Nama : Aula Nurul Ma’rifah
NPM : 1321040240
Kelas E
Ekonomi Syariah
Tugas : Meresume
materi diksi
Pengertian Diksi
Diksi adalah
pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu.
Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia
karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Dalam memilih kata yang
setepat-tepatnya untuk menyatakan suatu maksud, kita tidak dapat lari dari
kamus. Kamus memberikan suatu ketepatan kepada kita tentang pemakaian kat-kata.
Dalam hal ini, makna kata yang tepatlah yang diperlukan
Didalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Diksi berarti pilihan kata yg
tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga
diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Diksi merupakan pemilihan
kata yang tepat untuk mempertegas maksud pembicaraan agar tidak terjadi kesalah
pahaman antara seorang pembicara dan pendengar tentang gagasan atau ide yang
disampaikan dalam suatu proses komunikasi. Akan terjadi kesalah pahaman tentang
gagasan dan ide jika diksi yang dipakai tidak sesuai dengan konteks.
Diksi
merupakan pemilihan kata yang tepat dalam membuat suatu kalimat yang meliki
pengungkapan arti yang bertujuan agar mudah dipahami.Dalam pemilihan kata
tersebut terdapat istilah umum dan istilah khusus. Istilah umum merupakan kata
yang biasa digunakan,sedangkan istilah khusus merupakan penggunaan kata yang
jarang didengar dan digunakan oleh orang pada umumnya.
Pilihan kata
atau diksi adalah pemilihan kata-kata yang sesuai dengan apa yang hendak kita
ungkapkan. Saat kita berbicara, kadang kita tidak sadar dengan kata – kata yang
kita gunakan. Maka dari itu, tidak jarang orang yang kita ajak berbicara salah
menangkap maksud pembicaraan kita.
Gorys Keraf
mengungkapkan dalam bukunya tentang beberapa point-point penting tentang diksi,
yaitu :
1. Plilihan
kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang harus dipakai untuk
mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat
atau menggunakan ungkapan-ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan
dalam suatu situasi.
2. Pilihan
kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna
dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang
sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat
pendengar.
3. Pilihan
kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa
kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud pembendaharaan
kata atau kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu
bahasa.
Syarat-syarat Diksi
Syarat-syarat
pemilihan kata adalah sebagai berikut :
1. Dapat
membedakan antara denotasi dan konotasi
Misalnya :
- Monyet
itu kurus sekali.
- Dasar
monyet kamu itu!
2. Dapat
membedakan kata kata yang bersinonim
Contoh :
- Pengubah
- Peubah
3. Dapat
membedakan kata-kata yang hampir mirip dalam ejaannya
Misalnya :
- Karton – Kartun
- Intensif
– Insentif
4. Dapat
memahami makna kata-kata abstrak dan kata konkrit.
- Kata
abstrak :
Jika kata
itu bermakna sifat, keadaan dan kegiatan.
Contoh :
Ketulusan, Kebodohan, Kepandaian, Kecintaan dan lain-lain.
- Kata
konkrit :
Jika kata
itu bermakna pada suatu benda, orang atau apa saja yang mempunyai eksistensi.
Misalnya :
Mobil, Motor, Rumah dan lain-lain. Contoh :
- Ketulusan
hatinya membuat dia akhirnya luluh.
- Ayah
baru membeli motor kemarin.
5. Dapat
memakai kata penghubung yang berpasangan secara tepat.
Contoh :
- Antara
aku dan dia tidak terjadi apa-apa.
- Baik
menang maupun kalah itu sama saja.
- Bukannya
saya tidak percaya, tetapi saya agak ragu akan kemampuannya.
6. Dapat
membedakan kata-kata umum dengan kata-kata khusus.
Contoh :
- Kata
umum : melihat,
- Kata
khusus : menatap, memandang, melotot, membelalak, melirik, memperhatikan,
menonton.
Penggunaan Diksi Dalam Kalimat
Dalam dunia
Broadcasting: tidak ada seorangpun yang mampu dengan jelas mendengar sebuah
kalimat yang terdiri lebih dari 20 kata. Oleh karena itu, naskah siaran dan
berita yang kita buat harus ringkas dan ramping, disini kami menggunakan
istilah KISS(Keep It Short and Simple). Sebelum menulis kita harus
memikirkan gagasan atau ide secara utuh. Teknisnya, mulailah dengan membuat
catatan ide, ketahui dan pahami cerita dan peristiwanya, pikirkan, katakan dan
tuliskan.
Pada saat
memikirkan ide tulisan, kita dapat membayangkan seperti akan bercerita kepada
seseorang yang kita kenal yang sedang berada di hadapan kita. Sampaikanlah
sesuatu yang akan kita ceritakan, dan tuliskan persis seperti kita bercerita.
Berdasarkan
analisa penulis, Berikut kami sajikan beberapa teknik menggunakan diksi yang
baik :
1. Ringkaslah
kalimat yang akan disampaikan, jangan boros kata-kata.
- Bukan
: Menteri keuangan menyatakan akibat dari langkah tersebut ialah akan
meningkatnya kondisi keuangan sektor swasta dan memberikan peningkatan terhadap
kepercayaan bisnis & masyarakat secara umum
- Tetapi
: Menteri keuangan mengatakan, langkah-langkah itu akan membantu keuangan
sektor swasta
2. Hindari
pengulangan kata yang tidak perlu.
Contoh :
rencana yang akan datang, alasannya karena, ramai berbondong-bondong, maju ke
depan, mundur ke belakang, peristiwa lalu yang telah dilewati dan sebagainya.
3. Hindari
penggunaan anak kalimat. Bahasa radio adalah bahasa tutur sehari-hari. Dalam
berbicara, kita jarang menggunakan anak kalimat. Jika menemukan anak kalimat,
pecahlah menjadi beberapa kalimat. Semakin sederhana struktur kalimat, akan
semakin baik.
- Bukan
: Rumania yang gaungnya mulai tenggelam sejak ditinggalkan Gheorge Hagi, siap mengalahkan
tim manapun di Euro 2008 ini.
- Tetapi
: Sejak ditinggalkan Gheorge Hagi, gaung Rumania seperti tenggelam. Namun,
Rumania tetap bertekad mengalahkan tim manapun di Euro 2008 ini.
4. Hindari
mendahulukan kata kerja.
- Bukan
: Menuntut presiden SBY membubarkan Ahmadiyah, demonstran dalam gelombang besar
berunjuk rasa di depan Istana Negara.
- Tetapi
: Demonstran berunjuk rasa di depan Istana Negara, menuntut pembubaran
Ahmadiyah.
5. Jangan
menempatkan ‘kata kerja penting’ di akhir kalimat, karena pembaca berita
biasanya menurunkan suaranya di akhir kalimat. Jika hal ini terjadi, makna kata
kunci tadi akan hilang.
- Bukan
: Demonstran berunjuk rasa di depan Istana Negara, menuntut Ahmadiyah dibubarkan.
- Tetapi
: Demonstran berunjuk rasa di depan Istana Negara, menuntut pembubaran
Ahmadiyah.