Vito melihat dari
kejauhan kalau Ezra terus menggenggam tangan Eun Si terus menerus sepanjang
jalanan ditaman kota. Ia mendengar kalau Eun Si merupakan pacar Ezra yang baru
saja pindah sekolah. ‘menarik,’
Sedang Eun Si
yang tidak tahu banyak tempat pun terus berceloteh. Ia terus meminta Ezra
mengajaknya berkeliling kota setiap hari agar semakin cepat menghafal peta,
“kamu harus membayarku untuk semua itu.”
Mata Ezra
memandangnya dengan senyum namun senyum itu langsung hilang ketika mendapati
sekelompok cowok yang juga ada disana. Ia langsung meminta Eun Si menjaga jarak
bahkan pergi dari tempat ini. Tapi bukan Eun Si kalau pergi begitu saja. Ia
justru penasaran.
“Yoon Eun Si!”
suara Ezra meninggi. Tak mau membuat Ezra semakin marah, ia buru-buru mencari
taxi. Pergi tancap gas ke apartemennya.
Tangan Eun Si
sibuk mengetik sesuatu pada google.
Ia ingin tahu apakah taman kota tersebut berbahaya atau tidak karena sepertinya
sekelompok orang tadi akan mengganggu Ezra. ‘kenapa
aku pergi? Aku tidak harus mengikuti ucapannya!’
Ia meminta untuk
putar balik. Eun Si tiba di taman. Ia melihat sekelompok cowok itu menyudutkan
Ezra. Terang saja, Ezra langsung menantang mereka. Satu lawan lima. Dan,
seperti biasa, Ezra memenangkannya. Dari balik pohon, Eun Si tersenyum.
Sekalipun ia tak suka cowok yang suka berkelahi tapi jika keadaan seperti itu,
ia tak ingin ada apa-apa pada Ezra.
Yakin semua
baik-baik saja, ia kini langsung pulang ke apartemennya. Pura-pura tidak
melihat itu semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar