Rabu, 30 November 2016

KKL






Tabek






















Arthur - Cerpen by Aula Nurul

Arthur
Oleh Aula Nurul M (Cerpen yang ditulis sekitar dibawah tahun 2014-an)

“Hei, kapan giliranmu?” tanya Arthur si pohon yang berusia 18 tahun, “kurasa sebentar lagi giliranmu lalu giliranku.”

“Mereka sudah menebang pohon yang di sebelah barat, kurasa sebentar lagi memang giliran kita,” jawab si pohon satunya yang masih sangat kecil, “kau enak sudah bisa hidup 18 tahun, Aku baru 5 tahun dan nyawaku harus begitu saja melayang!” dia tampak kesal.

Sudah 3 bulan belakangan ini, hutan di datangi tamu tak di undang yang membuat penghuninya kalang kabut tapi tidak bisa lari. Mereka datang tanpa sebuah undangan seperti jalangkung.

“Hei, Arthur!” sebuah pohon tua berusia sekitar 87 tahun memanggil dengan suara serak, “apakah mereka akan kemari esok?”

“Aku tidak tahu, kau tanya saja pada mereka yang tidak berperasaan itu,” Arthur menghela nafas, “Hei kau,” Arthur memanggil pohon kecil yang berada di bawahnya, “mengapa kau tidur di siang hari seperti ini?”

“Aku ingin menunggu ajalku saja, bukankah kita akan sama-sama di bantai dan di jual?” pohon kecil itu terlihat sedih, “Aku harus berpisah dengan kalian, Aku tidak terlalu sedih tapi, Aku sedih karena para manusia yang tidak bersalah juga akan terkena imbasnya.”

“Tidak bersalah bagaimana?” si pohon tua bicara dengan suara paraunya, “mereka juga tidak bisa menghentikan, biarkan saja mereka merasakan amarah alam. Apa peduli kita jika mereka tidak peduli sama sekali?”

Satu per satu pohon di hutan sebelah barat mulai hilang tanpa jejak. Para penghuni hutan kehilanga habitat mereka dan persediaan makananpun menjadi kacau bahkan para semut pun menjadi korbannya.

Tidak ada berita baik atau buruk, yang ada hanya berita duka setiap jam nya. Arthur, si pohon yang biasanya ceria pun menjadi ketakutan dan serba salah. Dia tidak tahu harus berbuat apa yang dia tahu, hidupnya akan terancam juga.

**

Hari mulai menjadi gelap, matahari sudah melambai-lambai dan di bawah rembulan, Arthur berdoa pada Tuhan agar besok tidak akan menjadi lebih buruk dari hari ini.

“Tuhan, jika memang mereka senang dengan kepergian kami maka, kami pun akan senang setelah kepergian mereka,” doa Arthur.

“Bicara apa Kau ini nak,” kata si pohon tua yang mendengar doa Arthur, “apa maksudmu mereka pergi?”

“Jika kita di bantai, mereka sama saja membantai diri mereka sendiri. Bukankah bencana alam dapat dihindari karena kita? Kalau tidak ada kita, siapa yang bisa membantu mencegahnya?”

“Benar Kau nak, para manusia tidak berperasaan itu bodoh sekali.”

Perlahan mata Arthur mulai mengantuk dan dia tertidur lelap. Dalam mimpinya, Arthur bertemu malaikat cantik yang mengajaknya berjalan-jalan di langit. Langit sangat indah, lebih tenang, lebih damai, dan terasa begitu menyenangkan, berbeda dengan keadaan hutan belakangan ini.

“Nantinya kau akan tinggal disini, harusnya kau senang,” malaikat itu tersenyum pada Arthur, “benarkan ucapanku?”

“Tapi, kurasa para manusia masih membutuhkanku walaupun.....” dia terhenti sejenak, “yah, tempat ini menyenangkan tapi, Aku merasa mereka masih membutuhkanku...”

“Kau bersungguh-sungguh?”

“Entahlah tapi, mereka juga tidak menginginkanku kokoh di atas tanah itu.”

**

Mentari pagi menyinari, Arthur terbangun dan dia sudah melihat pemandangan tak menyenangkan. Dari jarak 100m terlihat penebangan liar terjadi lagi, para burung beterbangan takut, para gajah pun berlarian, dan para binatang-binatang lainnya shock mendalam.

“Mereka bisa lari tapi kita tidak,” kata pepohonan kecil, “Arthur, kami takut,” pohon-pohon itu melihat Arthur dengan wajah memelas, “lakukanlah sesuatu!”

“Untuk apa kalian sedih? Kita dapat ke surga dan disana, tidak ada yang mengganggu kita!” si pohon tua sudah bosan dengan keadaan hutan yang makin memburuk.

“Aku punya ide!” Arthur bersemangat.

**

Di televisi puluhan stasiun televisi menayangkan berita heboh, ratusan binatang buas menyerang kota, burung-burung hutan beterbangan ke kota, dan hewan-hawan lainnya merusak kota. Semua itu menjadi berita paling heboh dan meresahkan warga.

Kejadian yang aneh tersebut menyebabkan tanda tanya besar dan akhirnya, terkuaklah penebangan hutan secara liar. Polisi menangkap semua penebang liar dan sebagian hutan terselamatkan.

“Arthur, idemu sangat bagus.”

“Tentu tapi, kasihan teman-teman kita yang sudah ke surga,” Arthur terlihat sedih, “Aku tidak bisa berbuat apa-apa selain ini untuk mereka,”

“Sudahlah Arthur, sekarang, tugas kita menjaga hutan ini untuk para manusia yang masih peduli pada kita, oke?” mereka tersenyum pada Arthur, Arthur menghela nafas sejenak dan dia berteriak senang, “nah gitu dong!”

“Tanpa kita, banyak bencana yang akan timbul. Setidaknya, kita pahlawan di alam.” Wajah ceria Arthur kembali lagi.


TAMAT

Kamu adalah alasan untuk...,

Kamu.
Iya.
Kamu.

Kamu adalah beberapa, maaf, kamu adalah salah satu alasan untuk saya berpikir untuk gak mudah mempercayai orang lain.

Kamu adalah alasan kenapa saya harus berhati-hati ketika mendengar orang lain bicara.

Kamu juga adalah alasan kenapa saya gak bisa mempercayai orang begitu mudah.

Itu saja,

hanya itu,

cuma itu,


dan gueee lelah mau ngetik apa

Selasa, 29 November 2016

Ezra - Novel Singkat bagian 10-11 (Novel by Aula Nurul)

Sudah ada belasan motor berjejer untuk bertanding. Tapi ini bukan pertandingan seperti yang muncul di televisi atau seperti di film-film. Ini hanya pertandingan yang selalu membuat petugas keamanan kesal karena lagi-lagi mereka dan mereka.

“Apa yang dipertaruhkan?” tanya Ezra pada seorang temannya, “kalau gak sebanding, gue mundur.” Senyum sinisnya terpancar jelas, “jelaskan apa itu?”

Mereka saling pandang. Ezra curiga. Kemudian muncul seorang gadis bergaun putih disana. Gadis yang benar-benar sangat dikenal Ezra. Ia berdiri ditengah-tengah mereka sambil tersenyum manis. Rambut panjangnya berkibar-kibar akibat hantaman angin malam.

“Ayo,” ucap lawannya, “taruhan yang menyenangkan.”

Merasa tertantang, Ezra setuju. Kemudian beberapa menit berlalu, pertandingan dimulai. Sepanjang lintasan, kepala Ezra berputar-putar wajah gadis bergaun putih tersebut. ‘Alellika’ sebutnya dalam hati.

Sedang di tempat lain, disebuah apartemen, Eun Si sedang fokus pada lukisannya. Namun, berkali-kali ia fokus, sebanyak itu juga ia gagal. Seberapa pun ia berusaha melukis, tangannya selalu tak bisa mengikuti kemauannya. ‘Ezra?’ ia mendesah lelah dan menyebut nama Ezra beberapa kali tapi pikirannya kacau.

Oppa,” Eun Si melihat kakak kandungnya yang sedang membaca dukumen ditangan. Ia meminta izin untuk pergi keluar mencari Ezra. Kakaknya hanya melemparnya dengan senyum sinis, “thanks,” ia berlari keluar kemudian memencet tombol lift. Segera pergi untuk melacak keberadaan Ezra.

Eun Si berhasil mendapatkan tempat dimana pacaranya berada. Tak menunggu waktu lama. Ia tiba disana. Tapi, yang ia temukan justru teman-teman baik Ezra. Orang yang ia cari tidak ada disana.

“Eun Si?” seorang cowok menghampirinya. Ia membuka topi. Eun Si mengenali cowok itu sebagai teman sebangku Ezra sebelum ia yang duduk disana, “Ezra...,” mata Eun Si mendapati handphone Ezra ditangannya, “sebentar lagi selesai. Kamu datang untuk mendukungnya?” tanyanya, Eun Si menggeleng, “lalu?” cowok itu sedikit khawatir apalagi ada Allelika disana.

“Bosan. Aku bosan. Kakakku datang hanya untuk urusan bisnis. Sangat membosankan.” Jelas Eun Si, “apa yang dilakukan Ezra sekarang? Dia tidak pernah menceritakan hal ini padaku.”

Teman-teman Ezra yang lain saling pandang mendengar Eun Si bicara. Mereka tak tahu harus merespon apa. Sedang diseberang sana, musuh-musuh Ezra melambaikan tangan pada Eun Si. Karena tak tahu apapun, Eun Si ikut melambaikan tangan sebagai sopan santun.

“Itu! Itu Ezra!” orang-orang langsung berkumpul. Melihat motor Ezra memimpin. Sedang Eun Si jauh dibelakang mereka. Ia masih berpikir untuk apa Ezra melakukan semua ini, “akhirnyaaa!”

Mereka berteriak. Kemenangan. Bahkan langsung mengangkat tubuh Ezra. Musuh mereka mengepalkan tangan. Marah. Ezra diturunkan. Ia menghampiri seorang gadis, Allelika. Ia belum menyadari ada Eun Si disana.

“Dengan begini, artinya, kamu gak ada hubungan apapun dengannya,” ucapnya pada Allelika sambil melirik musuh sekaligus pacar Allelika. Taruhan ini adalah mengenai Allelika. Jika Ezra menang, maka Allellika bisa putus dengan pacarnya, “aku melakukan ini untuk kamu,” senyum Ezra mengembang. Para musuhnya pergi begitu saja. Ia pun memeluk Allelika.

Ezra memandangi teman-temannya. Mengatakan kalau malam ini mereka harus merayakan kemenangan tapi teman-teman Ezra diam. Hening. Curiga dengan sikap teman-temannya, Ezra melihat sekitar. Kemudian, ia menemukan Eun Si berdiri mematung, “E...Eun Si?”

Oppa!” mata Eun Si berkaca-kaca. Ia memang tidak tahu siapa Allelika dan apa yang membuat Ezra melakukan semua ini. Tapi ia melihat ketulusan dimata Ezra, “Oppa, ayo pergi dari sini.” Ajak Eun Si. Teman-teman Ezra mengangguk tapi Ezra justru menolak, “benarkah?” Eun Si kesal tapi ia tidak bisa marah. Yang dapat ia lakukan hanya pergi dari sana secepat mungkin. Ia tak ingin tangisnya pecah didepan banyak orang.

**

Kakak kandung Eun Si naik darah melihat adiknya tak juga berhenti menangis. Ia sudah memperkirakan kalau Eun Si akan terluka jika mengenal Ezra lebih jauh.

“Tapi, aku mencintainya!” Eun Si mengamuk. Kakaknya tidak tahu apa yang Eun Si katakan karena ia benar-benar tidak mengerti bahasa Indonesia, “menyebalkan!”


Ia menulis sesuatu diatas secarik kertas dan dibawahnya ada paspor. Tertulis jika 2 minggu lagi Eun Si bisa pulang. Tapi, jelas Eun Si menolak. Ia ingin disini, “Indonesia indah. Jika bukan karena Ezra, aku ingin karena teman-temanku disini.” Ucapnya yang jelas tidak dimengerti kakaknya. Eun Si ingin memiliki teman disini dan ia sudah mendapatkan beberapa.

Ezra - Novel Singkat Bagian 8-9 (Novel By Aula Nurul M)

Eun Si makan siang ditemani dua sahabat baik Ezra. Mereka diminta tolong Ezra agar menjaga Eun Si. Sedang Eun Si heran karena menurutnya, ia baik-baik saja seorang diri.

“Ah, kalian mengenal Vito?” Eun Si mengeluarkan handphonenya. Menunjukkan kalau Vito mengirim pesan padanya, “beberapa waktu lalu, ia juga mengajakku bicara. Apakah Vito dan Ezra memiliki jarak?”

Kedua cowok itu saling pandang. Ezra meminta mereka agar tidak menjelaskan apapun yang buruk pada Eun Si tapi melihat wajah memohon Eun Si, mereka pun tak tega. Mau tak mau mereka memberi tahu kalau benar jika Vito dan Ezra memiliki jarak yang sangat jauh.

“Menurut kalian, apa Vito itu baik?” Eun Si penasaran. Mereka mengiyakan, “apa alasan kalian berpikir seperti itu?”

“Dibanding Ezra, orang-orang berpikir Vito tidak pernah membuat masalah. Bahkan ia bersikap ramah pada semua orang. Tapi bagi kami, hati manusia siapa yang tahu?” kemudian mereka menegaskan sebaik apapun Vito tapi Ezra tetaplah sahabat mereka dan tetap yang terbaik, “kenapa kamu menanyakan itu? Vito mengganggumu?”

Mata Eun Si memandang kanan-kiri, “dia tidak mengganggu. Hanya saja...,” ia tak tahu harus mengatakan apa, “beberapa waktu lalu, ia mengatakan hal-hal buruk tentang Ezra. Kenapa bisa seperti itu? Ckck.”

**

Ezra memasakkan sesuatu untuk Eun Si. Gadis itu sangat senang setiap kali Ezra yang membuat makanan. Bahkan, ia berharap, bisa setiap hari seperti itu.

“Seharusnya kamu yang melakukan ini,” Ezra melempar lobak pada Eun Si. Gadis itu menangkapnya dengan tepat, “mana tamu undangan yang lain? Bukankah kamu mengatakan kalau ada perayaan pindah rumah?”

Kepala Eun Si mengangguk-angguk. Ia menunjukkan jam tangannya kalau tamu undangannya akan datang setengah jam lagi jadi mereka datang saat makanan selesai dimasak, “aku akan membantu dengan senyum manisku.” Ia meletakkan kedua telapak tangannya pada pipi, “ini akan sangat membantu.”

Ezra hanya mendesah lelah kemudian lanjut memasak. Sejujurnya, ia tak pernah memasak untuk siapapun kecuali untuk Eun Si. Ia juga tidak mengerti kenapa setiap memasak untuk Eun Si selalu enak padahal sejujurnya, ia sendiri tidak yakin dengan apa yang ia buat.

“Kami datang,” beberapa teman sekelas mereka datang dengan membawa beberapa cemilan. Eun Si langsung senang tapi tidak dengan Ezra. Ia kesal karena beberapa tamu undangan ada yang tidak dikenalnya.

“Dia teman sekelas kita. Apa kamu benar-benar tidak mengenal semua teman sekelas kamu?” Eun Si bertanya-tanya, “itu keren! Kalau bisa, hanya ada satu gadis yang kamu kenal didunia ini yaitu aku. Aku. Aku.” Ia mengulang-ulang ucapannya. Bukan karena alasan lain tapi bagi Eun Si, hanya ia gadis yang ada dihidup Ezra karena Ezra tak memiliki saudara perempuan dan karena ibunya Ezra juga sudah berada disurga, “pokoknya hanya aku.”

“Siap bos!”

Teman-teman mereka hanya memandang aneh dengan sikap Ezra yang seperti itu. Lebih terkejut lagi saat mereka tahu kalau Ezra yang memasak semua makanan yang terhidang.

“Kami boleh memakannya?” tanya seorang cewek. Eun Si langsung tertawa mendengarnya. Bukan karena alasan lain tapi karena cewek itu mengenal Ezra yang dingin dan mengertikan, “terimakasih.”

“Kenapa suasana jadi sangat tegang. Apa yang terjadi?” Eun Si kesal, “oppa! Mereka takut padamu. Tersenyumlah agar mereka tidak takut lagi.”

Tapi bukannya tersenyum, ia justru menarik Eun Si dalam pelukannya dan mencium gadis itu, “aku hanya ingin banyak tersenyum untuk kamu,” bisiknya, Eun Si tersenyum lebar, “kamu masih ingin aku tersenyum untuk mereka?”

“No! Tidak-tidak! Ezra akan tersenyum untukku saja. Kalian jangan iri,”

Teman-temannya langsung tertawa kecil dan suasana mulai mencair. Kini, mereka mulai beranggapan kalau Ezra tidak sedingin yang mereka tahu dan tidak sekejam yang semua orang tahu, ‘kalau ia dingin dan kejam, orang seperti Eun Si gak akan bersamanya.’ Batin teman-teman.


**

Ezra - Novel Singkat Bagian 7 (novel by Aula Nurul)

“Hei! Buka pintunya! Buka!” Eun Si marah karena Ezra menguncinya di toilet sekolah. Sedang Ezra diluar cepat-cepat mengecek handphone Eun Si. Ia menemukan foto dirinya yang tertidur dikelas dengan wajah cukup memalukan, “jangan dihapus! Itu bisa menjadi sejarah!”

Sayang, Ezra langsung menghapusnya. Setelah selesai, ia membuka pintu toilet. Memberikan senyum kemenangan pada Eun Si, “pulanglah.” Eun Si menggeleng, “kalau kamu terus disini, jarak kita akan semakin jauh.”

Tentu saja Eun Si tak mau. Ia tidak peduli apa alasan Ezra. Tangannya buru-buru menggandeng tangan Ezra kemudian berjalan dengan leluasa menuju kelas. Hal tersebut membuat seisi sekolah memandang mereka. Ezra yang terkenal dingin terlihat bahagia bahkan tersenyum dan tertawa kecil semenjak kedatangan Eun Si.

“Teman-temanku mengatakan kalau aku melakukan hal gila karena pergi menemuimu sampai seperti ini. Tapi, kupikir, kegilaan yang seperti itu baik,”
Ezra ingin tersenyum melihat Eun Si mengatakan semua itu tapi ia berusaha untuk tidak terlalu memperlihatkannya. Ia tak ingin Eun Si menjadi incaran musuh-musuhnya dalam balas dendam, “kamu tinggal sendirian di apartemen?”

“Kenapa? Kamu khawatir? Benar? Benarkah?!” ia tertawa girang. Bahkan sempat meloncat-loncat sembari mencubit pipi Ezra. Sedang cowok itu justru menggaruk kepalanya yang bahkan tidak gatal, “ayolah. Jangan bersikap terlalu dingin padaku. Aku sangat susah agar bisa berada disini.”

Dari kejauah, seorang cowok mengirim pesan setelah melihat kedekatan Ezra dan Eun Si. Ditempat lain, terlihat sekelompok cowok yang tersenyum menerima pesan tersebut. 

Kredit Masih Lambat, Utang Luar Negeri Meningkat

INDOPOS.CO.ID – Pertumbuhan kredit perbankan diperkirakan baru akan melejit pada kuartal kedua tahun depan. Hal tersebut sejalan dengan proyeksi pemulihan pertumbuhan perekonomian pada semester kedua 2017.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan, hingga akhir kuartal III 2016, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) perbankan tercatat 22,3 persen dan rasio likuiditas berada pada level 20,2 persen. Rasio kredit bermasalah perbankan (non-performing loan/NPL) tercatat 3,1 persen (gross) atau 1,4 persen (net).

Agus menambahkan, transmisi pelonggaran kebijakan moneter melalui jalur suku bunga sampai dengan September terus berlangsung. Hal itu tercermin dari penurunan suku bunga deposito sebesar 108 bps secara year to date (ytd) dan suku bunga kredit sebesar 60 bps (ytd).

Namun, Agus mengakui transmisi kebijakan moneter melalui jalur kredit belum optimal. Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan kredit yang masih terbatas, sejalan dengan permintaan yang masih lemah, terutama untuk kebutuhan investasi dari korporasi. Hingga kuartal ketiga 2016, kredit hanya tumbuh 7,9 persen. Sebaliknya, transmisi kebijakan moneter melalui pasar modal dengan penerbitan saham, obligasi, dan medium-term notes meningkat.

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) di perbankan nasional pada kuartal ketiga 2016 tumbuh 3,2 persen atau melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan DPK pada kuartal II sebesar 5,9 persen. Perlambatan diperkirakan bersifat sementara karena dipicu penarikan dana masyarakat untuk pembayaran tebusan dalam rangka amnesti pajak. BI meyakini dana masyarakat yang disimpan di perbankan akan kembali meningkat pada akhir tahun.

’’Pertumbuhan kredit yang cukup tertekan di 2016 akan pulih pada kuartal II 2017. Pertumbuhan kredit 2017 kira-kira 10 persen hingga 12 persen dan DPK tumbuh 9–11 persen. Jadi, pertumbuhan kredit relatif baru betul-betul siap pada akhir kuartal II 2017,’’ terang Agus.

Di sisi lain, kondisi makroekonomi cukup baik dengan jumlah utang luar negeri (ULN) yang masih dalam kategori aman. ULN Indonesia pada akhir kuartal III 2016 tercatat sebesar USD 325,3 miliar atau tumbuh 7,8 persen (yoy). Berdasar kelompok peminjam, penarikan utang luar negeri pemerintah terlihat meningkat, sedangkan kredit korporasi menurun. Rasio utang luar negeri tercatat 35,7 persen atau turun jika dibandingkan dengan 36,9 persen pada kuartal II 2016.

’’Berdasar kelompok peminjam, utang luar negeri didominasi swasta sebesar USD 163,1 miliar. Meski dominan, utang kelompok swasta turun 2,7 persen daripada tahun lalu. Sementara itu, utang sektor publik meningkat menjadi 20,8 persen,’’ jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara.
Utang kelompok swasta didominasi sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas, dan air bersih. ’’Perkembangan ULN masih cukup sehat. Namun, kami terus mewaspadai risikonya terhadap perekonomian nasional,’’ ujarnya. (rin/c5/noe)
- See more at: http://indopos.co.id/kredit-masih-lambat-utang-luar-negeri-meningkat/#sthash.cIGwEVLc.dpuf


Sumber : http://indopos.co.id/kredit-masih-lambat-utang-luar-negeri-meningkat/

Faktor Penyebab Hutang Luar Negeri Indonesia

FAKTOR PENYEBAB HUTANG LUAR NEGERI INDONESIA

Setidaknya ada dua alasan mengapa pemerintah di negara-negara berkembang tetap membutuhkan utang luar negeri. Pertama, utang luar negeri dibutuhkan sebagai tambahan modal bagi pembangunan prasarana fisik. Infrastruktur merupakan investasi yang mahal dalam pembangunan. Kedua, utang luar negeri dapat digunakan sebagai penyeimbang neraca pembayaran.Ada beberapa penyebab meningkat atau menurunnya utang Luar negeri Indonesia secara umum yaitu:

1.     Defisit Transaksi Berjalan (TB)
TB merupakan perbandingan antara jumlah pembayaran yang diterima dari luar negeri dan jumlah pembayaran ke luar negeri. Dengan kata lain, menunjukkan operasi total perdagangan luar negeri, neraca perdagangan, dan keseimbangan antara ekspor dan impor, pembayaran transfer.

2.     Meningkatnya kebutuhan investasi
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Hampir setiap tahun Indonesia menghadapi kekurangan dana investasi. Menurut pada tahun 2011, jumlah dana tabungan: 12,84 triliun sementara kebutuhan investasi Rp 2.458,6 triliun. Hal ini mendorong meningkatnya pinjaman LN. Di samping kelangkaan dana, meningkatnya utang LN juga didorong oleh perbedaan tingkat suku bunga.

3.     Meningkatnya Inflasi
inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor . Laju inflasi mempengaruhi tingkat suku bunga, karena ekspektasi inflasi merupakan komponen suku bunga nominal. trand inflasi meningkat menyebabkan Bank Indonesia memangkas suku bunga. Dengan rendahnya suku bunga maka minat orang untuk berinvestasi rendah, maka pemerintah untuk memenuhi belanja negaranya melalui pinjaman luar negeri.

4.     Struktur perekonomian tidak efisien
Karena  tidak efisien dalam penggunaan modal, maka memerlukan invetasi besar. Hal ini akan mendorong utang luar negeri.
Solusi Terhadap Hutang Luar Negeri Indonesia
Ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi hutang luar negeri:
  1. Meningkatkan daya beli masyarakat, yakni melalui pemberdayaan ekonomi pedesaan    dan pemberian modal usaha kecil seluasnya.
  2. Meningkatkan pajak secara progresif terhadap barang mewah dan impor.
  3. Konsep pembangunan yang berkesinambungan, berlanjut dan mengarah pada satu titik maksimalisasi kekuatan ekonomi nasional, melepaskan secara bertahap ketergantungan utang luar negeri.
  4. Menggalakan  kebanggaan akan produksi dalam negeri, meningkatkan kemauan dan kemampuan ekspor produk unggulan dan membina jiwa kewirausahaan masyarakat. Negeri Indonesia ini sebenarnya kaya akan Sumber daya alam unggulan sehingga bila kita manfaatkan secara maksimal maka akan memberikan devisa negara,
  5. Mengembangkan  sumber daya manusia berkualitas dan menempatkan kesejateraan yang berkeadilan dan merata
Sumber: http://berkuag.blogspot.com/2013/11/dampak-dan-pengaruh-hutang-luar-negeri.html
https://ranerengganis.wordpress.com/2014/04/24/faktor-penyebab-hutang-luar-negeri-indonesia/

Hutang Luar Negeri Meningkat

Solopos.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) melaporkan utang luar negeri pada akhir kuartal III/2016 tercatat sebesar US$325,3 miliar atau tumbuh 7,8% (year-on-year). Pada kuartal II/2016 utang luar negeri tercatat US$323,8 miliar.
Rasio utang luar negeri terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir kuartal III/2016 itu menurun 1,2% dari kuartal sebelumnya menjadi sebesar 35,7%. Berdasarkan jangka waktu asal, utang luar negeri jangka panjang tumbuh 8,7% (yoy), sementara utang luar negeri jangka pendek tumbuh 1,8% (yoy).
“Berdasarkan kelompok peminjam, pertumbuhan tahunan ULN sektor publik meningkat, sementara pertumbuhan tahunan ULN sektor swasta terus menurun,” tulis BI dalam laporannya, Jumat (18/11/2016).
Berdasarkan jangka waktu asal, posisi utang luar negeri masih didominasi oleh utang jangka panjang yang mencapai US$283,5 miliar atau 87,2% dari total utang. Sementara itu, posisi utang luar negeri jangka pendek tercatat sebesar US$41,8 miliar.
BI menilai meskipun utang jangka pendek meningkat, rasionya terhadap cadangan devisa turun menjadi sebesar 35,5% pada kuartal III/2016 dari 37,8% pada kuartal sebelumnya sejalan dengan meningkatnya posisi cadangan devisa. Posisi cadangan devisa akhir September 2016 mengalami kenaikan US$2,2 miliar dibandingkan bulan sebelumnya menjadi US$115,7 miliar.
Berdasarkan kelompok peminjam, posisi utang luar negeri sektor swasta mencapai US$163,1 miliar atau 50,1% dari total utang, sementara sektor publik sebesar US$162,2 miliar. Namun, utang luar negeri sektor swasta mengalami penurunan 2,7% (yoy) pada kuartal III/2016, lebih dalam dibandingkan dengan penurunan pada kuartal sebelumnya sebesar 2,3% (yoy).
“Sementara utang luar negeri sektor publik tumbuh meningkat menjadi 20,8% (yoy) pada kuartal/III 2016 dari kuartal sebelumnya sebesar 17,9% [yoy],” lanjut BI.
Berdasarkan sektor ekonomi, posisi utang luar negeri swasta pada kuartal III/2016 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas dan air bersih. Keempat sektor tersebut mencapai 76,6% dari total utang.
Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David Sumual mengatakan pergerakan kondisi perekonomian yang melambat di kuartal III/2016 membuat perusahaan swasta cenderung berhati-hati dalam mengelola keuangannya sekaligus mengantisipasi ketidakpastian global.
Selain itu, implementasi UU Amnesti Pajak mendorong swasta untuk melunasi utangnya di luar negeri. Sementara, belum ada sektor baru yang mampu mendorong PDB sehingga pencapaiannya moderat. Pertumbuhan ekonomi kuartal III/2016 tercatat 5,02% dan kuartal II/2016 sebesar 5,18%.
Pada kuartal terakhir tahun ini, dia meyakini akan terjadi peningkatan peningkatan pinjaman karena pemerintah akan mengeluarkan surat utang jelang untuk prefunding tahun depan. Namun, utang sektor swasta masih akan tergantung pada laju pertumbuhan permintaan.

“Yield global akan naik, orang akan berbondong-bondong ambil pinjaman, apalagi antisipasi peningkatan suku bunga lebih tinggi karena melihat trennya akan meningkat,” katanya.


sumber : http://www.solopos.com/2016/11/19/utang-luar-negeri-kuartal-iv-2016-meningkat-770027

Perbedaan Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Sukirno (2006) menambahkan bahwa cara yang paling mudah membedakan arti pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi yaitu dengan menggunakan ungkapan berikut: pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi ditambah dengan perubahan. Artinya, ada tidaknya pembangunan ekonomi dalam suatu negara pada suatu tahun tertentu tidak saja diukur dari kenaikan produksi barang dan jasa yang berlaku dari tahun ke tahun, tetapi juga perlu di ukur dari perubahan lain yang berlaku dalam berbagai aspek kegiatan ekonomi.[1]



[1] Ibid.

Pengertian Shift-Share

Shift Share merupakan analisis yang menggambarkan kinerja dan produktivitas sektor-sektor dalam perekonomian suatu wilayah dengan membandingkannya dengan kinerja sektor-sektor wilayah yang lebih besar (provinsi/nasional). Analisis ini membandingkan laju pertumbuhan sektor-sektor ekonomi regional (Kota/Kabupaten) dengan laju pertumbuhan perekonomian yang lebih tinggi tingkatannya (Provinsi). Dengan menggunakan analisis ini, dapat diketahui perubahan struktur ekonomi selama periode pengamatan tertentu. Data yang dipergunakan dalam hal ini adalah PDRB sektoral.[1]



[1]  Lincolin Arsyad, EKONOMI PEMBANGUNAN edisi 5, (Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2015), h.389

Location Quotien (Analisis LQ)

Location Quotient merupakan suatu pendekatan tidak langsung yang digunakan untuk mengukur kinerja basis ekonomi suatu daerah, artinya bahwa analisis ini digunakan untuk melakukan pengujian sektor-sektor ekonomi yang termasuk dalam katagori sektor unggulan. Location Quotient digunakan untuk mengukur konsentrasi dari suatu kegiatan dalam suatu daerah dengan cara membandingkan peranannya dalam perekonomian regional atau nasional. Analisis ini membantu kita dalam menentukan kapasitas ekspor perekonomian daerah dan derajat self-sufficiency suatu sektor.[1] Ada banyak variabel yang bisa diperbandingkan, tetapi yang umum adalah nilai tambah (tingkat pendapatan) dan jumlah lapangan pekerjaan.[2]



[1] Lincolin Arsyad, EKONOMI PEMBANGUNAN edisi 5, (Yogyakarta : UPP STIM YKPN, 2015), h.390
[2] Robinson Tarigan, Op.Cit. h.82

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi terutama pertumbuhan ekonomi wilayah adalah pertambahan pendapatan masyarakat secara keseluruhan yang terjadi di wilayah tersebut, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah (added value) yang terjadi.[1]



[1] Robinson Tarigan, EKONOMI REGIONAL Edisi Revisi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014), h.46

Struktur Ekonomi

Struktur Ekonomi adalah suatu struktur yang akan menunjukkan komposisi atau susunan sektor-sektor ekonomi dalam suatu perekonomian. Sektor yang dominan mempunyai kedudukan paling atas dalam struktur tersebut dan menjadi ciri khas dari suatu perekonomian. Artinya sektor yang dominan ini yang menjadi sumber mata pencahariaan terbesar. Sektor ekonomi yang dominan juga berarti sektor yang memberikan sumbangan terbesar terhadap produk nasional dengan laju pertumbuhan yang tinggi, yang menjadi ciri khas dari suatu perekonomian.[1]



[1]“Pengertian Struktur Ekonomi” (On-Line), tersedia di: http://www.infoekonomi.com/2230/pengertian-struktur-ekonomi.html  ( 11 November 2016)

Kamis, 17 November 2016

16 November

Antara nyata dan tidak nyata.
Mungkin seperti mimpi tapi mimpi buruk.
Tapi pada faktanya, ini nyata.
Bukan mimpi atau fiksi belaka.

Realistis?
Sebaiknya saya berpikir realistis.
Ada beberapa hal yang harus saya pertimbangkan.
Karena kembali lagi ini nyata.

Hal yang mungkin menurut saya bisa saja hanya mimpi.
Mungkin mimpi yang baik tapi menurut saya itu seperti mimpi buruk.

Ini bukan sesuatu yang luar biasa.
Bukan juga sesuatu yang memalukan.
Bukan juga sesuatu yang patut dibanggakan.
Ini hanya sekedar bumbu dalam hidup yang mungkin bumbunya terlalu banyak bahan merusak jalan pikiran atau lebih tepatnya otak.
Mungkin seperti itu.


Argh!
Terlalu banyak kemungkinan!
Jelas!
Saya tidak bisa memastikan karena saya manusia.
Hanya saja, satu yang sedikit bisa saya pastikan adalah ketika saya menulis ini, kepala saya sedikit sakit. Yaa, hanya sedikit karena kemarin yang sakit kepalanya sedikit banyak ^^



Rabu, 02 November 2016

Ezra - Novel Singkat Bagian 6 (Novel by Aula Nurul M)

“Aku cantik. Aku pintar. Dan aku sudah lumayan menguasai bahasa Indonesia. Kamu tidak akan memberi hadiah atas prestasi itu?” matanya berkedip-kedip dengan manis. Berharap Ezra akan memberikan hadiah padanya, “ini sangat tidak menyenangkan.” Ia bertopang dagu.

Beberapa siswa dan siswi dikantin memandangnya. Ia tidak mengerti, kenapa sejak ia datang, Ezra benar-benar seperti menjaga jarak ketika disekolah? ‘apa ada gadis lain yang disukainya di sekolah ini dan ia marah aku datang? Atau, atau apa?’ hatinya bertanya-tanya. Teman-teman baik Ezra jadi tak enak melihat wajah manyun Eun Si.

“Sampai kapan kamu akan tinggal disini? Sampai lulus sekolah?” tanya Ezra kemudian. Eun Si kesal. Ia langsung memukul kepala Ezra dengan sumpit ditangannya, “aku hanya bertanya. Kenapa reaksimu seperti itu?!”

“Ya! Kamu mau mengusirku? Lakukan saja. Lakukan.” Eun Si kesal. Ia pergi dari kantin.
Langkah kakinya terus menyusuri koridor sekolah. Ruangan demi ruangan ia lihat. Kini, ia berada tepat di depan ruang musik. Penasaran, Eun Si masuk. Ia yang menyukai musik langsung menyatu dengan tempat itu. Semua alat musik disentuhnya satu per satu.

“Anak pindahan,” Vito tiba-tiba muncul dari balik kotak tinggi tempat penyimpanan barang, “gue...,” ia berpikir beberapa detik. Ia mendengar Eun Si sudah pandai berbahasa Indonesia namun bukan bahasa gaulnya, “kamu menyukai musik?” tanyanya kemudian.

Mata Eun Si menyipit. Ia tak kenal Vito dan ia tak ingin mengenal cowok itu.
Kini, Vito mengulurkan tangannya. Memperkenalkan diri. Sayang, Eun Si hanya melempar senyum. Ia ingat janjinya dengan Ezra kalau tidak akan berkenalan dengan siswa lain kecuali atas izinnya, “maaf,” ia membungkuk kemudian pergi dari ruangan tersebut.


Vito langsung mengepalkan tangannya. Marah.

Ezra - Novel Singkat Bagian 5 (Novel by Aula Nurul M)

Vito melihat dari kejauhan kalau Ezra terus menggenggam tangan Eun Si terus menerus sepanjang jalanan ditaman kota. Ia mendengar kalau Eun Si merupakan pacar Ezra yang baru saja pindah sekolah. ‘menarik,’

Sedang Eun Si yang tidak tahu banyak tempat pun terus berceloteh. Ia terus meminta Ezra mengajaknya berkeliling kota setiap hari agar semakin cepat menghafal peta, “kamu harus membayarku untuk semua itu.”

Mata Ezra memandangnya dengan senyum namun senyum itu langsung hilang ketika mendapati sekelompok cowok yang juga ada disana. Ia langsung meminta Eun Si menjaga jarak bahkan pergi dari tempat ini. Tapi bukan Eun Si kalau pergi begitu saja. Ia justru penasaran.

“Yoon Eun Si!” suara Ezra meninggi. Tak mau membuat Ezra semakin marah, ia buru-buru mencari taxi. Pergi tancap gas ke apartemennya.

Tangan Eun Si sibuk mengetik sesuatu pada google. Ia ingin tahu apakah taman kota tersebut berbahaya atau tidak karena sepertinya sekelompok orang tadi akan mengganggu Ezra. ‘kenapa aku pergi? Aku tidak harus mengikuti ucapannya!’

Ia meminta untuk putar balik. Eun Si tiba di taman. Ia melihat sekelompok cowok itu menyudutkan Ezra. Terang saja, Ezra langsung menantang mereka. Satu lawan lima. Dan, seperti biasa, Ezra memenangkannya. Dari balik pohon, Eun Si tersenyum. Sekalipun ia tak suka cowok yang suka berkelahi tapi jika keadaan seperti itu, ia tak ingin ada apa-apa pada Ezra.


Yakin semua baik-baik saja, ia kini langsung pulang ke apartemennya. Pura-pura tidak melihat itu semua.

Ezra - Novel Singkat Bagian 4 (Novel by Aula Nurul M)


Dua teman baik Ezra disekolah sedikit bisa beristirahat. Semenjak Eun Si datang, mereka tak perlu membully siswa lain. Itu karena Ezra tak ingin Eun Si tahu apa yang ia lakukan selama ini disekolah.

“Gini bro, bukannya panggilan Oppa itu untuk kakak?” tanya temannya yang tak banyak mengerti bahasa Korea, “kenapa Eun Si manggil Oppa?”

“Pada dasarnya gue satu tahun lebih tua daripada Eun Si,” jelas Ezra tapi jelas bukan itu alasannya, “buka google aja, nanti juga ketemu apa alasannya!” Ezra kesal. Kedua temannya hanya bengong. 
Terlihat jelas kalau Ezra sedang menata sikapnya jika didepan Eun Si.

Sedang yang mereka bicarakan tiba-tiba muncul dengan membawa dua minuman kaleng. Untuk siapa lagi kalau bukan untuk dirinya dan Ezra. Eun Si bahkan membukakan kaleng minuman tersebut sambil mengatakan sesuatu dalam bahasa Korea yang sama sekali tak dimengerti Ezra maupun dua teman Ezra lainnya.

“Ada yang bilang kalau kamu itu kejam. Mereka bicara bohong, kan?” tanya Eun Si, Ezra langsung mengacak rambutnya, “aku butuh jawaban!”

“Benar. Aku kejam. Sangat kejam. Karena aku kejam, aku membuat kamu sulit bernafas dan akhirnya ada disini.”

Senyum Eun Si mengembang. Senyumnya membulat dan langsung mengeluarkan handphone kemudian berfoto. Tak lupa ia mengupload pada salah satu jejaring sosial yang dimiliki. Teman-teman baik Ezra heran, bukankah selama ini Ezra menyukai gadis yang kalem? Tapi Eun Si kebalikannya. Gadis itu selalu mengikuti Ezra kemanapun dan selalu berceloteh.

“Kalian,” Eun Si menunjukkan dua jari tangannya ke mata agar dua cowok itu tak melihatnya seperti alien, “apa teman-teman kamu sengaja melakukannya?” tanyanya, Ezra tertawa, “mereka melihatku seperti aku ini lalat. Kenapa seperti itu? Bukankah kamu mengatakan kalau teman-teman kamu baik?”

“Itu karena mereka iri dengan kita,” Ezra mencium keningnya kemudian berbisik agar Eun Si tidak bersikap berlebihan ketika disekolah, “kamu mau berjanji?”

Eun Si menggeleng. Ia ingin Ezra terus menggenggam tangannya. Ia ingin terus berada disisi Ezra. Ia pergi jauh-jauh hanya untuk dekat dengan Ezra tapi kenapa justru sekarang diminta menjaga jarak agar terlihat normal disekolah. Eun Si kesal, baginya semua ini normal karena mereka pacaran.

“Kamu bilang seperti ini normal?” Ezra mendekatkan wajahnya, “benarkah? Kalau hanya ini yang kamu mau, apa boleh buat,” godanya, Eun Si jadi penasaran, “aku hanya ingin kamu menjaga jarak selama disini denganku.”


Mata Eun Si mencoba mencerna beberapa kata yang sulit ia terjemahkan menjadi kalimat. Setelah mengerti, ia tersenyum. Artinya, Ezra mengizinkannya melakukan apapun tapi Ezra akan bersikap biasa saja disekolah. Eun Si juga heran padahal sebelumnya, Ezra selalu melakukan hal-hal manis yang membuat hatinya berkembang. Kenapa sekarang seolah Ezra membuat batas?

Ezra - Novel Singkat Bagian 3 (novel by Aula Nurul M)

Tubuh Ezra hampir jatuh ketika melihat siapa yang ada didepan kelas sekarang. Seorang siswi baru dengan rambut kecoklatan berdiri di depan kelas. Ya. Siapa lagi kalau bukan Eun Si. Pacarnya. Ia merasakan jantungnya berhenti beberapa saat sebelum benar-benar yakin kalau Eun Si lah siswi pindahan itu.

“Nama saya Yoon Eun Si. Kalian bisa memanggil dengan Eun Si. Salam kenal,” Eun Si membungkukkan badannya. Seisi kelas bengong. Walaupun sedikit terbata-bata tapi gadis itu terlihat jelas mengerti bahasa Indonesia, “Oppa!” ia melambai-lambai sambil tersenyum manja pada Ezra. Seisi kelas lebih terkejut lagi, “kejutan.

Eun Si dipersilahkan duduk. Ia langsung meminta agar bisa duduk disamping Ezra. Teman sebangku Ezra sekaligus teman baiknya langsung menyingkir. Sedang Ezra masih tak percaya Eun Si benar-benar datang.

“Aku kesulitan bernafas karena terlalu lama tidak bertemu empat mata.” Ia memandang Ezra, “Oppa!” suaranya sedikit meninggi karena Ezra diam saja. Sedang Ezra masih dalam kebengongannya, “jangan membuatku takut!”

Seisi kelas memandang mereka. Selagi tak ada guru mengajar, mereka bisik-bisik apakah benar itu pacar Ezra? Bagaimana bisa ada gadis secantik Eun Si mau berpacaran dengan cowok pembuat masalah disekolah ini? Dengan cowok yang selalu berbuat buruk pada semua siswa kecuali teman baiknya saja. Dan juga, dengan cowok yang memiliki musuh dimana-mana. Mereka tak percaya kalau Ezra berhasil meluluhkan gadis yang tampak manis dimata mereka.

“Ya!” Ezra menjitak kepala Eun Si, “siapa bilang kamu boleh tinggal di dekatku?” tangan Ezra kini memegang pergelangan tangannya. Eun Si senyum-senyum manis sambil mencubit pipi Ezra, “kamu mau berbuat onar di tempat ini?”


Eun Si bengong mendengar kata ‘onar’ dari bibir Ezra. Ia belum membacanya di kamus. Tapi ia yakin kalau kata itu bukan sesuatu yang buruk. ‘karena aku benar-benar mengkhawatirkanmu.’

Ezra - Novel Singkat Bagian 2 (novel by Aula Nurul M)

Tengah malam, Ezra mendapatkan kabar kalau ada sekelompok siswa dari sekolah lain yang menantangnya balapan. Seperti biasa, ia tak menolak dan langsung tancap gas pergi.

Dua kelompok membuat taruhan. Ezra dan teman-teman setuju begitupun dengan penantang mereka. Apalagi Ezra terlihat seperti meremehkan. Dan, seperti dugaan Ezra, ia menang atas pertandingan tersebut.


“Kalian tahu, waktu tidur gue terganggu hanya karena orang-orang seperti kalian. Sangat gak menguntungkan,” ia pergi dengan wajah setengah mengantuk. Kembali pulang dengan memanjat pagar. Tidur.

Ezra - Novel Singkat Bagian 1


Ezra memukul perut salah seorang siswa di belakang sekolah. Pukulannya tak ada yang meleset. Sekalipun siswa tersebut melawan, Ezra tak pernah tersentuh walau hanya seujung kuku. Sedang dua teman Ezra berjaga-jaga agar tak ada yang memergoki mereka.

“Sial!” seorang cowok berseragam SMA dengan rokok ditangannya tiba-tiba muncul, “kenapa melakukan itu pada orang yang gak bersalah?” ia menendang kursi rapuh yang ada disana kemudian mengatakan pada siswa yang di bully agar pergi.

Amarah Ezra memuncak. Ia langsung mencengkram kerah seragam cowok itu dan menatap perang pada kedua bola matanya. Cowok itu sama sekali tak takut.

“Sepertinya kita perlu membuat ini lebih sederhana,” Vito melepaskan tangan Ezra dari kerah pakaiannya. Naas. Ezra memukul wajahnya. Satu pukulan tepat sasaran di pipi kanan tapi sisanya, Vito berhasil menghindar bahkan balik memukul.

Dua teman Ezra langsung melerai. Mereka tidak ingin kedua orang tersebut berkelahi karena urusannya bisa panjang. Sedang Ezra tak peduli. Ia yakin bisa membuat Vito tak lagi berkutik.


Ezra mulai memukuli Vito lagi tanpa jeda. Semakin lama, Vito semakin terpojok tapi ia tak melawan lagi. Justru tampak seperti ia membiarkan Ezra agar terus melampiaskan hingga lelah. Namun, belum sampai Ezra lelah, cowok itu berhenti ketika linenya berbunyi. Yoon Eun Si mengirim pesan agar mereka bisa video call. Terkejut, Ezra langsung pergi dari sana. Merapikan rambutnya dan menghubungi Eun Si, pacarnya yang berada di Korea.

Earning Per Share

a.      Definisi Earning Per Share Earning Per Share (EPS) atau pendapatan perlembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberik...