mulutmu harimaumu sendiri. Yaa seperti itulah. Entahlah tapi jujur gue sih tadi gak terlalu sakit hati tapi beberapa bulan lalu pernah sangat-sangat-sangat-amat sakit hati dengan ucapannya malah sampai detik ini susah dilupakan. Ah, sudahlah,
Catatan Manis
Pertama, gue belum selesai ngomong di skak sama *tak usah sebut nama*
Kedua, selesai gue ngomong entah kenapa itu orang natap gue berasa gak suka *hedeh*
Dan oke, simpel kata, seolah-olah mungkin ucapan gue bagi itu anak cuman sampah. Iya. Sampah. Mungkin seperti itu menurut dia. Oke, terserah. Gue badmood, gue cuss dari ruangan, dan gue cuss tempat sahabat tercinta gue ngilangin bete akut.
Eh siangnya gue balik lagi ngampus karena berhubung masih ada mata kuliah di jam 1 keatas. Oke, dan ya, gue dapet kabar ternyata bukan gue seorang yang sakit hati dengan ucapan *oke tak usah sebut nama*. Ternyata ada beberapa orang walaupun kasusnya beda tapi tetap saja mereka tersinggung bahkan mungkin tersinggungnya lebih dari gue. Dan di jejaring sosial ada yang sindir lalu yang kesindir. Dan dalem hati gue 'oh kira-in gue aja'
Dan cerita berlanjut-berlanjut kemudian ada satu hal yang..... ah, sudahlah. Males dikatakan lagi. Itu sulit dijelaskan melalui tulisan. Intinya, sikap dan sifat orang kan beda-beda tapi ada satu waktu dimana kita harus bisa menempatkan cara bicara. Yaa begitulah. Tau kan mulutmu harimaumu sendiri. Yaa seperti itulah. Entahlah tapi jujur gue sih tadi gak terlalu sakit hati tapi beberapa bulan lalu pernah sangat-sangat-sangat-amat sakit hati dengan ucapannya malah sampai detik ini susah dilupakan. Ah, sudahlah,
 |
| Aula Nurul M (LALA) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar