Makalah
Kelompok:
-
Aula nurul
-
Danita aprisia
-
Destiana Putri
-
Elen Rianti
-
Mutiara azilla
SMP NEGERI 19 Bandar Lampung
Tahun ajaran 2009
Daftar
isi
Sampul………………………………………………………………………………..…1
Daftar isi………………………………………………………………………………...2
Pengertian kemerdekaan..................................................................................................3
A. Persiapan Kemerdekaan Indonesia
Janji Koiso………………………………………………………………………...…….3
BPUPKI…………………………………………………………………………………3
PPKI……………………………………………………………………………….….…6
Jatuhnya Jepang ……………………………………………………………………….10
Piagam Jakarta dan pembukaan UUD 1945 …………………………………………..11
B. Proklamasi terbentuknya
Indonesia
Peristiwa Rengasdengklok…………………………………………………….…….…13
Proses penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan dan Sikap Rakyat
dari Berbagai Daerah………………………………………………………………………………….14
Proses pembentukan Negara dan pemerintah Republik Indonesia beserta
kelengkapannya………………………………………………………………………..15
C. Dukungan Rakyat
Dukungan rakyat dari Jakarta………………………………………………………….16
Dukungan rakyat dari Jawa Barat……………………………………………………..16
Dukungan dari rakyat Sulawesi……………………………………………………….17
Dukungan dari rakyat Sumatera……………………………………………………….17
Dukungan dari rakyat Bali
…………………………………………………………….17
Dukungan rakyat dari Maluku…………………………………………………………17
Kesimpulan ……………………………………………………………………………18
*Pengertian
kemerdekaan:
Kemerdekaan, itulahkata yang diinginkan oleh seluruh
rakyat Indonesia.
Selama berabad-abad, berbagai bangsa seperti Belanda, Inggris, dan Jepang telah
menjajah Indonesia
atau yang dahulu dikenal sebagai kepulauan Nusantara atau Hindia belanda.
Penjajahan ini menyebabkan terjadinya kesengsaraan bagi rakyat Indonesia.
Harapan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia mencapai titik cerah ketika bangsa Jepang
datang ke Indonesia.
Namun semua itu sirna ketika bangsa Jepang menjajah Indonesia. Kelaparan, kemiskinan,
dan kesengsaraan dirasakan rakyak Indonesia sejak jepang menjajah.
Memang bangsa jepang menjajah hanya tiga tahun saja tertapi penderitaan itu terasa
selama berabad-abad.
A.
Persiapan Kemerdekaan Indonesia
1. Janji
Koiso
Pada tahun 1944 kedudukan Jepang pada perang pasifik
makin terdesak. Satu demi satu wilyah yang dikuasainya, seperti Iran Timur,
Kepulauan Solomon, dan Marshal jatuh ketangan pasukan sekutu. Pasukan sekutu
juga melancarkan serangan bertubi-tubi terhadap kedudukan Jepang di Ambon,
Makasssar, Manado, dan Surabaya.
Pada tanggal 17 Juli 1944, Perdana menteri Jepang Janderal Hideki Tojo meletakkan
jabatannya dan digantikan oleh Jenderal
Koiso Kuniaki. Perdana menteri Jepang tersebutbermaksud memulihkan
kewibawaan Jepang dimata sessama orang Asia.
Jepang berjanji bahwa Indonesia
diperkenankan merdeka kelakdikemudian hari, janji itu dikenal dengan Janji
Koiso.
2. BPUPKI
Janji Koiso terealisasi ketika Jenderal Harada Kumakici
mengumumkan pembentukan Dokuritsu Junbi
Cosakai atau BPUPKI pada tanggal
1 maret 1945. badan ini bertugas untuk menyelidiki hal-hal penting menyangkut
kehidupan politik dan upaya ekonomi dalam upaya pembentukan Negara Indonesia.
Pengurus BPUPKI terdiri dari seorang kaico (ketua), dua orang fuku kaico (ketua muda), dan 60 orang iin (anggota). Mereka terdiri dari
kalangan bumi putera, peranakan Cina, Arab, dan Indo. Selain itu masih terdapat
7 orang Jepang yang berkedudukan sebagai pengurus istimewa.
Pengurusan BPUPKI diresmikan pada tanggal 29 April 1945.
Radjiman Wediodiningrat sebagai
ketuanya, sementara wakil ketuanya dijabat oleh Ichi Bangase dan R.P.Soeroso.
Dalam melaksanakan tugasnya, BPUPKI dua kali siding resmi dan satu kali siding
tidak resmi. Pada sidangnya yang pertama dari tanggal 29 Mai sampai 1 Juni
1945, BPUPKI berhasil menyusun rancangan Undang-Undang Dasar. Hasil dari
persidangan itulah lahir Pancasila sebagai dasar nagara Indonesia.
Pada sidang yang pertama menghasilkan ususlan-usulan
berupa gagasan yang disampaikan oleh lr. Soekarna, Mr. Moh Yamin, dan Dr.
Supomo. Gitu adalah:
Gagasan Moh. Yamin pada
tanggal 29 mai 1945 adalah:
1.
Peri Kebangsaan
2.
Peri Kemanusiaan
3.
Peri Ketuhanan
4.
Peri Kerakyatan
5.
Kesehjahteraan Rakyat
Gagasan dari Dr. Supomo
pada tanggal 31 Mai 1945 adalah:
- Persatuan
- Kekeluargaan
- Mufakat dan Demokrasi
- Musyawarah
- Keadilan Rakyat
Gagasan lr. Soekarno pada
tanggal 1 Juni 1945 adalah:
- Kebangsaan Indonesia
- Internasionalisme dan Peri Kemanusiaan
- Mufakat atau Demokrasi
- Kesehjahteraan Sosial
- Ketuhanan yang Maha Esa
Berdasarkan ke lima
asas yang diuslkan lr. Soekarno kemudian diberi nama Pancasila. Oleh karena itu, pada tanggal 1 Juni dikenal sebagai
hari Pancasila.
Tanggal 22 Juni 1945, BPUPKI membentuk panitia perumus
yang tugasnya membahas dan merumuskan gagasan dasar Negara Indonesia merdeka. Sebagaimana
kalian ketahui, gagasan dasar itu diusulkan oleh Moh. Yamin, Dr. Supomo, dan
lr. Soekarno. Panitia perumus tersebut dikenal dengan Panitia Sembilan yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
|
Ir. Soekarno (ketua)
Drs. Moh. Hatta (wakil ketua)
K.H. Whid Hasyim (Anggota)
Kahar Muzakir (Anggota)
Mr. A.A. Maramis (Anggota)
Abikusno Tjokrosujoso (Anggota)
H. Agus Salim (Anggota)
Mr. Achmad Soebarjo (Anggota)
Mr. Moh. Yamin (Anggota)
|
Dalam siding panitia sembilan itu menghasilkan rumusan
meksud dan tujuan pembentukan Indonesia Merdeka. Rumusan itu diterima dengan
suara bulat oleh seluruh anggota siding. Rumusan dasar Indonesia Merdeka itu
oleh Mr. Moh. Yamin diberi nama Jakarta Charter atau Piagam Jakarta. Rumusan
dasar Negara berdasarkan Piagam Jakarta adalah:
1.
Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2.
Kemanusiaan yang adil dan
beradab.
3.
Persatuan Indonesia.
4.
Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5.
Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Pada sidang kedua pada tanggal 10 Juli sampai 16 Juli
1945, BPUPKI berhasil menyusun Rancangan Undang-Undang. RUU selanjutnya
ditetapkan sebagai Undang-Undang Dasar Indonesia setelah mengalami
beberapa perubahan.
6.
Dalam masa reses,diadakan
sidang resmi yang dipimpin oleh Soekarno untuk membahas Rancangan Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945. Rancangan yang disetujui dalam rapat ini kemudian
disampaikan pada rapat pleno BPUPKI yang dilaksanakan pada tanggal 10 hingga 17
Juli 1945.
3.
