Minggu, 16 Desember 2012

Nomor 1

Bagi gue orang yang jujur itu kadang menyakitkan.
Kenapa?
Yap, karena orang yang jujur tetep akan berkata jujur walaupun perkataannya menyakitkan orang lain.

Apa berkata jujur salah?
Bagi gue sih nggak salah sama sekali, itu malah bagus. Jujur walaupun menyakitkan akan lebih baik karena bisa hilang sendirinya seiring waktu tapi, kalau bohong dan ketahuan bukan cuma menyakitkan tapi ngenes. Gue sih berpikiran gitu. Mau lo benci sama orang, muak, sayang, suka, cinta, dendam, bla bla bla jujur aja kali dan bawa enjoy aja. Mau lo dapet musuh saat ngungkapinnya nggak masalah toh nanti juga baikan tapi, kalo bohong nggak bakal deh baikan. Percaya nggak? Jangan percaya, percaya pada yang nyiptain kita aja. Yang jelas, nomor 1 adalah kejujuran.

Kenapa harus kejujuran di urusan pertama?
Karena semua hal jika didasari dengan kejujuran, kedepannya pasti bakalan baek-baek aja deh. Ciyusan deh ^_^ Gue pernah berpikir untuk sesekali bohong walaupun demi kebaekan tapi, sumpah dada gue rasanya nggak enak. Enakan jujur ^_^ wkwkwk

CERPEN - Don't Go


Don’t Go!
”Apa kamu akan terus mencintainya?”

”Aku bersumpah, sampai kapan pun akan terus mencintainya.” jelasku sambil membulatkan senyumku. ”Dia pasti merindukanku.”

Sosok wanita paruh baya itu memang selalu mengkhawatirkanku. Ia lebih mengkhawatirkanku di bandingkan dengan sosok anan laki-laki yang terbaring disana.

”Aku mencintaimu, seperti ini atau lebih dari ini.” Bisikku di telinganya. ”Jangan lakukan lebih dari ini, kumohon.” Aku melangkah menjauhinya lalu mengambil rangkaian bunga dan kutata di vase kecil yang kubeli beberapa minggu lalu.

Ruangan ini begitu hangat, kadang pula terasa sejuk, namun ada saatnya terasa memanaskan. Ini sudah seperti rumahku dan tentu saja, ruangan ini begitu higienis.

”Fasial.” Sepertinya Euka memanggilku. ”Fasial...” Panggilnya lagi namun ketika aku melihat kearahnya, dia masih tertidur.

Euka, seorang anak laki-laki yang tercipta begitu sempurna di hatiku. Entahlah apa yang membuatku begitu mencintainya.

Sosok Euka memang begitu damai bahkan dia seperti penyejuk. Dia hanya seorang anak laki-laki yang memperlakukanku begitu tenang dan aku tidak tahu jika akan begitu mencintainya. Apakah dia telah melemparkanku pada jurang cintanya?

”Fasial,” seorang wanita membangunkanku. ”Sudah jam enam, bukankah kamu akan kesekolah barumu?” Tanya tante Andila, ibunda Euka.

”Iya bunda,” kataku, aku memang sudah terbiasa memanggilnya seperti itu.

Alasanku pindah sekolah bukan karena aku bodoh. Aku hanya ingin lebih dekat dengan Euka dan membagi waktu belajarku. Sekolah lamaku memerlukan waktu 30 menit untuk ke tempat ini namun, sekolah baruku hanya memakan waktu 10 menit. Aku sudah kelas 3 SMA dan aku tidak ingin membuang-buang waktuku.

***

Seorang guru mengantarkanku pada kelas baru yang benar-benar asing untukku. Suasana baru yang pada akhirnya mengharuskanku beradaptasi.

”Nama saya Fasial Putri, saya pindahan dari LBS school, alasan saya pindah ke sekolah ini karena ingin berkenalan dengan teman-teman semua.” Jelasku saat perkenalan siswi baru. ”Saya harap kalian bisa menerima saya.” Lanjutku lalu aku duduk setelah guru yang menyuruhku bicara memberi petunjuk untuk duduk.

Kelas ini dan sekolah ini tentu saja berbeda dengan sekolah lamaku. Suasana yang sudah terlihat gaduh dan ramai ini mungkin akan membantuku. Setidaknya, aku bisa mengurangi ketenangan otakku yang membuat fikiranku terus tertuju pada Euka.

”Tia.” seorang siswi cantik mendekat dan bersalaman padaku. ”Loe pinter kan?” Tanyanya, aku hanya tersenyum. ”Pasti ada alesan sendiri buat anak LBS mau pindah ke sekolah ini.” Dia sepertinya memang sudah menebak saat aku memperkanalkan diri.

”Oh iya, salam kenal ya.” Kataku. ”Mungkin gue akan agak susah beradaptasi.”

”Oke.” Dia tersenyum semeringah. ”Loe pasti pinter dan loe juga cantik, pasti gampang beradaptasi deh.” lalu kami tersenyum bersama.

Dia mengajakku berbincang sambil menunggu bel masuk. Kurasa aku akan nyaman berada di kelas ini. Mereka menyambutku begitu baik.

Tet.....tet.....ter.... bel berbunyi.

”Eh, tuan Reza dateng tuh.” Kata Tia yang memandang sinis ke arah pintu kelas. ”Ketua kelas yang sombongnya tingkat dewa, hih nggak banget.” Jelasnya lalu berdiri dari bangku sampingku.

”Mau kemana?”

”Ini bangku Reza, loe duduk sama dia.” Tia sepertinya tidak begitu menyukai siswa yang bernama Reza itu. ”Walaupun loe cantik, pinter, nggak bakal deh si Reza berniat baik sama loe, jutek gitu geh.”

Siswa yang bernama Reza ini duduk begitu teang. Kurasa dia siswa paling tenang di kelas ini tapi, sepertinya ada beberapa siswa yang tidak menyukainya.

***

Ruangan ini terasa begitu hangat. Senyum Euka masih membeku di atas ranjang. Dia memang selalu terlihat manis, bahkan saat dia tertidur.

Aku meletakkan tas sekolahku di sofa lalu aku mendekat padanya. Kucoba bicara...................................................................


Mau tau lanjutannya?
hm, next time yaa nunggu kalian pada penasaran dulu :) 

Salam hangat
Aula Nurul 

(Cantik yaa gue, eh batiknya deng, eh dua-duanya ^_^)

 

CERPEN - Auto



Entahlah hidup ini mungkin begitu mudah bagiku tapi, kemudahan itu terlalu menyiksa dan kau tahu seperti apa itu hidup? Tentu, kau akan berpikir seperti lingkaran tapi hidup itu tidak pernah berputar sedikitpun dariku. Benarkah? Entahlah, aku pun di buat bingung oleh ’nya’.

Auto, anak laki-laki yang berusia 17 tahun. Dia hidup lebih mudah dari yang di bayangkn orang tapi, baginya hidup begitu rumit.

”Jika aku terluka dan kehilangan darah, siapa yang akan menjadi donor darahku?” Tanya Auto pada Hena, seorang wanita cantik yang menjadi tangan kanannya. ”Kau tidak bisa menjawabnya?” Auto tertawa kecil sejenak. ”Tentu saja, aku bukan manusia dan DNA dalam tubuhku bukan DNA manusia.”

”Setidaknya kau bisa berpikir dan merasakan sesuatu dalam dadamu seperti manusia.” Hena mengambilkannya soft-drink padanya lalu menatapnya. Mereka duduk di meja yang sama, di ruang tengah, di rumah yang berada pada kedalaman puluhan meter dari permukaan tanah. ”Kau tampan dan wajahmu seperti manusia, kau bisa di katakan manusia.”

Auto tertawa melihat Hena yang selalu berkata bahwa hidupnya baik-baik saja selama dia hidup seperti manusia biasa. Ya, Hena tahu bahwa anak laki-laki yang lebih muda 5 tahun dari nya itu bukan manusia biasa, dia terlahir dari sebuah percobaan ilmiah.

**

”Woy To! Tugas biologi lo udah selesai kan?” Tanya Davin, teman sekelas Auto. Dia sudah berada di sebuah SMU selama 2 bulan ini. “Woy!”

”Udah.” Lalu Auto melemparkan buku tugasnya.

Hena melangkah dengan santai, dia begitu gembira bisa menemani Auto di sebuah sekolahan. Setidaknya dia juga bisa bebas sedikit dari tugasnya. Berada di sebuah sekolah membuatnya dapat bernafas lebih lega.

”Kau terlambat.” Kata Auto. ”Apa kau bermain di luar sana?”

”Masa SMU-ku sudah berlalu 6 tahun lalu, aku seorang siswi yang cerdas.” Jelas Hena. ”Aku berada di sini karena dirimu, yah seharusnya aku berterimakasih karena kau meringankan tugasku.” Hena langsung duduk di samping Auto dan melemparkan senyumnya tanpa henti.

”Mereka telah membuangku bukan?” Tanya Auto lebih jelas dan lirih. ”Salah, maksudku mereka mengasingkanku dan tempat ini terlalu buruk untukku.” Dia tersenyum kecil, Hena memintanya untuk lebih banyak bicara. ”Ya, kau tahu aku siapa dan tidak seharusnya aku berada di tempat ini. Ini tidak akan berguna dan ini sia-sia bagiku.” Dia mulai membuka buku biologinya. ”Semua pelajaran ini sudah kupelajari dan kau tahu, aku tidak membutuhkannya kecuali ini bisa merubahku menjadi manusia.”

**

Dr.Fildman meminta Auto untuk datang ke laboratoriumnya. Mereka sedikit berbincang di sana dan seperti biasa, Dr.Fildman memeriksa kesehatan Auto.

Dia baik-baik saja, Auto tidak sakit, dia sehat, dan dia memang di ciptakan untuk tidak pernah sakit.

”Percobaan kalian akan sampai kapan?” Tanya Auto.

”Kau ingin bertanya hidupmu akan sampai kapan?” Dr.Fildman lebih memperjelas pembicaraan itu. ”Harusnya kau tahu, kau tidak akan pernah mati karena kau hidup kami.”

”Ya, aku tahu, kau dan semua orang yang merancangku telah menghabiskan seluruh hidupnya untuk tubuhku bukan?” Dia membuat sebuah reaksi eksotern di laboratorium itu sambil memperhatikannya. ”Ini kupelajari saat masuk di sekolah tapi, sekolah itu tidak mengajarkanku bagaimana aku di buat dan apa alasanku untuk di buat.”

Auto sempat sulit beradaptasi di dunia manusia yang sesungguhnya, selama hidupnya hanya orang-orang yang merancang dan menjaganya saja yang di kenal, tidak lebih. Namun, Hena membantunya untuk bisa bicaraa dan bersikap seolah dia remaja biasa.

Anak laki-laki yang baru saja berada di dunia manusia sesungguhnya ini sempat mendengar bahwa sekolah adalah gudang ilmu. Itu membuatnya bertanya saat KBM berlangsung, dia bertanya tentang bagaimana sebuah percobaan membuat sebuah benda yang dapat hidup seperti manusia namun itu bukan manusia. Dan tentu saja, teman-teman sekelasnya tertawa.

”Kau sedang bermain-main dengan tabung reaksi itu atau kau marah padaku?” Tanya Dr. Fildman. ”Kau akan tetap hidup bahkan jika kau mengizinkan, aku akan membuang ingatanmu selama 17 tahun ini.” Dia menatap tajam Auto. ”Tapi jika aku melakukan itu, sama saja aku membodohi diriku sendiri.”

**

”Sob, Hena sahabat loe itu udah punya pacar belum?” Tanya Davin. ”Ya, kalo boleh sih gua mau ngedeketin dia.”

”Deketin aja, nggak ada yang ngelarang.”

”Ngedeketin mah gampang tapi gua segen, Hena pinter banget. Orang pinter kan susah di deketin.” dia tersenyum-senyum tidak jelas. ”Lo tau kan maksud gua?”

Auto makan siang bersama Davin di kantin sekolah. Mereka menghabiskan 2 mangkuk bakso dan beberapa gelas minuman dingin.

Bagi Davin, Auto adalah teman yang baik apalagi dia selalu memberi contekan. Namun, dia sedikit kesal karena Auto terkadang terasa aneh sikapnya.

**

”Kau tahu bahwa hidrogen klorida bukan merupakan asam basa?” Tanya Auto, Hena diam. ”Tapi, saat di larutkan ke dalam air akan menghasilkan ion H+, kau tahu itu?” Hena tidak mengerti apa makna lain yang di bicarakan Auto. ”Ya, kau mengerti tentunya tapi jika itu di artikan dalam hidupku, apakah kau bisa mengerti?”

”Tentu tidak, hidupmu begitu mudah, kau bisa mengaturnya sendiri, hanya saja kau ingin menjadi manusia.” Jelas Hena. ”Tapi itu sama halnya dengan kau akan terjun ke dalam tantangan kematianmu. Itu maksudmu bukan?”

”Kecuali mereka membuat sebuah percobaan agar aku benar-benar menjadi manusia.”

**

Dia bukan di buang, dia di asingkan tapi sebenarnya Dr.Fildman ingin Auto menjaani hidup sebagai manusia dimana tetap berada di bawah kendalinya. Bagaimana pun keingin Auto di ketahui semua manusia yang merancangnya dan itu sudah di perkirakan oleh mereka semenjak merancang Auto beberapa puluh tahun lalu.

”Loe jadi kapten basket aja, berkat loe, TIM basket sekolah ini menang terus padahal lo baru tiga bulan di sekolah ini.” Rio senang dengan kehadiran Auto di tim basket sekolah. ”Gua rela mundur dari jabatan gua asal tim kita menang sob.” lalu dia menepuk pundak Auto pelan.

”Menurut gua kehidupan di sini, bukan hak gua.” Kata Auto singkat.

Rio tidak menanggapi ucapan Auto, baginya sosok Auto adalah sosok yang cukup misterius tapi, Auto cerdas dalam segala bidang.

Dia sudah mengenal Auto lebih dekat semenjak Auto bergabung dengan TIM basket sekolah. Awalnya, dia tidak menyukai Auto yang cendrung pendiam tapi semakin lama, Auto mulai banyak bicara.

”Sejak kapan lo suka basket To?” Tanyanya, ”Seorang anak baru pembawa berkah kayak lo pasti udah lama belajar.”

”Entahlah.” Kata Auto singkat. ”Gua baru saja megang bola basket saat masuk ke sekolah ini.” jelasnya jujur. ”Lo pasti nggak akan percaya sama gua.” tambahnya lagi. ”Dan seharusnya lo memang nggak boleh percaya sama gua.”

**

Dia di izinkan tinggal di luar, bukan di sebuah tempat yang penuh dengan percobaan. Ini sesuatu yang sedikit membingungkan baginya tapi, dia tidak dapat bertanya apa alasan Dr.Fildman menyuruhnya jangan banyak bertanya.

Auto tetap menjadi Auto dan semakin lama, dia mulai menyadari bahwa hidupnya penuh dengan butir-butir kebohongan. Namun, bagaimana pun dia harus tetap hidup dan dia tidak ingin mati tanpa suatu alasan kuat.

”Kau tinggal bersamaku, kau tidak sendirian.” Hena duduk di sofa, di samping Auto. ”Kau tahu, anak-anak SMU itu mengira umurku sama dengan mereka, ah, apakah aku begitu cantik?”

”Kau cantik dan kau manusia, hidupmu bukan suatu kebohongan.” Kata Auto. ”Kau tahu bukan jika aku lebih menyukai hidup sebagai robot?” Dia memandang Hena. ”Setidaknya robot di ciptakan tanpa hati. Bukankah itu lebih menyenangkan?”

”Ayolah, kau bertumbuh besar, kau juga akan menjadi tua suatu hari nanti, kau seperti manusia.” Dia mengambil cemilan yang ada di sisi kirinya. ”Namun, kau tidak akan mati karena kau akan di buat ulang seperti anak lima tahun. Yah, kau tahu peraturan itu bukan?”

”Entahlah, Aku merasa otakku bukan diriku sendiri yang megendalikan,”
**

”Hena. . .” sapa Davin, ”liat Auto?” Hena menggeleng walaupun sebenarnya dia tahu Auto ada dimana, ”oh ya, lo mau kemana?”

”Kantin,” jawab Hena, ”tapi, sebelum ke kantin, gue mau ke perpus, ada buku yang mau gue baca, mau ikut?”

”Oke,”

Mereka berdua mencari buku bers.............................................

Mau tau lanjutannya? Rahasia dong :) ckck penasaran nggak? Kalo penasaran baru di posting lanjutannya :) Oke? 

Komentari dong yang merasa bisa baca   :) #Maksa 

[LYRICS] Winter Child - Suzy ( Miss A ) ( OST Dream High ) Romanization


Kyeoure taeeonan areumdaun dangsineun
Nuncheoreom kkaekkeuthan namanui dangsin

Gyeoure taeeonan sarangseureon dangsineun
Nuncheoreom malgeun namanui dangsin

Hajiman bom, yeoreumgwa gaeul, gyeoul
Eonjena malgo kkaekkeuthae

Gyeoure taeeonan areumdaun dangsineun
Nunchereom kkaekkeuthan namanui dangsin

Hajiman bom, yeoreumgwa gaeul, kyeoul
Eonjena malgo kkaekkeuthae

Gyeoure taeona areumdaun dangsineun
Nuncheoreom kkaekkeuthan namanui dangsin

Saengil chukhahamnida, saengil chukhahamnida
Saengil chukhahamnida. Dangsinui saengireul

Happy Birthday To You
(Happy Birthday To You)
Happy Birthday To You
(Happy Birthday To You)

Happy Birthday To You
(Happy Birthday To You)
Happy Birthday To You
(Happy Birthday To You)

Happy Birthday To You
Happy Birthday To You
Happy Birthday To You
Happy Birthday To You

Happy Birthday To You
Happy Birthday To You
Happy Birthday To You

Happy Birthday To You

Girls Generation - Tell Me Your Wish (Genie)


Ost. Dream High

Girls Generation Lyrics / SNSD Lyrics

Girls Generation - Tell Me Your Wish (Genie)

sowoneul malhaebwa!
ni maeumsoge inneun jageun kkumeul malhaebwa.
ni meorie inneun isanghyeongeul geuryeobwa.
geurigo nareul bwa.
nan neoui Genieya, kkumiya, Genieya.

deurimkareul tago dallyeobwa neon nae yeopjarie anja
geujeo nae ikkeullim soge modu deonjyeo
gaseum beokcha teojyeobeoryeodo baramgyeore nallyeobeoryeodo
jigeum i sungan sesangeun neoui geot

geuraeyo nan neol saranghae eonjena mideo
kkumdo yeoljeongdo da jugo sipeo
nan geudae sowoneul irwojugo sipeun(sipeun) haengunui yeosin
sowoneul malhaebwa! (I'm Genie for you, boy!)
sowoneul malhaebwa! (I'm Genie for your wish.)
sowoneul malhaebwa! (I'm Genie for your dream.)
naegeman malhaebwa! (I'm Genie for your world.)

sowoneul malhaebwa!
jiruhan naldeuri neon jigyeopji annni
pyeongbeomhan saenghware neon mutyeobeoryeonni ije geuman kkaeeona
neon naui Superstar, shining star, superstar.

simjangsori gateun tteollimui Harleye ne momeul matgyeobwa
ije i sesangeun ojik neoui mudae
hwanhosori gateun padoga nae gaseumen neoui cheoni
naneun neoui gil yeongwonhan Biggest fan

geuraeyo nan neol saranghae. eonjena mideo
kkumdo yeoljeongdo da jugo sipeo
nan geudae sowoneul irwojugo sipeun(sipeun) haengunui yeosin
sowoneul malhaebwa! (I'm Genie for you, boy!)
sowoneul malhaebwa! (I'm Genie for your wish.)
sowoneul malhaebwa! (I'm Genie for your dream.)
naegeman malhaebwa! (I'm Genie for your world.)
sowoneul malhaebwa!

DJ! put it back on.

geuraeyo nan neol saranghae eonjena mideo
kkumdo yeoljeongdo da jugo sipeo
nan geudae sowoneul irwojugo sipeun(sipeun) haengunui yeosin
sowoneul malhaebwa!

neoui Fantasyreul sumgimeobsi malhaebwa
naneun Genie gireul boyeojulge
niga gajin sowon sumgimeobsi malhaebwa
neoui Genie naega deureojulge~~

sowoneul malhaebwa! (I'm Genie for you, boy!)
sowoneul malhaebwa! (I'm Genie for your wish.)
sowoneul malhaebwa! (I'm Genie for your dream.)
naegeman malhaebwa! (I'm Genie for your world.)
sowoneul malhaebwa! (I'm Genie for you, boy!)
sowoneul malhaebwa! (I'm Genie for your wish.)
sowoneul malhaebwa!

NEW ALBUM - Aula Nurul M with Christin Tiara Pita









Lirik Ost. Dream High Maybe - Sun Ye – Romanisasi


Lirik Ost. Dream High Maybe - Sun Ye – Romanisasi

chagaun gaseumi eoneusae jogeumssik
noga naeryeonna bwa niga deureowasseo
geurigo nado mollae nae gaseumeul chaewosseo

eonjenbuteoinga jibe doraomyeon
neoreul tteoolligo inneun nae moseubeul
bomyeonseo nae mam soge niga inneun geol arasseo

Maybe you’re the one
Maybe eojjeomyeon
eojjeomyeon niga
naega gidarin banjjogingeonji

Maybe it is true
eonjena neomu
gakkai isseoseo mollasseonnabwa
Baby I’m in love with you

cheoeumen mollasseo naega neol ireoke
tteoollige doel jul saranghage doel jul
ni mamdo jebal ireon nae maeumgwa gatgireul

Maybe you’re the one
Maybe eojjeomyeon
eojjeomyeon niga
naega gidarin banjjogingeonji

Maybe it is true
eonjena neomu
gakkai isseoseo mollasseonnabwa
Baby I’m in love with you
 
neomu neutjin anhatgil
ijeya kkaedareun nae mam badajugil
neutge aratjiman ijeya aratjiman
i maeumeun jeoldae heundeulliji anha

Maybe you’re the one
Maybe eojjeomyeon (Maybe)
eojjeomyeon niga (niga)
naega gidarin banjjogingeonji

Maybe it is true
eonjena neomu (eonjena neomu)
gakkai isseoseo mollasseonnabwa

Baby I’m in love with you
Baby I’m in love with you
Baby I’m in love with you
Baby I’m in love with you
Baby I’m in love with you
You Know

Earning Per Share

a.      Definisi Earning Per Share Earning Per Share (EPS) atau pendapatan perlembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberik...