Sinopsis
Manusia tidak bisa hidup
sendiri, tidak bisa hidup tanpa orang lain, dan tidak bisa hidup tanpa bantuan
mahluk ciptaan Tuhan yang lainnya.
Salsa, seorang remaja yang
masih duduk di bangku SMA memiliki banyak teman dan di sukai banyak orang
karena dia baik, terlebih ramah. Namun, hidupnya terasa sepi, sepi, dan sepi
bahkan dia sering merasakan keheningan dalam keramaian hidupnya.
Dia seorang anak dari kedua
orang tua yang membuatnya terlahir namun, dia merasa kalau dirinya hanya sebuah
nama bahkan pajangan. Sejak kecil, Salsa tidak pernah
mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Dia tinggal bersama neneknya
sampai usia 4 tahun dan setelahnya, dia di asuh oleh bi Ijah, pembantu di
keluarnya sampai dia menginjak usia remaja.
Namun, Salsa tidak pernah
sedih. Dia tahu kesibukan kedua orang tuanya, dia mengerti dan dia dapat
memakluminya. Cintanya untuk kedua orang tuanya tidak pernah habis walaupun
hatinya merasa sepi, sendiri dalam keramaian yang sepi.
Salsa hanya berharap suatu
hari nanti dia bisa berkumpul bersama kedua orang tuanya, setidaknya, dia
menginginkan sebuah foto keluarga yang lengkap. Namun, Tuhan berkata lain
padanya. Salsa mengidap penyakit yang tidak pernah di sangkanya dan Salsa ingin
bicara pada kedua orang tuanya tentang penyakit tersebut namun, dia tidak
pernah bisa bicara, mereka terlalu sibuk sehingga tidak bisa mendengarkannya.
Hari demi hari Salsa lewati
dengan kesepian di antara keramaian hidupnya namun, semakin lama, Salsa merasa
keanehan-keanehan muncul. Keanehan itu membuatnya merasa aneh namun, dia
perlahan mengerti dan dia ingin hidup. Akan tetapi, sebelum pengobatannya
berlanjut, dia ingin kedua orang tuanya ada di sisinya, mendampinginya.
Apakah kedua orang tua Salsa
akan ada di sampingnya? Apakah mereka akan datang? Dan apakah Salsa bisa
menghapus kesepiannya di antara keramaian?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar