Dua teman baik
Ezra disekolah sedikit bisa beristirahat. Semenjak Eun Si datang, mereka tak
perlu membully siswa lain. Itu karena
Ezra tak ingin Eun Si tahu apa yang ia lakukan selama ini disekolah.
“Gini bro,
bukannya panggilan Oppa itu untuk
kakak?” tanya temannya yang tak banyak mengerti bahasa Korea, “kenapa Eun Si
manggil Oppa?”
“Pada dasarnya
gue satu tahun lebih tua daripada Eun Si,” jelas Ezra tapi jelas bukan itu
alasannya, “buka google aja, nanti juga ketemu apa alasannya!” Ezra kesal.
Kedua temannya hanya bengong.
Terlihat jelas kalau Ezra sedang menata sikapnya
jika didepan Eun Si.
Sedang yang mereka
bicarakan tiba-tiba muncul dengan membawa dua minuman kaleng. Untuk siapa lagi
kalau bukan untuk dirinya dan Ezra. Eun Si bahkan membukakan kaleng minuman
tersebut sambil mengatakan sesuatu dalam bahasa Korea yang sama sekali tak
dimengerti Ezra maupun dua teman Ezra lainnya.
“Ada yang bilang
kalau kamu itu kejam. Mereka bicara bohong, kan?” tanya Eun Si, Ezra langsung
mengacak rambutnya, “aku butuh jawaban!”
“Benar. Aku
kejam. Sangat kejam. Karena aku kejam, aku membuat kamu sulit bernafas dan
akhirnya ada disini.”
Senyum Eun Si
mengembang. Senyumnya membulat dan langsung mengeluarkan handphone kemudian berfoto. Tak lupa ia mengupload pada salah satu jejaring sosial yang dimiliki. Teman-teman
baik Ezra heran, bukankah selama ini Ezra menyukai gadis yang kalem? Tapi Eun
Si kebalikannya. Gadis itu selalu mengikuti Ezra kemanapun dan selalu
berceloteh.
“Kalian,” Eun Si
menunjukkan dua jari tangannya ke mata agar dua cowok itu tak melihatnya
seperti alien, “apa teman-teman kamu sengaja melakukannya?” tanyanya, Ezra
tertawa, “mereka melihatku seperti aku ini lalat. Kenapa seperti itu? Bukankah
kamu mengatakan kalau teman-teman kamu baik?”
“Itu karena
mereka iri dengan kita,” Ezra mencium keningnya kemudian berbisik agar Eun Si
tidak bersikap berlebihan ketika disekolah, “kamu mau berjanji?”
Eun Si
menggeleng. Ia ingin Ezra terus menggenggam tangannya. Ia ingin terus berada
disisi Ezra. Ia pergi jauh-jauh hanya untuk dekat dengan Ezra tapi kenapa
justru sekarang diminta menjaga jarak agar terlihat normal disekolah. Eun Si
kesal, baginya semua ini normal karena mereka pacaran.
“Kamu bilang
seperti ini normal?” Ezra mendekatkan wajahnya, “benarkah? Kalau hanya ini yang
kamu mau, apa boleh buat,” godanya, Eun Si jadi penasaran, “aku hanya ingin
kamu menjaga jarak selama disini denganku.”
Mata Eun Si
mencoba mencerna beberapa kata yang sulit ia terjemahkan menjadi kalimat.
Setelah mengerti, ia tersenyum. Artinya, Ezra mengizinkannya melakukan apapun
tapi Ezra akan bersikap biasa saja disekolah. Eun Si juga heran padahal
sebelumnya, Ezra selalu melakukan hal-hal manis yang membuat hatinya
berkembang. Kenapa sekarang seolah Ezra membuat batas?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar