Hollis
Chenery mengemukakan suatu analisis
teori Pattern of Development
memfokuskan terhadap perubahan struktural dalam tahapan proses perubahan
ekonomi, industri, dan struktur institusi dari perekonomian negara berkembang,
yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional beralih ke sektor
industri sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi.[1]
Penelitian yang dilakukan Hollis Chenery tentang transformasi struktural, peningkatan peran sektor industri dalam
perekonomian sejalan dengan peningkatan pendapatan perkapita, perekonomian
suatu negara akan bergeser dari yang semula mengandalkan sektor pertanian
menuju sektor industri yang berhubungan erat dengan akumulasi capital dan
peningkatan summber daya (Human Capital).[2]
Perubahan struktural dalam teori ini dapat dilihat dari:
a. Dilihat dari Permintaan
Domestik
Apabila dilihat dari permintaan domestik akan terjadi
penurunan permintaan terhadap konsumsi bahan makanan karena dikompensasikan
oleh peningkatan permintaan terhadap barang-barang non kebutuhan pangan,
peningkatan investasi, dan peningkatan anggatan belanja pemerintah yang
mengalami peningkatan dalam struktur GNP yang ada. Di sektor perdagangan
internasional terjadi juga perubahan yaitu peningkatan nilai ekspor dan impor. Sepanjang perubahan struktural ini berlangsung terjadi
peningkatan pangsa ekspor komoditas
hasil produksi sektor industri dan penurunan pangsa sektor yang sama pada sisi impor.[3]
b. Dilihat dari Tenaga Kerja
Apabila dilihat dari sisi tenaga kerja ini akan terjadi
proses perpindahan ternaga kerja dari sektor pertanian di desa menuju sektor
industri perkotaan, meski pergeseran ini masih tertinggal (lag) dibandingkan proses perubahan struktural itu sendiri. Dengan
keberadaan lag inilah maka sektor
pertanian akan berperan penting dalam peningkatan penyediaan tenaga kerja, baik
dari awal maupun akhir dari proses transformasi perubahan struktural tersebut.[4]
Secara umum negara-negara yang memiliki tingkat populasi
tinggi yang pada dasarnya menggambarkan tingkat permintaan potensial yang
tinggi, cendrung untuk mendirikan industri yang bersifat substitusi impor. Artinya mereka memproduksi
sendiri barang-barang yang dulunya impor untuk kemudian dijual di pasaran dalam
negeri. Sebaliknya negara-negara dengan jumlah penduduk yang relatif kecil,
cendrung akan mengembangkan industri yang berorientasi ke pasar internasional.
Teori perubahan struktural menjelaskan bahwa percepatan dan pola transformasi
struktural yang terjadi pada suatu negara dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal yang saling berkaitan satu dengan yang lain.[5]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar