Tubuh Ezra hampir
jatuh ketika melihat siapa yang ada didepan kelas sekarang. Seorang siswi baru
dengan rambut kecoklatan berdiri di depan kelas. Ya. Siapa lagi kalau bukan Eun
Si. Pacarnya. Ia merasakan jantungnya berhenti beberapa saat sebelum
benar-benar yakin kalau Eun Si lah siswi pindahan itu.
“Nama saya Yoon
Eun Si. Kalian bisa memanggil dengan Eun Si. Salam kenal,” Eun Si membungkukkan
badannya. Seisi kelas bengong. Walaupun sedikit terbata-bata tapi gadis itu
terlihat jelas mengerti bahasa Indonesia, “Oppa!”
ia melambai-lambai sambil tersenyum manja pada Ezra. Seisi kelas lebih terkejut
lagi, “kejutan.”
Eun Si
dipersilahkan duduk. Ia langsung meminta agar bisa duduk disamping Ezra. Teman
sebangku Ezra sekaligus teman baiknya langsung menyingkir. Sedang Ezra masih
tak percaya Eun Si benar-benar datang.
“Aku kesulitan
bernafas karena terlalu lama tidak bertemu empat mata.” Ia memandang Ezra, “Oppa!” suaranya sedikit meninggi karena
Ezra diam saja. Sedang Ezra masih dalam kebengongannya, “jangan membuatku
takut!”
Seisi kelas
memandang mereka. Selagi tak ada guru mengajar, mereka bisik-bisik apakah benar
itu pacar Ezra? Bagaimana bisa ada gadis secantik Eun Si mau berpacaran dengan
cowok pembuat masalah disekolah ini? Dengan cowok yang selalu berbuat buruk
pada semua siswa kecuali teman baiknya saja. Dan juga, dengan cowok yang
memiliki musuh dimana-mana. Mereka tak percaya kalau Ezra berhasil meluluhkan
gadis yang tampak manis dimata mereka.
“Ya!” Ezra
menjitak kepala Eun Si, “siapa bilang kamu boleh tinggal di dekatku?” tangan
Ezra kini memegang pergelangan tangannya. Eun Si senyum-senyum manis sambil mencubit
pipi Ezra, “kamu mau berbuat onar di tempat ini?”
Eun Si bengong
mendengar kata ‘onar’ dari bibir Ezra. Ia belum membacanya di kamus. Tapi ia
yakin kalau kata itu bukan sesuatu yang buruk. ‘karena aku benar-benar mengkhawatirkanmu.’
Tidak ada komentar:
Posting Komentar