PPKI
Dokuritsu Junbi Inkai atau PPKI di
bentuk pada tanggal 7 Agustus 1945. badan ini beranggotakan 21 orang yang
mewakili seluruh lapisan masyarakat. 12 dari Jawa, 3 dari Sumatera, 2 dari
Sulawesi, 1 dari Kalimantan, 1 dari Maluku, dan satu wakil dari keturunan Cina.
Pada tanggal 18 agustus 1945, PPKI
bersidang untuk pertama kalinya. Siding ini menghasilkan keputusan yang sangat
penting bagi kehidupan bernegara, yaitu:
- Mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945.
- Memilih lr. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil presiden.
- Sebelum terbentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat, pekerjaan presiden untuk sementara waktu dibantu oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
Selanjutnya PPKI mengadakan sidang kedua pada tanggal 19 Agustus
1945. dalam sidang ini menghasilkan dua keputusan penting lainnya. Yaitu :
- Penetapan kabinet Pertama Republik Indonesia.
Hasil rapat dari panitia kecil yang terdiri dari Ahmad soebardjo, Kasman Singodimejo, dan
Sutarjo Kartohadikusumo tentang susunan kementerian akhirnya dibahas dalam
rapat pleno kedua. Rapat pleno kedua berhasil menyusun kementerian kebinet presidensil
dengan 12 menteri yang memimpin departemen dan 4 menteri Negara.
Hany berselang sekitar tiga bulan setelah proklamsi
kemerdekaan tatanan pemerintahan berubah dari system presidensil menuju
parlementer. Perubahan itu menunjukkan kepada Negara-negara sekutu bahwa Indonesia
adalah Negara yang demokratis. Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang semula berfungsi sebagai pembantu
Presiden, namun sejak tanggal 16 oktober 1945 berfungsi sebagai badan
legislative. Perubahan yang ditandai dengan keluarnya maklumat pemerintah pada
tanggal 3 November dan dengan keluarnya maklumat pemerintah pada tanggal 3
November dan maklumat wakil peresiden benomor X yang menjelaskan tentang
pendirian partai politik.
No
|
Kementerian
|
Penjabat
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
|
Menteri Dalam Negeri
Menteri Luar Negeri
Menteri Kehakiman
Menteri Keuangan
Menteri Kemakmuran
Menteri Kesehatan
Menteri Pengajaran
Menteri Sosial
Menteri Pertahanan
Menteri Penegaraan
Menteri Perhubungan ad interim
Menteri Pekerjaan Umum
Menteri Negara
Menteri Negara
Menteri Negara
Menteri Negara
|
R.A.A. Wiranatakusumah
Ahmad Soebarjo, S.H
Prof. Supomo, S.h
Mr. A.A. Maramis
lr. Surachman Cokroadisuryo
Dr. Buntaran Martoatmojo
Ki Hajar Dewantara
Iwa Kusuma Sumantri, S.H
Supriadi
Amir Syarifudin, S.H
Abikusno cokrosuyoso
Abikusno cokrosuyoso
Wahid Hasyim
Dr. M. Amir
Mr. R.M. Sartono
R. Otto Iskandardinata
|
b.
Pembagian
daerah Republik Indonesia
menjadi delapan provinsi.
Wilayah Indonesia
berdasarkan hasil siding PPKI kedua pada tanggal 19 Agustus ditetapkan menjadi
delapan provinsi. Setiap delapan provinsi diketuai seorang gubernur.
No
|
Provinsi
|
Gubernur
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
|
Sumatera
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Sunda Kecil (Nusa Tenggara)
Maluku
Sulawesi
Kalimantan
|
Teuku Mohamman Hasan
Sutarjo Kartohadikusumo
R. Panji Suroso
R.M Suryo
Mr. I Gusti Kutut Puja
Mr. J. Latuharhary
Dr. G.S.S.J. Ratu langi
lr. Pangeran Mohammad Noor
|
c. Membahas prioritas kerja Pemerintahan
PPKI melakukan beberapa rapat pleno lagi guna melengkapi
perlengkapan kenegaraan pemerintahan Republik Indonesia. Tanggal 22 Agustus 1945,
PPKI mengadakan rapat pleno yang dipimpin oleh wakil presiden Mohammad Hatta.
Salah satu rapat pleno pada kesempatan itu, yakni terbentuknya Komite Nasional Indonesia (KNIP) di
seluruh Indonesia yang
berpusat di Jakarta.
Dengan terbentuknya KNIP, maka dengan sendirinya PPKI bubar. Keanggotaan baru
dilantik pada tanggal 29 Agustus 1945. Pada saat itu kedudukan KNIP berfungsi
sebagai DPR sebelum pemilu diselenggarakan. KNI terbagi menjadi dua, pada
tingkat pusat disebut Komite Nasional
Indonesia Pusat, dan pada tingkat daerah disebut Komite Nasional Indonesia
daerah. KNIP pusat diketuai oleh Kasman Singodimejo.
Siding selain menetapkan pembentukan KNIP, juga membentuk
Partai Nasional Indonesia (PNI), dan Badan Keamanan Rakyat (BKR). Pada tanggal
23 Agustus 1945, Presiden Soekarno menyampaikan pidato radionya yang menyatakan
berdirinya BKR, PNI, dan KNIP. BKR ditugakan untuk memelihara keselamatan dan
keamanan rakyat Indonesia.
Ketua umum BKR pusat dipimpin oleh Kapwari.
Sementara untuk BKR daerah dipimpin oleh tokoh daerah, seperti dari Jawa Barat
oleh Aruji Kartawinata dab dari Jawa
Tengah oleh Soedirman.
Keberadaan BKR ernyata tidak mampu memberikan rasa
keamanan dan keselamatan sepenuhnya bagi rakyat Indonesia, terutama setelah
datangnya pasukan Sekutu. Akibat adanya provokasi dari pasukan Sekutu yang
diwakili Inggris dan tentara NICA
Belanda yang mengancam keamanan Negara, terjadilah pertempuran antara pasukan
sekutu dan NICA melawan lascar perjuangan dari seluruh Indonesia. Pertempuran yang terjadi
diseluruh Indonesia
menyadarkan pemerintah, bahwa adanya tentara Nasional mutlak perlu. Pada
tanggal 5 Oktober 1945, pemerintah RI mengeluarkan meklumat tentang pembentukan
Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Pemimpin tertinggi TKR ialah Supriadi (pemimpin pemberontakan PETA
di Blitar) dan kepala staf umum ialah Oerip
Soemoharjo.
Behubung Supriadi tidak diketahui keberadaannya, maka
jabatan pemimpin TKR kosong. Atas inesiatif Oerip Soemoharjo, pada bulan
November 1945 diadakan konferensi TKR yang dihadiri oleh wakil-wakil TKR
sebelum Jawa dan Sumatera. Acara pokok konferensi adalah pemilihan pimpinan
tertinggi TKR untuk menggantikan Supriadi. Akhirnya terpilih Kolonel Soedirman, panglima Divisi
V/Banyumas, yang pada saat itu sedang bertempur melawan tentara sekutu di
Ambarawa. Pemimpin tertinggi TKR dilantik oleh presiden tanggal 18 Desember
1945. sesudah diangkatnya Kolonel Soedirman sebagai Panglima besar TKR, dalam
bulan Jnuari 1946 nama TKR dua kali diubah, pertama menjadi Tentara
Keselamatan Rakyat dan kemudian
menjadi Tentara
Rakyat Indonesia (TRI). Pada tanggal
5 Mai 1947, pemerintah memutuskan untuk mempersatukan TRI dengan laskar-laskar
dalam satu wadah. Setelah melalui suatu proses, maka pada tanggal 3 Juni 1947
disahkan bedirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).
4. Jatuhnya Jepang
Perang pasifik semakin berkobar. Dimana-mana pasukan
Jepang mngalami kekalahan. Untuk persiapan penyerahan kemerdekaan bangsa Indonesia dari Jepang, maka pada tanggal 9
Agustus 1945, para pemimpin bengsa Indonesia yaitu: lr.Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Dr. Rajiman Widyodiningrat berangkat ke
kota Dalat
Vietnam.
Masud keberangkatan itu ialah untuk membicarakan rencana kemerdekaan bangsa Indonesia dengan pimpinan Jepang Jenderal
Terauci yang berpusat di kota
Dalat. Jenderal Terauci yang menjadi
panglima tertinggi tentara Jepang di seluruh Asia tenggara memberitahukan bahwa
pemerintah Jepang di Tokyo telah memutuskan
untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.
Pada tanggal 14 Agustus 1945 ketiga tokoh
pemimpin pergerakan Indonesia
kembali dari Dalat menuju Jakarta.
Pada saat itu sebenarnya ada hal-hal penting yang belum diketahui oleh ketiga
tokoh tersebut kerena memang sengaja tidak diberitahu oleh Jepang. Hal-hal
penting itu ialah:
a. Tanggal 6 Agustus 1945, pukul
08.15 pagi kota
Horosima dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat. Lebih dari 70.000 orang
penduduk Kota Hirosima menjadi korban.
b. Tanggal 9 Agustus 1945 bom atom
yang kedua dijatuhkan oleh Amerika Sekikat di Kota Nagasaki. Akibat ledakan bom atom ini, lebih
dari 75.000 orang penduduk Nagasaki
menjadi korban.
Pemimpin Angkatan Perang Jepang, terutama Kaisar Jepang Hirohito, berkesimpulan bahwa tentara
Jepang tidak mungkin lagi untuk meneruskan peperangan. Untuk menghindari rakyat
Jepang dari kehancuran, maka pada tanggal 14 Agustus 1945 Kaisar memerintahkan
untuk menghentikan perang dan mengakui kekalahan Jepang.
Berita tentang kekalahan Jepang masih sangat
dirahasiakan. Semua radio disegel oleh pemerintah Jepang. Namun ada juga orang
yang dengan sembunyi-sembunyi mendengar berita kekalahan Jepang tersebut.
Diantaranya adalah Sutan Syahrir.
Sutan Syahrir yang lebih dahulu mengetahui kekalahan
Jepang dari sekutu segera menemui Bang Hatta yang baru kembali dari Dalat (Saigon, Vietnam).
Sutan Syahrir mendesak agar Kemerdekaan bangsa Indonesia segera diproklamasikan.
Kemudian Bung Hatta beserta Sutan Syahriri menuju kerumah Bung Kerno yang
terletak Di Jalan Pegangsaan Timur no. 56 Jakarta.
Sutan Syahrir kembali mendesak Bung Karno dan Bung Hatta agar segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
5. Piagam Jakarta dan
Pembukaan UUD 1945
Pada tanggal 18 Agustus 1945 diadakan rapat yang
membahas tentang Pembukaan UUD yang dibuat tanggal 22 Juni 1945. pembahasan itu
terutama membahas tentang sila pertama pada dasar Negara yang terdapat kalimat “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” mengapa hal ini harus dibahas?
Karena pemeluk agama lain, terutama tokoh-tokoh dari Indonesia
begian timur, mereka merasa keberatan terhadap kalimat tersebut. Bahkan karena
itu mereka mengancam akan mendirikan Negara Indonesia Timur. Kemudian Bung
Hatta dan keempat tokoh islam masuk salah satu ruangan untuk bertukar pikiran
mengenai cara pemecahan masalah tersebut.
Akhirnya dalam waktu 15 menit dicapai kata sepakat itu
untuk menghilangkan kalimat “dengan
menjalankan kewajiban syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Mereka
beralasan bahwa jika kalimat ini tidak dihilangkan akan menjadi rintangan bagi
persatuan dan kesatuan bangsa.
Mengapa Pembukaan UUD 1945 disepakati dan menjadi
keputusan bersama? Karena dalam pembukaan terkandung pokok-pokok pikiran,
antara lain:
a. Negara berdasar atas Ketuhanan
Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
b. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam pembukaan ini
diterima pengertian Negara kesatuan. Negara yang melindungi segenap bangsa
Indonesia.inilah suatu dasar Negara yang terkandung dalam pembukaan yang tidak
boleh dilupakan.
c. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rekyat Indonesia.
d. Pokok pikiran selanjutnya yang
terkandung dalam pembukaan UUD 194, yaitu Negara yang berkedaulatan rakyat,
berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan. Oleh karena itu,
sistem Negara yang terbentuk dalam UUD harus berdasar atas kedaulatan rakyat
dan berdasar atas persyawaratan/perwakilan. Dengan mengingat hal-hal tersebut
diatas maka UUD harus mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan
penyelenggara Negara untuk memelihara budi pekerti.
B. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
1. Peristiwa
Rengasdengklok
Pada tanggal 15 Agustus 1945 sekitar pukul 22:30 malam,
utusan pemuda yang terdiri dari Wikana dan Darwis menghadap Bung Karno yang
berada di Jalan pegangsaan timur No 56, Jakarta. Wikana menyampaikan tuntutan
agar Bung Karno mengumumkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia esok hari, yaitu pada
tanggal 16 Agustus 1945. Bung Karno menolak tuntutan itu karena ia tidak mau
meninggalkan anggota PPKI lainnya. Apalagi anggota PPKI sudah diundang
bersidang.
Mendengar penolakan Bung Karna itu, Wikana mengancam
bahwa esok hari akan terjadi pertumpahan darah yang dahsyat dan pembunuhan
secara besar-besaran. Terjadi ketegangan antara pemuda dengan Bung Karno yang disaksikan oleh Bung Hatta, Mr. Ahmad Soebarjo, Dr.
Buntara, dan Mr. Iwa Kusumawati.
Pada tanggal 16 Agustus, Bung Karno dan Bung Hatta
dibawa oleh sekelompok pemuda ke Rengasdengklok yakni subuah tempat yang
terletak disebelah timur Kota Jakarta. Mereka memaksa Bung Karno dan Bung Hatta
agar segera mengumumkan proklamasi. Bung Karno tidak mau dipaksa oleh para
pemuda, namun beliau juga pahan akan keinginan para pemuda yang dibakar
semangat untuk merdeka.
Sementara itu, di Jakrta tercapai kesepakatan antara Mr. Ahmad Soebardjo dari golongan tua
dangan Wikana dan Yusuf Kunto dari golongan Muda untuk
membawa kembali Bung Karno serta Bung Hatta kembali ke Jakarta. Pada hari Kamis
16 Agustus 1945 pukul 16:00 WIB, Mr. Ahmad Soebardjo dengan diantar oleh Yusuf
Kunto menuju Rengasdengklok untuk
menjemput kembali Bung Karno dan Bung Hatta. Pada pukul 21:00 rombongan
meninggalkan Rengasdengklok kembali
ke Jakarta dan sekitar pukul 23:00 WIB rombongan
tiba dikediaman Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur no 56 Jakarta, untuk emnurunkan Ibu Fatmawati (isteri Bung Karno) yang
ikut dibawa ke Rengasdengklok.
Pada malam itu juga, sekitar pukul 02:00 pagi, Bung
Karno memimpin rapat PPKI dirumah Laksamana
Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta. Dalam rapat itu membicarakan tentang
persiapan kemerdekaan untuk Indonesia.
Pada pukul 04:00 WIB, rapat telah selesai menjelang sahur karena saat itu
bertepatan dengan bulan Ramadhan.
2. Proses penyebaran
Berita Proklamasi Kemerdekaan dan Sikap Rakyat dari Berbagai Daerah
Pada tanggal 17 agustus 1945, pagi itu juga teks
proklamasi telah sampai ketangan Waidan B. Palenewen. Ia adalah Kepala bagian
Radio dari kantor Domei. Ia menerima teks tersebut dari seorang wartawan Domei
yang bernama Syahrudin. Atas perintah Palenewen, teks proklamasi kemudian
dibacakan oleh F. Wuz.
Penyiaran proklamasi kemerdekaan menyebabkan stasiun
radio itu ditutup oleh Jepang. Meskipun demikian, para pemuda tetap bertekad
menyiarkan proklamasi ke seluruh penjuru dunia. Rakyat Jakarta menyambut
proklamasi dengan berpawai keliling kota.
Sementara itu para pemuda yang dipelopori oleh Kmite Van Aksi Menteng 31 merencanakan untuk mengerahkan masa agar
pemimpin mereka dapat berbicara dengan mereka.
Atas prakarsa Komite
Van Aksi rakyat Jakarta
akhirnya mengadakan rapat raksasa lapangan
Ikada tanggal 19 September 1945. Rapat dihadiri oleh ribuah rakyar Jakarta
sekitarnya. Kegiatan yang dipelopori oleh para pemuda yang tergabung dalam Komite Van Aksi itu bertujuan
untukmendengarkan pidato politik Soekarno sekaligus memberikan dukungan
terhadap kemerdekaan Indonesia.
Inti dari Presiden Soekarno dalam rapat di lapangan
Ikada antara lain:
1.
Meminta dukungan dan
kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Republik Indonesia.
2.
Meminta Rakyat untuk mematuhi
Kebijakan Pemerintah dnegan Baik.
3.
Memerintahkan rakyat untuk
segera meninggalkan lapangan Ikada dengan tertib dan tidak melakukan hal-hal
yang bersifat merusakmaupun menimbulkan bentrokan dengan pihak Jepang.
Penyebatluasana berita proklamasi ke daerah dilakukan
dengan berbagai cara baik secara rahasia oleh tenaga Indonesia yang bekerja pada kantor
berita Jepang Domei maupun melalui anggota PPKI yang
kembali ke daerah asalnya masing-masing. Oleh karena itu terdapat jarak waktu
antara disiarkannya berita proklamasi dengan reaksi masyarakat terhadap berita
tersebut.
Penyambutan proklamasi kemerdekaan mendapat berbagai
reaksi dari berbagai kalangan masyarakat dan daerah. Adanya pengibaran bendera
merah putih, rapat-rapat politik, Domonstrasi, melucuti tentara Jepang,
menyerang markas tentara Jepang dan lain sebagainya.
4.
Proses Pembentukan Negara dan Pemerintahan Republik Indonesia
Beserta Kelengkapannya.
Proklamsi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945,
merupakan langkah awal mewujudkan cita-cita kesehjahteraan seluruh rakyat Indonesia.
Langkah selanjutnya yang ditempuh setelah proklamasi kemerdekaan yakni segara
membentuk landasan kehidupan bernegara. Hal ini dimaksud untuk menata tatanan
kehidupan berbangsa dan bernegara secara lebih baik.
Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan rapat
pleno yang membahas penetapan alat kelengkapan bernegara. Rapat pertama PPKI
tersebut dilaksanakan di Jalan Pejambon, Jakarta.
Rapat dipimpin Soekarno dan Mohammad Hatta yang dihadiri oleh 27 anggota PPKI.
Hasil rapat ini menghasilkan dua keputusan penting
sebagai syarat terbentuknya sebuah Negara dan pemerintahan. Keputusan tersebut
adalah:
1.
Mengesahkan UUD 1945.
2.
Mengangkat Soekarno dan
Mohammad Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Sehari setelah rapat pertama, kemudian PPKI pada tanggal
19 Agustus 1945 mengadakan rapat pleno kedua.
C.
Dukungan Rakyat Indonesia
1. Dukungan
Rakyat dari Jakarta
Antara tanggal 3 sampai dengan 11 September 1945, pemuda
di Jakarta
mengambil alih kekuasaan atas stasiun kereta api, system trem listrik, kantor
pemerintahan, dan stasiun pemancar radio tanpa mendapat perlawanan yang berarti
dari pihak Jepang. Pada bulan Agustus 1945, di Jakarta juga terjadi aksi
pemindahan kekuasaan dari tangan Jepang. Gerakan pertama dilakukan angkatan muda
kepolisian RI dengan menmyebut semua kantoe dan asram polisi dari kepolisian
Jepang. Persenjataan yang berhasil dirampas, kemudian diserahkan kepada
laskar-laskar pejuang maupun badan rakyat yang saat itu telah terbentuk.
2. Dukungan
Rakyat di Jawa Barat
Di Bandung, teks proklamasi kemerdekaan RI
disiarkan secara luas oleh Radio Hoso
Kyoku pada tanggal 17 agustus 1945 pukul 19.00. suasana menyambut kemerdekaan
benar-benar meriah sebab radio tersebut menyiarkan teks Proklamasi sevcara
terus-menerus. Radio Hoso Kyoku di Bandung dalam siarannya menggunakan nama
Radio Republik Indonesia Bandung.
Penguasa militer Jepang yang saat itu masih mempunyai
pasukan kurang lebih 60.000 personel di wilayah Bandung berusaha menghambat kegiatan
pemerintah RI di Jawa Barat. Dari bebagai tempat pasukan di Belanda melakukan
provokasi.
3.
Dukungan
Rakyat Dari Sulawasi
Langkah pertama yang dilakukan Sam Ratulangi (gubernur) adalah membentuk BPKR (Bandan Pusat
Keselamatan Rakyat). Pertempuran antara pejuang-pejuang kemerdekaan dan pasukan
Belanda semakin sering terjadi dibeberapa daerah. Pembunuhan missal terjadi
dimana-mana. Keadaan ini mendorong pemuda di Sulawesi untuk membantu pergerakan
setempat dalam mempertahankan
kemerdekaan dan memulihkan ketentraman di Sulawesi
3. Dukungan Rakyat Dari
Sumetera
Seluruh rakyat Sumatera sangat mendukung sekali untuk
sebuah kemerdekaan yang telah menjadi kenyataan. Pemerintah Jepang meminta rakyat Aceh tidak
melakukan kegiatan apapun , apalagi membentuk organisasi yang membentuk
ketentaraan.
Rakyat aceh tidak mau tunduk dan mengikuti perintah
Jepang. Karena sudah merdeka, mengapa harus tunduk? Ucap pimpinan API. Dukungan
rakyat dari Sumatera sangat membantu dan membuat Jepang semakin terpojok.
4. Dukungan Rakyat dari Bali
Pimpinan ketentaraan I Gusti Putu Wisnu, dan kepala staf
I wayan ledang sangat mendukung dengan dikumandangkannya kemerdekaan Indonesia
yang selama ini diharap-harapkan. Para pemuda di Bali
menerima dengan gembira dan bahagia Proklamasi itu. Mereka juga langsung
menyebarkan kemerdekaan kepada rakyat Bali
yang belum mengetahuinya.
5. Dukungan Rakyat dari
Maluku
Dianatrnya dua kapal Ankatan laut RI, KM Sidoro dan KM
Simeru yang masing-masing dibawah komando Letnan Ibrahim dan Letnan Mulyadi.
Disana mereka menggerakkan perlawanan rakyat dan mengibarkan bendera Merah
putih. Di Ambon berita kemerdekaan disambut oelh tokoh-tokoh pergerakan den
pemuda dengan membentuk wadah-wadah perjuangan. Di Maluku tengah (Tual)
misalnya, muncul tokoh pejuang seperti Mohammad Fogi Renwarin.
KESIMPULAN
Indonesia telah menempuh perjuangan
yang sangat sulit untuk mencapai sebuah titik terang kemerdekaan. Belanda dan
Jepang telah menjajah bangsa Indonesia
sehingga membuat rakyat tersiksa. Adanya kerja Rodi dan Romusha sangat
menyengsarakan rakyat. Berpuluh-puluh
tahun bahkan beratus-ratus tahun bangsa Indonesia harus tersiksa dengan
penjajahan.
Namun tekat bulat
dan semangat yang berkobar membuat rakyat bersatu. Para
pemuda dan semua rakyat bersatu untuk merdekanya Indonesi. Walupun tidak
lengkapnya senjata karena hany dengan bamboo runcing bangsa Indonesia melawan, tetapi tetap
maju pantang mundur. Betapa sulitnya untuk mencapai suatu kemerdekaan Indonesia.
Betapa sulitnya
mencapai kemerdekaan sampai akhirnya mendapat titik cerah dimana Jepang mulai
jatuh. Perumusan dasar Negara, perancangan UUD dan segalanya yang berhubungan
dengan Negara telah dibuat. Pada akhirnya dengan perjuangan dan pertumpahan
darah, tanggal 17 Agustus 1945 Proklamasi kemerdekaan dikumandangkan tepat
pukul 10.00 WIB di Jalan Pegangsaan Timur no 56 Jakarta dimana lr Soekarno tinggal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar