Senin, 11 Mei 2015

Penasaran

Ada seseorang yang bilang sama gue blablablabla dan gue oke, percaya aja karena itu hal baik bahkan hal positif. Orang itu bilangnya sih udah lama, lama banget, bahkan berabad-abad lamanya *lebay*

Tapi gue mikir, omongan orang itu gak sesuai dengan tindakannya atau dalam kata lain, belum bertindak sama sekali untuk membuktikan ucapannya. Padahal, hal itu menurut gue mudah bahkan semua orang bisa melakukannya karena .... aih,  begitulah.

Emang sih orang itu gak ngomong didepan gue tapi gue denger sendiri juga sih ^^ Cuman kadang, bukan heran sih tapi penasaran aja soalnya sedikit banyak menyangkut diri gue. Tapi kan gue gak mungkin mengatakan gimana kelanjutan hal yang menyangkut gue itu. Iya kalau iya, kalau cuman sama namanya aja dan karena gue ada disitu denger jadi salah persepsi kan aaduh, bisa dibilang gini gue 'yaelah La, kalo itu elo mah ngapain gua gak minta tolong langsung?' atau kemudian 'La, lo kena penyakit kelewat PeDe atau gimana?'

Aih, kan memalukan kalau dibilang gitu atau dibilang yang lain. Tapi sebenernya kalau itu bener menyangkut gue dan gue bisa bantuin, kenapa gak langsung bilang kan sebisa mungkin gue bantuin. Dan gue rasa, untuk hal satu ini karena hal positif jadi rasanya gue bantuin kok gue bantuin tenang aja. Sebentar, tapi, sudahlah ^^


Waktu akan menjawabnya

Ciri Khas Emosional Seseorang

Kemaren sempet baca buku yang didalamnya itu ada tulisan begini nih >>  Yang selalu membekas dalam ingatan kita terhadap seseorang, adalah ciri khas emosional yang ditunjukkannya saat bertemu.

Lalu apasih emosional itu?
Tadi gue sempet nyari di google karena takut pendapat gue salah ^^ hasilnya gini :

Aristoteles: "Marahlah dengan orang yang tepat, dengan kadar yang tepat, pada saat yang tepat, untuk maksud yang tepat, dan dengan cara yang tepat."
Begitulah kecerdasan emosional, suatu kemampuan untuk mencerap, memakai, memahami, dan mengelola emosi.

Kalau kata gue dan tadi sempet berseliweran di google, yaa itu seni pengendalian diri.


Lalu, apa hubungannya dengan tulisan dibuku yang gue baca barusan?

Menurut gue gini, tapi gue mendefinisikannya menurut gue bukan menurut ahli jadi kalau salah jangan marah yaa ^^

Ciri khas emosional seseorang yang ada pada tulisan paling atas, menurut gue semacam sesuatu yang unik dalam diri seseorang yang gue lihat. Bagaimana dia menyerap emosinya, kemudian bagaimana dia mengelola emosinya, memahami, kemudian mengelolanya apakah itu baik atau gak. Tapi namanya ciri khas, mau cara dia mengelola emosi baik atau gak yaa gak salah juga namanya khas nya orang itu.

Yang kadang gue bingung, lalu bagaimana orang yang keliatan diam seolah tanpa masalah dan kadangpula kalau orang-orang disekitarnya tau dia ada masalah, eh ekspresi dia datar. Gimana? Kadang disitu gue merasa bingung.


Ada kalanya gue pernah mikir 'mungkin dia gak mau bebanin orang lain' atau 'mungkin dia bingung untuk menunjukkan emosi jiwanya' atau 'mungkin dia lelah dan gak mau tambah lelah' atau 'mungkin dia masih gak yakin kalau itu masalah'

Dan banyak kemungkinan lainnya.

Tapi disitulah ciri khas dia. Iya. Mungkin itu keunikan dia dalam mengungkapkan 'ini loh gue' yang mana begitulah caa dia mengelola emosinya. Yaitu dengan tenang. Berpikir atau mungkin menggalau atau mungkin ...... eeeh perasaan gue bilang mungkin, mungkin, dan mungkin.

Kalau gitu, gimana dong orang disekitarnya tau apa yang dia pikirkan? Orang disekitarnya gak harus tau 100% karena mungkin dia lebih bahagia kalau orang lain gak tau.

Eh, sebentar, perasaan tadi ngomongin soal 'ciri khas emosional seseorang, kok ngelantur yaa?'

Bagi gue sih simpel, apa yang gue liat dan diolah oleh kepala gue kemudian gue mikir 'oh, jadi dia begitu' TAPI, jujur sejujur-jujurnya, kadang gue kepo apalagi kalau orang itu cukup berharga dihidup gue apalagi kalau orangnya bukan tipe orang yang terbuka.

Entahlah.

- Sekian tulisan ini. Bye-

Rabu, 06 Mei 2015

1

Kadang gue pernah berpikir untuk gak mempercayai suatu hal walaupun sebenernya gue udah beberapa persen tau hal itu tapi gue bilang 'abaikan' oke 'abaikan, anggep lo gak tau' atau 'anggep aja yang lo tau itu salah'

Gue berpikir seperti itu dan sedikit berhasil sampai suatu ketika, ada banyak hal yang buat gue mau gak mau percaya.

Gini, gue orangnya memang kepo. Kepo akut. Keponya mungkin ngelebihin reporter. Entahlah. Ini unik.

Berawal dari keingintahuan gue terhadap seseorang dan setelah blababla panjang kali lebar kali tinggi. Gue mendapati >>> 'gue rasa, gue pernah kenal sama anak ini sebelumnya. Apa dia temen SMP gue tapi kok temen SMP gue rasanya gak ada orang ini.'

Iseng kemudian gue kepo-kepo dan sangat kepo.


Udahlah, gue males lanjutinnya. Rasanya gak kuat menuliskan itu. Cukup dalam pikiran gue dan hati gue dulu. Nanti kalau udah rada enakan hati gue, yaa gue tulislah.


Bye-



*Maaf gue nulis banyak postingan di blog ini banyak banget karena tulisan dari beberapa hari diposting sekalian jadi satu hari. Hahaha maklum kuota irit*

Lupa

Jujur, gue lupa banget.


Ini bukan sesuatu yang penting tapi bagi gue lumayan penting. Ini tentang sebuah, bukan tulisan tapi ada laaah sesuatu penting yng gue lupa.

Waktu itu temen gue ada satu orang yang tau ini tapi dia lupa, gue lupa. Alhasil kita berdua lupa. Aduh, dasar cewek kebanyakan pikiran jadi kadang melupakan sesuatu. Tapi beneran loh gue lupa.


Lupa beneran.

Sebulan lebih nginget-inget juga gak inget. Temen gue pun begitu. Lupa.


Dulu, saat gue lupa, gue mikir 'udahlah, entar juga inget' eh nyatanya sampe hari ini lupa. Obat lupa mana obat lupaaa?


Itu cukup penting atau entahlah. Pokoknya lagi darurat untuk inget itu. Tapi apaaa? :( pengen mewek rasanya. Udah berapa abad baru gue inget-inget belakangan ini coba kan keren

Lagi Gila

Ragu


Aneh



Ambigu



Entahlah



Gak Jelas



Lupa



Lebih dari atau kurang dari



Gak plin plan



hanya


Ada yang aneh



Sedikit aneh



atau banyak anehnya




atau





ABSTRAK! ><

Time

Kadang, gini-gini, lo pernah gak sih saat lo lagi nyariin orang dan tiba-tiba orang itu langsung muncul didepan lo? atau dia lewat aja gitu depan lo padahal lo ngira orang itu gak muncul.

Gue pernah. Dan itu rasanya semacam, apa ya? Entahlah. Sulit digambarkan yang jelas antara aneh, agak bingung, dan ngerasa 'eh ini beneran?'

Saat itu entah gue lagi mikir apa dan entahlah. Yang gue inget, waktu itu gue lagi jalan sendirian untuk nyari apa gitu lupa. Sambil jalan, gue nengok ke sebelah kiri sambil mikir 'kok gue gak liat ya?' kemudian selesai gue mikir dan nengok ke depan, daebak! Orangnya pas didepan gue. Berasa heran, aneh, dan yaa begitulah. Kalian paham itu.

Dan kemudian, apa yang gue lakukan?

Gue diem aja, lalu > lalu > cuss pergi.

Sebenernya ini bukan untuk pertamakalinya. Waktu itu gue pernah lagi liburan alias udah masukin libur semester. Waktu itu gue sama sahabat gue yang cantik-baikhati-tidaksombong-gak rajin nabung, kami lagi pergi berdua. Kemudian dijalan, gue itu sambil curhat, sambil ngomong blablabla panjang lebar, dan sahabat gue yang gak tau orangnya yang mana yang gue curhatin cuman dengerin aja. Saat setengah ending cerita gue, JLEB. Dijalan orang yang gue curhatin lewat. Refleks, gue bilang ke sahabat gue dan dia rada nge-rem mendadak. Sempet mikir 'eh, panjang umur nih orang tapi kok...' ada hal yang gak ngenakin saat itu karena entahlah, gue masih rada bete gegera .... gue juga lupa waktu itu bete gegara apaan yang jelas begitu lah.

Kadang gue mikir lagi, kenapa kadang aneh, saat gue ngomongin orang itu > gue liat dia ditempat yang gue pikir gak ketemu sih. Saat gue cuman mikir, 'eh gak keliatan,' kemudian muncul. Unik yaa kadangan.

Coba gue mikirin bang GD mana ya, gak keliatan, kemudian dia muncul didepan gue. Tapi yaa agaknya sedikit gak mungkin secara aduh, dia aja ke Indonesia kalau ada konser atau mungkin liburan di pulau Dewata. Tapi kalau misal ketemu gak sengaja yaa positip minta poto bareng kemudian pamer ke tementemen gue, kemudian pamer ke anak KPOP lainnya.

Eh tadi pagi ada tulisan dari salah satu IG orang yang unik. Gue mereka, gue pernah mengalami itu. Intinya, waktu itu berharga untuk mengetahui sebarapa berharganya untuk mengetahui apa yang terjadi dengan logika-hati. Kalau bagi gue sih, kadangan, kadangan doang loh, logika sama hati gak sejalan tapi lebih sering sejalan. Susah kalau gak sejalan mulu bisa-bisa hati sama logika gue perang dunia ke-5 ^^ #canda

Gue gak mau jelasin tulisan itu apa, ada di IG gue yang gambarnya sketsa gitu tentang hasil penelitian. Kadang gue heran, kenapa hasil penelitian itu kok gitu amat, berasa kesindir tapi yaa itu hal positif juga sih.

Gue pernah denger kata-kata gini nih intinya tapi gue lupa dimana denger atau baca ini 'kadang kita gak bisa mengakui apakah kita sangat membenci seseorang atau sebaliknya, kita menyembunyikannya sebaik mungkin. Tapi percayalah, waktu akan membawamu untuk mengakui itu, bukan pada dunia tapi mengakui pada dirimu sendiri yang sebelumnya bahkan kamu tidak menyadari itu'

Gue lupa denger atau baca tulisan itu dimana tapi jujur, gue lagi dalam tahap mengakui kalau gue 'pernah salah' terhadap satu pemikiran yang aneh banget. Bagi gue, mengakui hal itu sama temen atau orang lain cukup mudah tinggal bilang blablabla tapi ketika gue mengakui hal itu pada diri gue sendiri, pada pemikiran gue, agak berat gimana gitu. Agak lucu atau apalah.

Rabu, 29 April 2015

Tanggapan Drama "Girl Who See Smells"

Para pecinta K-Drama pasti tau tentang drama ini. Iyaa pasti. Siapa dulu pemerannya. Ituloh salah satu personil JYJ. Yuhuu siapa lagi dong kalau bukan Yoochun.
Dia disini berperan sebagai anggota kepolisian- detektif ^^ dia itu pengen ngungkapin suatu kasus yang berhubungan dengan keluarganya alias adeknya (eh padahal kan gak boleh yaa ngurusin kasus yang terkait masalah pribadi - kata di drama ini sih)




Gue ngikutin drama ini dari awal, sekarang sampai gue nulis tulisan ini >> drama ini belum ending looh alias belum TAMAT gaes.

Awalnya gue niat nonton drama ini karena yang meranin dia tapi setelah nonton episode pertama WOW! Jujur, gue nonton bukan karena dia lagi yang memerankan tapi lebih ke kisahnya alias ceritanya. Semua pemerannya juga pass banget pokoknya.

Dari episode 1 lanjur-lanjut-lanjut sampai ke episode sekian, gue makin penasaran. Yang buat gue gedek yaitu saat awalnya gue ngira si pembunuh barcode itu sii dokter karena ya abis pake acara itu lohhh nyari tau rekam medis kan buat gue merasa "ini nih pembunuhnya" tapi kemudian setelah dan setelah kemudian setelah tau pembunuhnya itu si manis ahli masak jadi rada schock sendiri. Arrgh! Padahal perkiraan gue si dokter itu. Eh malah si dokter akhirnya jadi korban pembunuhan berantai barcode.

Dan yang gue suka dari drama ini, si pembunuhnya keren juga yaa membunuh dengan buku. Iya buku. Barcode buku yang bukunya itu berhubungan dengan.... pahamlah yang udah nonton ^^ Pembunuhnya ini keliatan cerdas abis pake buku sih ^^

Argh! Gue baru nonton sampe episode 8 wkwk dan emang disananya baru episode segitu kalau gak salah atau kalau salah kemungkinan episode 9lah. Maklum minggu kmrn sama minggu ini sibuk UTS, lupa update-annya^^

Penasaran loh. Gimana kalau itu pembunuh tau saksi hidup dia dulu masih hidup? Apa pikiran dia? Bakal ngebunuh lagi atau apa? Tapi bisa jadi dia galau duluan karena dulu salah ngebunuh orang alias yang dibunuh itu bukan saksi.

Penasaran yuhuu penasaran. Argh! Entah kenapa masih kepikiran si dokter itu yang lebih cocok jd pembunuh tapi kalau dipikir ulang yaa si kalem-manis-pinter masak itu juga cocok karena alibinya itu kuat, otaknya lancar waktu bunuh, kemudian.... sulit diungkapkan dengan kata-kata. Tonton aja, keren ^^

Earning Per Share

a.      Definisi Earning Per Share Earning Per Share (EPS) atau pendapatan perlembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberik...