Tengah malam,
Ezra mendapatkan kabar kalau ada sekelompok siswa dari sekolah lain yang
menantangnya balapan. Seperti biasa, ia tak menolak dan langsung tancap gas
pergi.
Dua kelompok
membuat taruhan. Ezra dan teman-teman setuju begitupun dengan penantang mereka.
Apalagi Ezra terlihat seperti meremehkan. Dan, seperti dugaan Ezra, ia menang
atas pertandingan tersebut.
“Kalian tahu,
waktu tidur gue terganggu hanya karena orang-orang seperti kalian. Sangat gak
menguntungkan,” ia pergi dengan wajah setengah mengantuk. Kembali pulang dengan
memanjat pagar. Tidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar